Selagi Sky bersama Tayana dan Jack ke butik, Crystal uring-uringan. Kemarin Crystal dimarahi karena mengacak-acak dapur. Peralatan dirusak dengan secara ketidaksengajaan.
Crystal marah bukan kepalang. Ingin membantu, malah dibentak. Niatnya tulus, tetapi ada saja halang merintang.
Crystal sedari tadi duduk diam di kursi sembari bersedekap dan memajukan bibir. Tak ada kepangan, tak ada baju cantik, tak ada bedak memolesi pipi. Semua kusut.
Maulia dan Namira memandang itu, seketika bingung. Berapa lama Crystal cemberut disebabkan lisan tak menyenangkan dari Tayana.
"Kita masak buat Crystal, bagaimana?" tanya Namira kepada Maulia.
"Umm ... dia mogok makan."
"Apa? Sejak kapan?" Namira sungguh kaget, Crystal biasanya banyak makan itu.
"Baru sekarang," ringis Maulia.
"Ngambek banget, ya."
"Ibu hamil lawan anak kecil. Tentu ibu hamil yang menang. Crystal kan, sayang adik bayi di perut Tayana."
"Mengalah, ya."
"Bukan mengalah, namanya." Maulia menggaruk leher. "Justru Crystal bilang dia mau pindah dari sini."
"Eh?"
Obrolan di belakang, Crystal tak mendengarkan. Embun merambat bola mata Crystal siap menunjukkan kaca. Namun, sesosok makhluk tinggi duduk di sampingnya.
"Kita ke taman, Sayang," tawar makhluk tinggi ternyata adalah Agam.
"Taman?" Setetes bening jatuh. Walau Crystal tak menjatuhkan air lebih banyak. "Bat apa?"
"Jalan-jalan sekalian lihat rumah baru."
Sontak Crystal bangkit, menatap Agam bulat-bulat. Berubah semringah, kemudian berbalik mencari sang penata rambutnya.
"Mamma! Bubu! Ical mau itat lambut!" teriaknya.
***
"Syahlani tu Ical. Canon tu Ical uga. Ical munya Yayah-Maman. Ical uga munya Tatak Cai." Crystal bersenandung sambil menggandeng tangan Agam.
Mereka berdua pergi ke taman, sedang lainnya menetap di rumah buat persiapan makan siang. Mereka mengitari taman perumahan.
"Syatu, duwa, tida, Ical syayang Tatak Cai. Syatu, duwa, tida, Ical syayang Yayah Dam. Syatu, duwa, tida, Ical syayang Maman Dot. Syatu, duwa---"
"Crystal enggak capek menyanyi?" tanya Agam seakan memotong.
Crystal mendongak. "Ical belum secai, Yayah. Iih, syebal!" rutuknya.
"Maaf, maaf." Agam terkekeh geli dalam hati. "Kita makan apa sesudah ini?"
"Ical nda mau." Crystal cemberut. "Ladu belum secai. Ical syebal syama Yayah."
Pusing memikirkan berbagai cara membujuk Crystal, Agam mengiakan kemauan anak ciliknya. Kekeraskepalaan sudah melampaui batas, sulit ditembus kecuali iming-iming hadiah.
Mereka terus berjalan sampai ke tengah taman. Ada berbagai macam permainan-permainan anak-anak di sini, tetapi Crystal enggan bergerak.
Tiga orang ibu-ibu melirik Agam sedang berdiri bersama Crystal, seketika mendekat. Mereka bertiga tersenyum malu-malu karena betapa ganteng seorang pria bernama Agam ini.
"Anaknya ya, Pak?" tanya ibu berambut pendek keriting. "Cantik banget. Namanya siapa?"
"Ical," sahut anak perempuan di sebelah Agam.
![](https://img.wattpad.com/cover/157078707-288-k708315.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal And Sky [Happy Family] ✔
Ficción GeneralPappa, Mamma, Yayah, Bubu, Maman, Bibin adalah sebutan sederhana dari si kembar. Kembar masih berusia tiga tahun. Crystal Ilana Syadana alias Ical. Jenis kelamin perempuan paling lucu dengan dua kepang andalan. Sky Tyaga Syaidan alias Cai. Jenis k...