Setelah semua yang pernah aku lewati. Aku jadi sadar bahwa kebahagiaan itu ada.
***
Soobin sedang mencuci motornya di halaman rumah. Saat sedang libur kuliah Soobin senang menghabiskan waktunya untuk memandikan si belang, nama motor kesayangannya.
Hari ini berbeda dengan hari-hari yang telah berlalu. Mendadak suasana di rumahnya menjadi lebih hidup sejak kehadiran papa dan mamanya.
Pemandangan bertahun-tahun yang lalu yang Soobin rindukan kini telah bisa ia saksikan kembali. Setiap pagi ia akan mendengar teriakan mamanya yang membangunkannya menggantikan alarm yang selama ini setia membangunkannya. Setiap pagi juga ia akan melihat papanya yang duduk di meja makan menikmati teh sembari membaca koran di tangannya. Sederhana memang, tapi bagi Soobin yang melihatnya tentu sangat membahagiakan.
Soobin sudah selesai menyabuni si belang. Tugasnya sekarang tinggal menyemprot si belang menggunakan air agar bersih dari sabun di badannya. Setelah itu rutinitas memandikan si belang telah usai.
"Ubin." panggil seorang gadis berdiri di depannya.
Soobin yang sedang berjongkok untuk mengambil selang air di bawah pun mendongak melihat siapa yang datang menghampirinya. "Eh Lia." Soobin tersenyum kemudian ia berdiri.
"Ubin, Lia mau ngomong." Lia tampak tersenyum malu.
"Ngomong aja Lia."
"Ummm.. Nanti malam datang ke rumah Lia ya?" kata Lia penuh harap.
Soobin mengerutkan dahinya samar, "ada apa?" Sebenarnya Soobin mau saja pergi ke rumah Lia. Tetapi ia memikirkan tentang tante Rini, mama Lia. Apakah beliau akan suka dengan kehadiran Soobin di rumahnya? Walaupun kemarin tante Rini sudah meminta maaf namun rasanya Soobin masih ragu.
"Mama suruh Lia ajak Ubin makan di rumah Lia."
Soobin melihat Lia heran, "Beneran?" tanyanya tak percaya.
Lia mengangguk yakin, "Mama Lia udah ngelupain kejadian yang dulu Bin. Mama Lia mau memperbaiki hubungan keluarga kita."
Soobin terkejut dengan ucapan Lia tetapi ia tidak bisa menutupi rasa senangnya. Apakah ini artinya ia bisa dekat dengan Lia tanpa adanya larangan dari mamanya?
"Aku seneng dengernya." kata Soobin.
Lia tersenyum senang. "Ubin ajak keluarga Ubin juga ya!"
"Boleh?"
"Boleh dong! Mama bilang ajak keluarga Ubin juga. Mama pengen hubungan keluarga kita kayak dulu lagi. Lia seneng banget akhirnya nggak ada lagi permusuhan." kata Lia antusias.
Soobin mengangguk. "Iya akhirnya ya."
Lia menoleh dan mengamati apa yang sedang dilakukan Soobin. "Lagi nyuci motor?" tanya Lia pada Soobin.
"Menurut Lia?"
Lia tersenyum, "Boleh Lia bantuin?" tawarnya.
Soobin menolaknya cepat. "Nggak usah Lia ini udah mau selesai kok. Terus kalo kamu bantuin nanti baju kamu jadi basah."
"Nggak papa kali Bin. Kalo baju Lia basah tinggal ganti. Beres kan?" Lia tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Tapi.." Soobin hendak menolak tapi Lia segera merebut selang air dari tangan Soobin.
"Tinggal nyemprot air doang mah Lia bisa." kata Lia percaya diri.
"Beneran?" goda Soobin.
"Iya, Lia buktiin nih." kata Lia kemudian berjalan menjauhi Soobin, ia bermaksud menyemprot bagian belakang motor, namun sayangnya ia kurang hati-hati dan tidak memperhatikan jalanan di bawahnya. Lia tidak sengaja menginjak sabun yang berserakan di lantai sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅
FanfictionKisah cinta 5 cowok ganteng dengan 5 cewek cantik baru dimulai. Siapa bilang jatuh cinta itu mudah? Mereka melalui banyak lika liku kisah hingga akhirnya bertemu cinta mereka yang sesungguhnya. High Rank : #1 in Kpoplovers [13/11/19] #5 in Midzy [...