Empat puluh Delapan - Membaik

868 68 0
                                    

Yakinkan diri sendiri. Semuanya akan baik-baik saja.

***

"Mama kok tiba-tiba pulang?" tanya Soobin pada Sinta.

Yuna menunggu jawaban dari mamanya, karena sejujurnya Yuna juga penasaran apa yang membuat mamanya pulang. Padahal ia tahu mamanya itu cukup sibuk. Apa yang membuat mamanya meninggalkan pekerjaannya di luar kota dan lebih memilih untuk kembali?

Sinta tersenyum senang, sedangkan Soobin dan Yuna melihatnya bingung.

Sinta memeluk kedua anaknya lagi. "Kalian bakal terkejut kalo tahu alasan mama pulang."

"Ada apa ma?" tanya Soobin dan Yuna hampir bersamaan. Entah kenapa mereka yakin mamanya pasti akan membawa kabar bahagia untuknya. Karena mereka sudah lama tidak melihat mamanya bahagia seperti ini.

Sinta melepaskan pelukannya, kemudian melihat anaknya bergantian. Senyum di wajahnya tidak memudar sama sekali.

Yuna dan Soobin menjadi tidak sabar menunggu mamanya menjawab pertanyaan mereka. Melihat ekspresi yang ditunjukkan mamanya membuat mereka semakin penasaran.

"Ma, ayo kasih tau." desak Yuna ingin tahu.

"Mama senang, mama nggak pernah menyangka ini bakalan terjadi. Sampai rasanya gak bisa diungkapin pake kata-kata."

Soobin terlihat antusias, "Ada apa ma? Ayolah katakan."

Sinta tertawa kecil melihat ekspresi lucu kedua anaknya. Mereka berdua terlihat sangat penasaran, membuat Sinta sejenak ingin menjahili mereka. Sudah lama Sinta merindukan saat-saat seperti ini.

"Kalian beneran ingin tahu??" tanya Sinta memastikan.

Yuna dan Soobin mengangguk semangat. "Iya!!"

"Mau tau banget atau mau tau aja?" Sinta menahan tawanya.

"Banget!"

"Kasih tau gak ya?" ucap Sinta sok berpikir.

Yuna memajukan bibirnya, "Ah, mama ngeselin."

"Iyanih kasih tau ma." pinta Soobin tidak sabar.

Sinta terkekeh, "Iya iya maaf. Kalian tau nggak? Ternyata papa kalian gak bersalah!"

Soobin terdiam, ia sedang mencerna ucapan mamanya.

"Maksud mama?" Yuna terkejut dengan ucapan mamanya. Apa mamanya bercanda? Tapi ini tidaklah lucu sama sekali.

"Papa, papa kalian! Papa kalian terbukti tidak bersalah. Papa tidak pernah melakukan korupsi, papa bukan orang seperti itu." jelas Sinta emosional. Ia tidak bisa menahan rasa senangnya saat membayangkan ia bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.

Soobin terkejut, ia bertanya ragu. "Mama yakin?"

Sinta mengangguk yakin. Tiga tahun yang lalu saat suaminya masuk penjara hingga saat ini Sinta selalu percaya pada suaminya. ia yakin suaminya tidak bersalah. Suaminya orang baik-baik. Ia selalu berdoa pada tuhan agar kebenaran bisa terbongkar. Dan ia sangat bersyukur ternyata tuhan mengabulkan doanya. "Iya, papa difitnah."

Yuna menutup mulutnya yang terbuka dengan tangannya. Ia tidak menyangka dengan apa yang dikatakan mamanya. Apakah itu benar? Apakah benar papanya bukan penjahat?

Soobin masih tidak percaya. Semua ini sangatlah mendadak untuknya. Kedatangan mamanya tiba-tiba dan berita besar semacam ini. Rasanya semuanya seperti mimpi. "Setelah tiga tahun papa ada di penjara. Bagaimana mama bisa yakin papa bukan pelakunya?"

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang