67. Puasa

4.6K 573 75
                                    

Sky mulai sembuh, menikmati waktu bermainnya dengan Crystal. Ketika mereka bermain di halaman, Kina muncul.

"Crystal! Sky!" teriak Kina, melambaikan tangan.

Kepala Crystal terdongak mendengar panggilan itu. Wajahnya bersemi, segera bangun dan menghampiri Kina yang telah berhasil membuka pagar. Penasaran, Crystal meneliti apa yang dibawa Kina.

"Kakak Kina bawa apa?" tanya Crystal melihat kantong kresek dipegang Kina.

"Ooh, ini." Kina menunjukkan kantung kresek dipenuhi warna hijau. "Pisang Ijo buatan mama. Buat orang-orang di rumah ini yang lagi berpuasa."

"Itu adiah?" Crystal merasa ingin mencoba. "Buat Ical uga, ya?"

"Crystal berpuasa juga?"

"Puca tu apa?" Crystal memiringkan kepala.

"Eh?" Kina terlihat kaget, mulai berpikir. "Puasa, Crystal," ralat Kina, "puasa itu menahan lapar dan haus sampai azan magrib. Itu kata Papa saya," lanjutnya.

"Kalo puca, anti dikacih adiah?"

"Iya. Mama sering bikin macam-macam kue, es buah, pisang ijo, es teler. Nikmat!" Kina membayangkan betapa indahnya menyantap khas buka puasa.

Crystal meneguk ludahnya. "Ical mau coba," gumamnya.

"Puasa saja, Dek." Kina menyahut gembira. "Kamu pasti diberi hadiah banyak, kalau berpuasa sebulan penuh."

Sepasang Crystal berbinar, membuat Sky cemas. "Iya, Kakak Kina?!" serunya.

"Iya, dong. Anak baik harus berpuasa. Saya dikasih hadiah kalau berpuasa setiap hari," tutur Kina senang. "Papa dan Mama sudah janji sama saya."

Rasanya Crystal berdebar apabila mendengar kata hadiah. Sky jadi yakin, adiknya akan menghebohkan seluruh penghuni rumah kecil mereka. Adiknya belum memahami arti puasa sebenarnya.

"Ical uga mau picang ijo," tunjuk Crystal, lapar. "Ical cama Kakak Cai uga ada?"

"Ada." Kina tersenyum. "Saya boleh masuk? Mau ketemu dengan Kak Dodi."

Sky mengantar Kina masuk, diikuti Crystal. Perutnya berbunyi tanda dia lapar membuat Kina terbahak-bahak. Sky paling mengerti, idaman Crystal itu adalah pisang ijo setiap bulan puasa.

"Pelutnya Kakak Kina buni." Crystal ngeyel kalau sebenarnya dia ketahuan. "Yok, makan cama Ical cama Kakak Cai!"

"Tapi, saya puasa."

"Ndak pa-pa makan." Crystal keras kepala. "Ical mau liat Kakak Kina makan picang ijo."

Sebelum Kina mengelak, lalu menggeleng. "Sudah janji pada Mama dan Papa. Tetap tidak boleh buka di jam segini."

Bibir Crystal maju lima senti, berlari masuk tanpa menghiraukan Sky maupun Kina. Teriakan membahana bikin kaget penghuni rumah.

"Bubu! Ical uga puca!"

***

Kemarin adalah hari tak menyenangkan bagi Crystal. Permintaannya ditolak oleh Namira, Dodi, Maulia juga Langit. Anak sekecil Crystal dan Sky, terlalu cepat melaksanakan ibadah puasa. Perlu penanganan sekaligus pengawasan lebih lanjut.

Crystal duduk menggemaskan di sofa. Niatnya untuk puasa hari ini, dibatalkan. Berharap Tayana hadir, lalu memasakkan makanan kesukaannya. Namun, kenyamanan di rumah kontrak malah jauh lebih baik.

Mungkin tak berisik, kali ya.

"Assalamu'alaikum."

Kenal suara selalu hadir di dalam pikiran Crystal, anak itu melonjak turun. Matanya berkaca-kaca, memandang seseorang sedang berdiri di ambang pintu.

Crystal And Sky [Happy Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang