Hanya beberapa menit setelah kelasnya selesai, ponsel Jaemin berdering. Nama Nancy terlihat muncul di layar ponselnya.
"Ada apa?"
"Mama memaksaku untuk pergi kencan buta, kau harus ikut denganku!"
"Kenapa harus aku?" Seru Jaemin.
"Aku sudah di gerbang kampus, cepat keluar!!"
Ketika Jaemin sampai di depan gerbang, dia melihat Nancy yang berdiri menunggunya. Jaemin dengan malas berjalan mendekat.
"Kenapa aku harus ikut pergi ketika kau lah yang akan berkencan? Yang harusnya terjadi adalah kau jatuh cinta pada pria itu, kemudian kalian menikah. Lalu kalian pergi bulan madu, mengalami kecelakaan mobil dan mati bersama."
"Aku sangat khawatir jika Jeno berpikir kalau aku sudah berpaling darinya. Aku hanya menyukai Jeno. Membawamu bersamaku bisa menjadi saksi apa yang terjadi hari ini." Nancy tidak begitu memperdulikan ucapan Jaemin.
"Berhenti bermimpi! Jika aku pulang, aku akan menceritakan pada Jeno bahwa baru dua menit bertemu, kau sudah langsung pergi ke kamar mandi bersama pria itu, setelah lima belas menit kemudian, kalian berdua baru muncul dengan pakaian yang berantakan."
Nancy tidak ambil pusing dengan perkataan Jaemin. Dia segera menyeret Jaemin menuju sebuah kedai kopi di dekat kampus. Ketika mereka sudah sampai di depan pintu, Nancy dengan wajah garang memperingati Jaemin.
"Aku peringatkan, kau lebih baik diam dan duduk manis di sebelahku hingga aku menyelesaikan masalah ini. Jika pria itu berani menarikku atau menyentuhku, kau harus segera melindungiku."
"Kau? Butuh aku untuk melindungimu?" Ejek Jaemin. Bukankah Nancy pria tapi dalam bentuk wanita?
Melihat kedatangan Nancy, pria itu segera berdiri dari tempat duduknya dan melambaikan tangan kearah Nancy. Nancy pun menyeret Jaemin menghampirinya.
Ketika mereka sudah duduk, pria itu terlihat sedang meneliti Nancy dari atas hingga bawah, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Nancy pun menatap balik pria itu.
Jaemin hanya duduk diam dan tidak begitu tertarik. Pria ini hanya pria biasa, kedua mata yang biasa, hidung yang biasa, putih dan terlalu biasa. Pria tipe seperti ini seharusnya sudah lebih dari cukup untuk Nancy.
Akhirnya pria itu memulai pembicaraan, "Nancy, kau terlihat lebih cantik daripada di foto. Namaku Cho Seungyoun, aku yakin kau pasti sudah tahu, dan siapa ini?" Seungyoun melihat ke arah Jaemin.
Nancy pun mencubit pipi Jaemin. "Dia adikku, Nana Lee. Dia memang tidak mirip denganku. Kau tahu kan, kadang di dalam satu keluarga pasti ada satu yang sedikit berbeda."
Jaemin ingin protes, tetapi hak sepatu tinggi yang digunakan Nancy kini sudah terlebih dahulu berada di atas sepatunya.
Seungyoun setuju begitu saja dengan perkataan Nancy sambil mengangguk-angguk. Kemudian dengan ekspresi mendamba kembali menatap Nancy.
"Kalian ingin minum apa? Pesan saja apapun yang kalian inginkan. Tidak usah sungkan."
Jaemin terdiam. Kata-kata seperti itu sama seperti yang biasanya seorang tokoh utama katakan dalam sebuah drama. Dia berandai-andai jika saja Jeno mau mengatakan kata-kata seperti itu padanya.
Kali ini Jaemin mulai berubah pikiran. Mungkin pria ini, Cho Seungyoun tidak seburuk dugaannya. Dan dia juga terlihat lebih baik setelah beberapa saat, sama seperti seorang aktor utama di dalam drama.
Nancy mulai merasa bosan. "Aku akan terus terang padamu, aku datang kesini karena Mama yang memaksaku. Setelah hari ini, aku anggap aku sudah menepati janji. Kita sudah cukup membicarakan mengenai hal ini, kuraharap kau tidak menghubungiku lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019