7. Ketemu Artis

8.7K 501 5
                                    

Sejenak mereda kemarahan Agam yang setiap hari ditujukan, membuat Dodi mempunyai ide cemerlang. Aktor satu itu akan membawa Agam ikut ke tempat syuting.

"Tidak."

Saat Dodi mau mengutarakan maksud, Agam menolak dengan tegas. Pria ganteng di atas rata-rata---katanya melebihi Agam---berdiri sebelah sahabatnya, berbisik-bisik.

"Di tempat syuting banyak cewek-cewek cantik. Lihat mereka pasti jatuh cinta pandangan pertama."

"Enggak tetap enggak," pungkas Agam, menyingkir.

Dodi memutar bola mata, lalu mendesah kusut. "Oke, aku pergi sendiri saja."

"Ical itut!"

Baru menapaki teras depan rumah, Dodi menekan kakinya di udara. Kepala bergerak ke belakang. Sosok gadis kecil berpenampilan cantik dan menggemaskan, berlari ke arahnya.

"Ical itut dong, Maman."

Rasanya Dodi mau melarikan diri saja. Ada sebab mengapa Dodi tak lantas mengajak Crystal. Ada banyak alasannya, sulit dipaparkan. Lidah kelu bila membahas Crystal.

"Maman, Ical itut, ya." Tarikan keras bikin badan Dodi ikut bergoyang. Agam tersenyum melihatnya. "Ical ndak syuka Maman toyak."

Dodi berjongkok, berhadapan dengan Crystal. Dua kuncir menampakkan Crystal yang begitu manis, mirip seseorang dirindukan Dodi.

"Kalau Paman syuting, siapa yang jaga Crystal?" tanya Dodi, berharap bocah perempuan di depannya mengurungkan niat.

"Ada Yayah Dam, dong," jawab Crystal mengejutkan Agam. "Itut ya, Yayah." Crystal menoleh, menatap Agam. Memohon seperti layaknya mata kucing.

Gelak membahana mengguncang rumah berlantai dua tersebut. Dodi tertawa. Tadi menolak, sekarang Agam pasti tak bisa mengelak permintaan Crystal.

"Tapi, Sayang---"

Jari telunjuk Crystal gerak kiri-kanan. "No! No! Yayah, alus itut."

Tawa Dodi tetap menggelegar. Sulit diredam. Entah mengapa Dodi puas lihat wajah Agam yang pias.

"Yok, Maman. Pegi syut-syut."

Mau bagaimana lagi, Dodi pun rela dirinya mengikuti titah sang ratu. Paling keras kepala dan menjajah mereka.

***

Mobil Alphard terparkir di sebuah lapangan dipenuhi kendaraan. Senyum Crystal merekah, menggedor-gedor pintu lekas terbuka. Pintu bergeser, Crystal berhati-hati turun.

Bunyi-bunyi sepatu mengundang para warga sekitar sana, mengagumi bidadari kecil turun dari kendaraan mewah. Bahkan mereka tak kunjung tahu, aktor asli sedang keluar dari bagian pintu lainnya.

"Ebat, Maman. Banyak olang." Crystal tertawa gembira, menoleh ke belakang. "Loh, Maman mana?"

Agam menghela napas. "Kabur. Kita pulang saja, Crystal," tawarnya.

Crystal menggeleng. "Ndak mau. Ical mau liling."

Berusaha cegah, Crystal lebih dahulu melarikan diri dan masuk ke dalam kerumunan para penata perlengkapan. Malas masuk, Agam pun memakai masker sebagai penutup diri. Seorang direktur belum pantas berada di tempat asing.

***

Crystal tersenyum memadang seluruh penjuru, banyak aktris dan aktor. Anak kecil mudah menyerobot, tak perlu membanting ataupun mendorong. Kepentingan datang ke sini adalah bisa melihat Dodi berakting.

Lama berkeliling, Crystal berhasil sampai di perhentian. Tempat-tempat para aktris dan aktor didandani. Intip-intip adalah kebiasaan Crystal, bocah itu mengecek satu-satu ruang rias Dodi.

Crystal And Sky [Happy Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang