Lima Puluh Tiga - Memperbaiki 3

1K 78 5
                                    

Apakah tatapan itu.. Akan menjadi milikku lagi?

***

Sesekali Yeji melirik pria di depannya. Pria yang selalu muncul di pikirannya, pria yang tidak pernah membiarkannya tidur nyenyak, pria yang berhasil mencuri hatinya dan juga pria yang menjadi alasan hatinya untuk terluka. Ya, dia Yeonjun.

Yeji memainkan ujung bajunya. Ini selalu ia lakukan saat ia merasa gugup. Yeji tidak menyangka ia akan berada dalam situasi seperti ini. Situasi yang tak pernah ia mengerti, bersama Yeonjun dan juga Yuna.

Sebenarnya ada apa ini? Yeji melihat Yuna meminta penjelasan dari gadis itu. Tapi, sepertinya Yuna sedang enggan menjelaskan tujuannya. Kepada siapa Yeji harus bertanya? Mendadak dirinya menjadi bisu saat Yeonjun berada di dekatnya.

Sejak kedatangan Yeonjun, suasana menjadi begitu mencekam. Tidak ada percakapan di meja itu dan juga tidak ada yang memulai percakapan apapun. Mereka bertiga seolah terdiam sambil membiarkan waktu berjalan begitu saja.

Yeji sadar sebelum kedatangan Yeonjun pun suasana tidak begitu baik tadi. Ia dan Yuna juga tidak berbicara apapun. Yuna terlihat dingin sehingga Yeji yang ingin memulai pembicaraan pun harus mengurungkan niatnya.

Sekarang, kepala Yeji dipenuhi oleh banyak pertanyaan perihal kehadiran Yeonjun disini. Kenapa bisa ada Yeonjun? Dan untuk apa Yeonjun datang kesini? Yeji berpikir, Yuna terlihat aneh karena tiba-tiba mengajaknya bertemu. Atau jangan-jangan ini rencana Yuna? Apakah Yuna ingin mempertemukannya dengan Yeonjun? Jika itu benar, lantas untuk apa? Semakin dipikirkan, Yeji semakin tidak mengerti.

"Maaf aku ngajakin kak Yeonjun sama Kak Yeji kesini." ucap Yuna setelah beberapa lama ia mengumpulkan keberanian. Lebih tepatnya keberanian untuk menghadapi kenyataan.

Yeonjun dan Yeji melihat kepada Yuna. Raut wajah mereka sama-sama bingung, menuntut penjelasan Yuna lebih lanjut.

"Kakak pasti bingung kenapa tiba-tiba aku mempertemukan kalian?" ujar Yuna seolah bisa membaca pikiran Yeji dan Yeonjun. Dan memang tebakan Yuna benar.

"Kenapa?" tanya Yeonjun akhirnya. Tidak sekalipun terbesit dipikirannya tadi ia akan bertemu Yeji. Ia berharap Yuna memaafkannya tapi melihat kehadiran Yeji membuatnya bingung.

Yuna menghela nafasnya sejenak. Ia terdiam beberapa detik kemudian ia memaksakan seulas senyuman di bibirnya. "Aku mau memperbaiki semuanya."

Yeji dan Yeonjun menatap Yuna heran. Mereka tidak mengerti maksud dari ucapan Yuna. Yuna ingin memperbaiki seperti apa?

"Kak Yeji.." lirih Yuna.

"Iya?" sahut Yeji.

"Maaf Kak, sikapku kemarin ke Kak Yeji sangat buruk. Gak seharusnya aku bersikap seperti itu. Kakak gak salah apa-apa. Kakak orang yang baik, aku bodoh karena melampiaskan kekesalanku pada Kakak." Yuna mengingat sikapnya pada Yeji di sekolah waktu itu. Ia sadar, saat itu entah kenapa ia kesal melihat Yeji. Ia hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Yeonjun mencintai Yeji.

Yeji tersenyum, ia menggenggam tangan Yuna di atas meja. "Kenapa harus minta maaf? Aku tau mungkin saat itu mood kamu sedang buruk atau kamu sedang banyak pikiran. Aku rasa wajar jika tidak sengaja kita melampiaskan kekesalan kita pada orang lain. Soalnya aku kalo lagi marah juga suka gitu."

Yuna tersenyum kecut. Bagaimana bisa ia kesal dengan gadis sebaik Yeji? Dan ya, kalau dipikir-pikir wajar jika Yeonjun menyukai Yeji. Yeji cantik dan baik, berbanding terbalik dengan dirinya bukan?

"Kak Yeonjun beruntung punya Kakak." ujar Yuna membuat Yeji terkejut. Bukan hanya Yeji, Yeonjun pun heran dengan ucapan Yuna.

"Kak Yeonjun." kini Yuna berganti melihat Yeonjun di sebelahnya.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang