Epilog

7.8K 500 49
                                    

"Aaaaa!"

Suara memekakkan telinga membuat Dodi terperanjat. Biasanya kalau ada yang berteriak, tandanya ingin tidur. Seperti dilakukan Crystal Ilana Syadana ini.

Dodi mengucek mata sesudah terlelap beberapa detik. Kepalanya tambah pusing berkat teriakan Crystal yang membahana.

"Ya Allah ...," keluh Dodi memijat pelipis. "Crystal, biarkan Paman kamu ini tidur sebentar. Sedikit saja," katanya kepada bayi yang menatap Dodi polos.

"Uuu ... aaaa ... mam ...."

Ocehan Crystal kembali menahan kantuk Dodi. "He? Kamu bilang apa, Sayang?"

"Aaaa!" teriak Crystal berusia 7 bulan, duduk sambil memukul bantal. "Aaaa!" jeritnya lagi.

Pintu terbuka lebar, menampakkan pria bertampang dewasa. Agam, sahabat Dodi. Sembari menggendong bayi berusia sama dengan Crystal. Sky Tyaga Syaidan.

"Ada apa? Kenapa Crystal teriak-teriak?!" tanya Agam penasaran, mendekati Crystal.

"Enggak tahu. Aku enggak bisa berpikir. Aku kira di saat pulang, aku bisa tidur. Ternyata Tayana enggak biarkan aku tidur tenang." Dodi menggerutu.

Agam meletakkan Sky di atas ranjang. Bayi anteng itu hanya terdiam, lalu merebahkan badannya sendiri. Lagak Sky beda dengan Crystal yang heboh.

"Aaaa! Mam! Aaaa!" Crystal berulah lagi.

Dengan sigap, Agam menggendong Crystal. "Mau makan, ya? Paman buatkan makanan untuk Crystal, ya."

Binar mata tercetak jelas, Crystal bertepuk tangan. Dalam perjalanan Agam menuju pintu, Crystal melambaikan tangan seadanya. Gaya tak keruan.

"Pergilah. Biarkan Paman kamu ini tidur," kata Dodi lega.

"Tolong jaga Sky, ya," ucap Agam memotong ketenangan Dodi.

Pria itu menyangka sifat Crystal akan sama dengan Sky. Setelah menyaksikan Agam dan Crystal pergi usai menutup pintu, Dodi beralih ke arah Sky. Entah mengapa, anak itu tertidur sambil menyedot jari.

"Ya Allah. Engkau beri aku kenyamanan. Terima kasih." Dodi senang Sky tak seperti Crystal, banyak tingkahnya. "Aku tidur dulu sebelum ketemu badai," ujarnya langsung pulas.

***

Kali ini Maulia hendak menjaga kembar. Karena kembar tak butuh tempat tidur bayi, jadi Namira serta Tayana yang selalu menjaga mereka.

Walaupun tak cekatan Namira dan Tayana, Maulia mampu mengawasi kembar. Sky begitu tenang dan kalem dengan mainan pemberian Jack. Sementara Crystal, guling-guling tak jelas.

Waktu Maulia berpaling, suara gedebuk mengalihkan pandangannya. Crystal terjatuh membentur lantai. Saat Maulia menyelamatkan Crystal, Sky ingin ikut membantu.

"Jangan, Sayang. Nanti kamu jatuh---astagfirullah!" jerit Maulia.

Ya, Sky terjatuh saat ingin turun. Bukan menghantam lantai melainkan menindih Crystal. Akibatnya, mereka serempak menangis. Satunya menangis kencang, satunya tersedu-sedu karena bikin adiknya menangis.

"Cupcupcup, Sayang."

Perbedaan itu membuat Sky selalu sedih apabila Crystal terluka. Sembari melirik Maulia mencari minyak telon, Sky memeluk adiknya.

"Baaa. Buuu."

"Iiiih. Aaaa."

Kalimat-kalimat Sky kelihatan sebagai penenang. Ketika Maulia kembali ke ranjang, kembar tertidur pulas. Seperti teringat masa itu, di mana mereka terhanyut atas perbuatan Sky.

Crystal And Sky [Happy Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang