Tiga Puluh Enam - Terbongkar

917 73 1
                                    

Apakah perasaanku hanya lelucon bagimu?

***

Yuna turun dari motor Yeonjun tanpa sepatah katapun. Sekarang di kepalanya dipenuhi oleh banyak pertanyaan. Mengapa ada foto Yeji di dalam dompet Yeonjun? Apa hubungan di antara mereka?

Yuna berharap tadi ia hanya salah lihat. Tetapi melihat raut wajah Yeonjun yang cemas serta gelagat Yeonjun yang terlihat berbeda membuat Yuna semakin yakin bahwa yang dilihatnya tidaklah salah.

Yuna berbalik hendak memasuki rumahnya. Ia ingin sendirian sekarang. Bahkan boneka lucu di tangannya pun tak lagi bisa membuatnya tersenyum.

"Yuna." panggil Yeonjun dari atas motornya. Ia tahu Yuna pasti sangat kecewa padanya. Yeonjun menyalahkan dirinya karena telah melukai hati Yuna.

Yuna tidak menoleh sedikitpun ataupun memberhentikan langkahnya. Ia terus melangkah seolah tidak ada seorangpun yang memanggilnya. Hingga kemudian Yuna berhenti saat sebuah tangan menggenggam tangannya.

Yuna tidak ingin melihat tangan siapa itu. Ia sudah yakin itu pasti Yeonjun.

"Yuna maaf." suara Yeonjun bergetar. Hatinya sesak dipenuhi rasa bersalah. Bagaimana bisa ia dengan tega menyakiti perasaan Yuna?

Yuna tetap diam, gadis itu tidak berkomentar apapun.

"Maaf." kata Yeonjun lagi. Namun masih tidak ada jawaban.

"Yuna maaf." kata Yeonjun dengan suara yang lebih keras mengisyaratkan bahwa ia benar-benar menyesal.

Yuna akhirnya membuka mulutnya. "Kenapa? Ada foto kak Yeji?" tanya Yuna membelakangi Yeonjun.

Yeonjun terdiam cukup lama. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Apakah ia harus tetap berbohong? Tetapi ia sadar sampai pada akhirnya Yuna bakal terluka karena kebohongannnya.

"Kenapa diam?" lirih Yuna. Sejak tadi Yuna bertanya tentang hal ini tetapi semuanya tetap sama. Yeonjun tetap tidak memiliki jawaban atas pertanyaannya.

"Yuna..." panggil Yeonjun pelan.

Yuna melepaskan tangan Yeonjun yang memegang pergelangan tangannya. "Kenapa?"

"Aku..."

"Kakak nggak punya jawaban kan buat pertanyaanku?" potong Yuna.

Yeonjun mengangguk.

"Jadi sebenarnya kenapa ada foto Kak Yeji di dompet kakak?" tanya Yuna menginterogasi. Kepercayaannya pada Yeonjun menghilang entah kemana. Kini dirinya hanya membutuhkan sebuah jawaban.

"Bukan seperti itu."

"Lalu seperti apa?" tanya Yuna semakin tak sabar.

"Aku nggak ada apa-apa sama dia." bodohnya Yeonjun tetap meneruskan kebohongannya. Ia belum siap melihat Yuna terluka karenanya.

Yuna tersenyum kecut. "Kakak masih mau bohong?"

"Nggak Yuna." sangkal Yeonjun segera.

"Awalnya aku udah curiga karena Kak Yeonjun yang tiba-tiba nyatain perasaan ke aku. Tapi saat itu aku membuang semua rasa curiga aku. Aku mencoba buat percaya sama Kak Yeonjun." jelas Yuna. Ia menahan air matanya agar tidak tumpah.

Tanpa berkomentar, Yeonjun membiarkan Yuna menumpahkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Aku percaya bahwa Kak Yeonjun serius sama aku. Tapi akhirnya aku tahu semuanya terasa janggal. Senyum kakak, aku tahu semuanya palsu. Aku sudah lama mencintai kakak, aku bisa membedakan mana senyum yang tulus dan mana yang terpaksa."

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang