36. Tinggal Serumah

14.9K 1.7K 538
                                    

Pagiii😚

Ini gimana ceritanya bisa 200 komen padahal baru dipublish tengah malem?

• • •

Keesokan harinya, mereka berdua menaiki pesawat untuk kembali Seoul. Ketika pesawat sudah mendarat, Jaemin segera meraih tangan Jeno.

"Apa kita akan kembali kerumahmu?"

"Maksudmu rumah yang sebelumnya? Sudah kujual."

Jaemin mendengarkan perkataan Jeno dengan mulut terbuka lebar.

"Kau menjualnya? Lalu, dimana kau akan tinggal? Kemana aku harus menemuimu?"

"Membeli rumah baru bukan masalah besar. Beli yang dekat dengan kampus, kau pindahlah dan tinggal bersamaku."

Jaemin terdiam, hingga akhirnya Jeno sudah berada jauh di depan meninggalkannya. Jaemin pun berlari menyusul.

"Kau—-maksudmu kita akan tinggal bersama? tetapi Mamaku bilang jika pasangan tinggal bersama sebelum menikah akan berbahaya."

"Aku cuma sekedar mengatakannya, kau bisa memutuskan untuk tidak tinggal denganku." ucap Jeno sambil terus berjalan.

"Aku juga cuma sekedar bicara, aku bisa tidak mendengarkan perkataan Mamaku." Jaemin kembali mengikuti Jeno dari belakang.

Pada akhirnya Mark lah yang membantu Jeno untuk menemukan sebuah apartemen dan hanya perlu naik bus satu kali untuk ke kampus Jaemin.

Hal yang membuat Jaemin tidak senang adalah; apartemen Jeno berada di lantai 30.

Jaemin dengan hati-hati melihat keluar jendela. "Jeno...jika aku terjatuh dari atas sini, tubuhku akan hancur seperti apa?"

"Coba saja kau melompat turun, pasti kau akan tahu jawabannya."

Jaemin cemberut, kemudian meninggalkan Jeno dan berkeliling rumah baru mereka untuk melihat-lihat.

"Kau sudah izin selama 2 hari. Sebaiknya kau kembali ke kampus, kemasi barang-barangmu dan segera kembali kesini. Jangan berkeliaran saat di perjalanan pulang, rumah ini sudah menunggumu untuk dibersihkan."

"Bayar saja tukang bersih-bersih! Kenapa harus aku yang membersihkan semuanya?!" Ucap Jaemin dengan enggan sambil berjalan menuju pintu.

"Jika aku yang mencari uang dan masih harus mempekerjakan seorang pembantu, lalu untuk apa kau disini? Anggap saja ini sebagai pengganti uang sewamu."

Jaemin menunduk untuk mengenakan sepatunya, "Jangan berkata seolah-olah aku orang asing. Diantara kita tidak boleh saling perhitungan."

"Aku menyuruhmu untuk segera ke kampus, sekarang cepat pergi!"

Jaemin cepat-cepat membuka pintu, tetapi sebelum dia pergi, Jaemin berbalik, "Tunggu aku pulang! Hari ini aku akan mampir ke supermarket untuk belanja bahan masakan. Malam ini aku akan masak enak untuk kita berdua"

"Kalau begitu jangan lupa belikan aku makanan siap saji."

🐁🐁🐁

Setelah kelas selesai, Jaemin segera berlari menuju asramanya dan memberesi semua barang-barang miliknya.

Teman sekamar Jaemin baru saja kembali. Ketika mereka melihat Jaemin yang sedang sibuk mengepak barang-barangnya, ketiganya segera meraih tangan Jaemin.

"Na Jaemin, kalau ini masih ada hubungannya dengan percintaanmu, maka ikhlaskanlah. Yang berlalu biarkanlah berlalu, jangan melakukan hal seperti ini."

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Tunggu hingga aku menyelesaikan ini. Setelah itu aku akan mentraktir kalian makan."

Ketiga orang teman Jaemin terlihat semakin cemas saat mendengar perkataan Jaemin barusan. Ketiganya segera merampas koper Jaemin, lalu menekan tubuh Jaemin ke atas tempat tidur.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang