Tiga - Berkunjung

2.4K 171 1
                                    

Saat aku memiliki masalah, aku tidak ingin menunjukkannya pada orang lain. Saat aku bersedih, aku juga tidak ingin orang lain tahu. Apakah itu salah? Aku hanya ingin terlihat bahagia. Aku tidak ingin siapapun mengasihaniku. Karena aku.. tidak semenyedihkan itu.

***

Beomgyu menghembuskan nafasnya kasar. "Ini jadi kerja kelompok nggak sih?" keluh Beomgyu sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Sudah setengah jam mereka menunggu di depan gerbang sekolah.

"Mereka beneran datang kan?" tanya Hueningkai memastikan.

Yeji berdiri sambil menyandarkan punggungnya ke tembok. Yeji sibuk bermain dengan ponselnya. Sejujurnya ia capek menunggu seperti ini sehingga ia alihkan dengan bermain ponsel.

"Bener kok Ryujin mengirim pesan lima menit yang lalu katanya suruh tunggu dulu." kata Taehyun tak mengalihkan pandangannya pada ponsel di depannya.

"Yaudah kita tunggu sebentar lagi deh." kata Beomgyu pasrah.

Yeji membalas beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Pesan dari mamanya, dan teman SMP nya dulu.

"Maaf ya kak lama." kata Ryujin lirih. Sungguh ia benar-benar tak enak hati karena membiarkan kakak kelasnya menunggunya selama ini.

Yeji mendongakkan kepalanya. Berdiri dua orang gadis. Oh dia Ryujin dan Yuna. Mereka sudah datang.

"Iya gapapa santai aja kali." kata Yeji sambil tersenyum.

"Tadi habis ada rapat ekstrakukikuler bentar." jelas Ryujin.

"Oke gapapa tiap orang kan pasti punya kesibukannya sendiri." kata Hueningkai.

"Maaf ya kak." Yuna yang sedari tadi hanya diam akhirnya buka suara. Ia tersenyum manis kepada Beomgyu di depannya.

"Ah I-yaa. Lagian ta-di nunggunya nggak lama kok hehehe." kata Beomgyu gugup sambil mengusap tengkuknya.

"Tadi sempet ada yang menggerutu sih kesel gitu kayaknya." kata Chaeryeong sambil melirik ke arah Beomgyu.

"Nggak ada kok!" sahut Beomgyu cepat.

Melihat tingkah Beomgyu, Ryujin dan Yuna saling berpandangan tak mengerti.

"Ah bukan gue beneran!" Beomgyu menunjukkan kedua jari telunjuk dan tengahnya membentuk simbol peace.

"Iya kak." kata Yuna.

"Yaudah ayo berangkat." ajak Hueningkai.

"Naik?" tanya Ryujin.

"Oh iya lupa belum ngasih tau. Kalian berdua ikut mobil aku." kata Chaeryeong.

"Oke, berarti yang cewek naik mobil Chaeryoung dan yang cowok naik motor." kata Taehyun.

Mereka semua berangkat mengikuti intruksi jalan dari Yuna.

+x+

"Makasih ya udah nganterin beli tanah liat." Beomgyu berdiri di dekat Yuna memperlihatkan senyumannya.

"Kakak nggak ikut masuk?" tanya Yuna.

"Enggak biar mereka yang beli aku mau nunggu di luar aja."

"Oh iya." kata Yuna canggung. Mereka bahkan belum saling mengenal. Yuna tidak tahu harus bersikap bagaimana. Tahu begini lebih baik tadi ia ikut Ryujin ke dalam untuk membeli tanah liat bukannya menunggu di luar seperti ini. Jika sendirian, tak masalah baginya namun, jika berdua dengan kakak kelas yang belum ia kenal rasanya tak nyaman. Karena ia takut melakukan kesalahan.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang