69. Khitbah

5.1K 612 174
                                    

Crystal berhasil.

Dalam seminggu ini, Crystal mampu menunaikan puasa di usia kecil tersebut. Dengan iming-iming hadiah, sangat super luar biasa. Pemberian dari Darren dan Guru.

Begitu pula Sky setelah sembuh dari sakit. Anak itu juga tak kalah hebat. Dengan kekuatan do'a dipanjatkan selama puasa, Sky mengikuti keinginannya untuk berpuasa.

Sekarang, di minggu ketiga, sang kembar mulai menyiapkan sajian berbuka puasa. Crystal penyuka manis-manis, sedang Sky, hanya buah saja.

Tayana dan Maulia sedang membuat makanan berbuka. Dibantu kembar, lagi menumbuk---entah apa itu.

"Crystal, itu terlalu kencang pukulnya. Nanti patah, lho," tegur Maulia lembut, memang khasnya.

"Ical mau obok, Mamma." Crystal tak mengindahkan, malah meminta lombok. "Ical mau buwat pepes."

"Pepes apaan?" Tayana jadi heran. "Nanti perih, lho."

"Ical ndak nanis, Bibin. Ical bica, kok." Crystal bersikukuh. "Mana, Bibin?"

Skeptis, Tayana meraih tempat berisi lombok kecil. Diserahkan kepada Crystal yang menerimanya sesuka cita. Entah mengapa, telapak tangannya yang kecil mengambil semua lombok tersebut.

"Itu terlalu banyak, Sayang." Tayana bergegas menghempaskan lombok-lombok tersebut dari tangan Crystal. "Crystal kepedesan, lho."

"Iiih, Bubu! Ical puna cecep cendili." Crystal memberengut. "Ical puna inatan bagus."

Tayana mendengkus. "Mana ada."

Sky menghela napas panjang. "Angan kayak gitu, Dedek. Anti pedes."

"Ical bica, kok."

"Tapi, kita enggak bikin pepes lho, Sayang." Maulia membelai rambut berkepang dua Crystal. "Kita bikin yang banyak, ya. Soal pepes, kalau Crystal tahu resep dari Bunda Namira."

"Api---"

"Dedek Ical," tegur Sky membuat Crystal tak segan mengangguk kecil. "Anti Dedek Ical bica bikin na enyak."

Crystal mengangguk, lagi.

"Kita buat sup buah, ya." Tayana menyingsingkan lengan bajunya, kembali ke aktivitas yang tertunda. "Bikin sup buah kesukaan Crystal dan Sky," tambahnya.

Crystal mendongak, semangat. "Mauuuu!"

Sky hanya mengangguk, tersenyum lebar.

***

Tanpa kabar dan informasi, Tiqa serta keluarganya tiba-tiba hadir. Sepupu Agam itu lekas memeluk Namira ketika pintu dibukakan oleh wanita itu. Tiqa sangat menyayangi Namira selayaknya saudara sendiri.

"Salamnya mana?" tanya Namira terheran-heran, melihat kedatangan Tiqa.

Tiqa mengurai pelukan, tersenyum salah tingkah. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh," salamnya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh," balas Namira. "Ada apa kalian datang ke sini?"

"Tidak disuruh masuk, nih?" Tiqa menaikkan alisnya, tak suka. "Capek berdiri, lho, di depan pintu. Apalagi Nada dan Melody kangen kembar."

Namira mundur beberapa langkah, membiarkan keluarga Tiqa beranggotakan tiga orang masuk. Jack sedang duduk di sofa ruang tamu, tentu terkejut, sembari menggendong Geby.

"Kalian ...."

"Ana Ka Tal? Ana Ka Ki?" tanya Nada memotong pertanyaan Jack. "Ada anen."

"Ody uga."

Crystal And Sky [Happy Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang