42. Berapa Banyak Wanita yang Kau Hamili?

12.5K 1.6K 537
                                    

Sianggg:)
Yang nggak ada kelas atau kegiatan lainnya jangan lupa tidur siang ya😉


Jaemin yang sedang berada di ruang belajar sangat penasaran, siapa orang yang malam-malam seperti ini mengetok pintu dan berkunjung ke apartemen mereka?

Jaemin mengintip keluar ruangan dan melihat Hyunjin masuk dengan wajah kusut. Jaemin belum pernah melihatnya seperti itu. Karena penasaran apa yang sedang terjadi, Jaemin pun berjalan keluar dari ruang belajarnya.

"Yo! Ada apa denganmu? Kau habis diperkosa oleh seorang pria terjelek di dunia?" tanya Jaemin asal.

Kata-kata Jaemin yang terdengar tidak sopan itu mendapatkan tatapan tidak senang dari Jeno dan Hyunjin.

Hyunjin mengabaikan perkataan Jaemin. Dia menyodorkan sebatang rokok pada Jeno dengan tangannya yang menekuk sopan sambil sedikit membungkuk.

"Aku memiliki satu permintaan. Kau dikenal sebagai orang yang berbicara tanpa basa-basi dan tidak berperasaan. Kali ini tolong selamatkan aku."

Jeno sengaja tidak menerima begitu saja rokok yang ditawarkan Hyunjin. Dia sudah mengenal Hyunjin sejak lama, jadi Jeno tahu bahwa masalah yang sedang dihadapi temannya itu pasti bukan masalah mudah.

"Ada apa? Cepat katakan."

"Aku sudah membuat seorang wanita hamil." Hyunjin mengerutkan alisnya sambil menyalakan sebatang rokok yang ditolak Jeno tadi. Dia mulai menghembuskan asap rokoknya.

"Lalu, untuk apa kau datang mencariku?"

"Nikahi dia!" Ceplos Jaemin tiba-tiba.

Sekali lagi dua pasang mata menatap kearah Jaemin.

Jaemin merasa kalau dia tidak mengatakan sesuatu yang salah. "Kau sudah membuat seorang wanita hamil, bukankah seharusnya kau menikahinya?"

"Aku tidak mencintainya, kenapa aku harus menikahinya?"

Jaemin nyaris saja melompat dari tempat dia duduk, kedua matanya terbuka lebar menatap tajam Hyunjin. "Kau tidak mencintainya? lalu kenapa kau membuatnya hamil?"

"Tanpa cinta pun kau masih bisa melakukannya."

Hyunjin blak-blakan mengatakan hal seperti itu tanpa merasa malu. Jeno duduk di sebelahnya tanpa menunjukkan reaksi apapun. Jaemin merasa tidak percaya dengan sikap Hyunjin.

"Apa yang kalian pikirkan tentang kami? Sebuah alat pemuas nafsu? Semua pria di dunia ini brengsek!" Jaemin melompat turun dari sofa dan bersimpuh di lantai sambil berpura-pura menangis tersedu-sedu.

Jeno menoleh dan melihat Hyunjin yang terdiam dengan rahang terbuka lebar, tidak percaya jika Jaemin akan bersikap berlebihan seperti itu.

"Tidak perlu mempedulikan dia! Penyakitnya sudah terlalu parah."

Hyunjin kembali mengalihkan perhatiannya pada Jeno. Dengan ekspresi pahit diwajahnya, dia kembali melanjutkan, "Aku hanya tidur dengan wanita itu sekali. Lalu dua minggu kemudian dia datang mencariku dan mengatakan bahwa dia sedang hamil anakku. Pada awalnya aku tidak mempercayainya, kemudian kami pergi ke rumah sakit untuk melakukan test dan positif."

Jeno tersenyum dingin, "Ini karma."

"Karma apa?! Aku tidak mempermainkan banyak wanita!" protes Hyunjin.

"Ini karma karena kau sudah berani menghianatiku!" yang Jeno maksud adalah karena Hyunjin telah berani mengatakan pada Jaemin bahwa dia sudah tidak perjaka lagi. Dan membuat dia harus lelah mendengarkan omelan Jaemin seharian.

"WTF! Kau masih mengingat-ingat masalah itu?!"

Jeno menggerakkan bahunya. Kemudian dia melihat ke arah Hyunjin dengan tatapan 'aku tidak akan pernah melupakannya', kemudian Jeno mulai menyalakan rokok miliknya.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang