Dua Puluh Tujuh - Alasan kebencian

989 66 1
                                    

Perbuatan baik seperti apapun tidak akan pernah bisa menembus hati yang telah tertutup rapat oleh kebencian.

***

"Kenapa kok kelihatan murung gitu?" tanya Yuna heran pada Ryujin yang berjalan di sebelahnya.

"Gatau deh, kemarin sikap Kak Kai tiba-tiba berubah gitu." kata Ryujin sedih. Ia heran dengan dirinya yang dari kemarin memikirkan soal Hueningkai. Sejak kapan ia jadi sepeduli ini dengan seseorang?

"Oh Kak Kai yang satu les sama kamu itukan?" tanya Yuna memastikan.

"Iya."

"Emangnya sikap Kak Kai berubah gimana sih?"

"Pertama, dia kelihatan baik-baik aja. Dia ngobrol sama gue seperti biasa terus tiba-tiba dia kayak banyak pikiran gitu. Diajak ngobrol gak ngedengerin, udah gitu dingin lagi."

Yuna berpikir sejenak sebelum kemudian mengatakan, "Maaf Ryujin kayaknya aku nggak bisa ngasih solusi deh. Aku kurang tau soal masalah kayak gini." ucap Yuna sedih. Ia sadar dirinya kurang berpengalaman soal cinta.

Ryujin menyunggingkan senyumannya. "Nggak papa kali Yuna. Gue udah seneng ada yang mau ngedengerin masalah gue. Gue sampe bingung apa gue punya salah ya ke Kak Kai?" Ryujin bertanya pada dirinya sendiri. Mencoba mengingat kesalahan apa yang pernah ia buat.

"Aku doain semoga masalahnya cepet kelar deh." Yuna tersenyum tulus.

"Makasih Yuna. Lo emang sahabat gue yang baik."

Mereka berdua tersenyum. Sebelum kemudian Yuna merasakan ada yang menarik pergelangan tangannya kasar.

"Ikut gue!" Chelsea menarik Yuna secara paksa.

"Kemana? Sakit!" Yuna memegangi tangannya, mencoba melepaskan cengkraman Chelsea di tangan kirinya.

"Lepasin Yuna! Dasar nenek lampir!" Ryujin bermaksud menolong Yuna. Namun ia segera di tahan oleh kedua teman Chelsea.

Yuna dan Ryujin di dipaksa ke belakang sekolah yang tempatnya sepi. Yuna sudah merasa kali ini Chelsea pasti kembali menyakitinya.

Chelsea mendorong Yuna hingga Yuna terjatuh. Sedangkan Ryujin terus memberontak berusaha melepaskan tangan Lala dan Vio dari kedua tangannya.

"Tenang aja Chel, si macan betina ini kita pegangin biar nggak macem-macem. Lo urus aja si cewek ganjen itu." seru Lala kepada Chelsea.

"Makasih ya guys. Emang ini cewek harus dikasih pelajaran lagi." Chelsea menjambak rambut Yuna.

"Aduh... Apa salah aku?" Yuna mengaduh kesakitan. Selalu saja begini, Chelsea selalu membully Yuna tanpa Yuna tahu kesalahan apa yang telah ia perbuat.

"Jangan sentuh Yuna! Lepasin gue!" seru Ryujin marah dan memberontak. Ia ingin segera menjambak nenek lampir itu sekarang juga.

"Salah lo? Masih nggak nyadar juga?" Chelsea menatap Yuna tajam.

Yuna menggeleng. Memangnya apa salahnya? Bukankah ia sudah melakukan sesuai keinginan Chelsea?

"Ini lihat!" bentak Chelsea sambil menunjukkan ponselnya yang memutar sebuah rekaman memperlihatkan Yuna yang tengah berbicara pada Beomgyu.

Kejadian di rekaman itu adalah saat dia menyuruh Beomgyu untuk menjauhinya. "Itu aku udah suruh Kak Beomgyu supaya nggak bicara sama aku lagi." jelas Yuna.

"Oh jadi lo sok kecakepan? Seolah-olah Kak Beomgyu yang ngedeketin lo?!" bentak Chelsea tidak terima.

Yuna menggeleng lemah.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang