Sembilan Belas - Inisial Y

1.1K 90 7
                                    

Di dunia ini, hanya ada satu hal yang tidak bisa aku tangani. Yaitu jatuh cinta padamu.

***

"Gimana udah ngerti?" Yeonjun menoleh kepada gadis di sebelahnya. Ia sedang menjelaskan beberapa soal kepada gadis itu.

Yuna segera menunduk saat Yeonjun menoleh padanya. Hampir saja ia ketahuan karena sejak tadi Yuna tidak bisa terfokus sama sekali dengan soal yang sedang Yeonjun jelaskan. Wajah Yeonjun begitu menarik perhatian Yuna, membuat Yuna ingin memandanginya berlama-lama.

"Belum paham kak. Bisa dijelasin lagi?" tanya Yuna kikuk. Sebenarnya ia malu karena Yeonjun sudah menjelaskan soal ini bukan hanya sekali. Tetapi mau bagaimana lagi, Yuna memang belum paham. Salah Yeonjun sendiri yang membuat Yuna tidak bisa fokus.

Yeonjun mengangguk sabar. Tak sekalipun ia menolak permintaan Yuna. Yeonjun senang dapat berbagi ilmunya kepada Yuna.

Yeonjun kembali menjelaskan soal itu pelan-pelan, berharap gadis itu dapat mencerna kata-katanya. "Jadi yang ini itu di kali ini...."

Yuna mencoba untuk fokus. 'Sudah cukup Yuna main-mainnya' batin Yuna. Yang terpenting sekarang adalah kembali fokus kepada pelajaran.

"12 ini itu dari mana kak?" tanya Yuna sambil menujuk angka yang tidak ia mengerti.

"12 dari 6 dikali 2." terang Yeonjun.

Yuna mengangguk paham. Yuna merasa pilihannya untuk melabuhkan hatinya pada Yeonjun adalah pilihan yang tepat. Yeonjun baik padanya, yeonjun pintar, sabar, penyayang dan tampan.

Yuna tersenyum sendiri membayangkan andai saja Yeonjun mengetahui perasaannya. Apakah Yeonjun akan membalas cintanya? Jika iya, apakah mereka akan pacaran?

Yeonjun menoel pipi Yuna dengan pensil yang ia pegang. Ia menaikkan sebelah alisnya. Kenapa Yuna senyum-senyum sendiri?

Yuna tersadar dari angan-angannya. Ia melihat Yeonjun yang menatap bingung ke arahnya. Yuna merasa mungkin dirinya sudah gila akibat rasa cintanya pada Yeonjun.

Yuna mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia terlanjur malu.

"Ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Yeonjun heran.

"Nggak papa." sangkal Yuna.

"Lagi mikirin cowok yang disukai ya? Siapa? Kelas berapa? Orangnya kayak apa? Baik nggak? Ganteng nggak kayak gue?" Yeonjun menyerbu Yuna dengan rentetan pertanyaan.

Yuna membulatkan matanya. Bagaimana bisa tebakan Yeonjun benar soal ia sedang memikirkan cowok yang ia suka?

Ingin rasanya Yuna berkata kepada Yeonjun bahwa sebenarnya cowok yang Yuna suka itu dia.

"Apaan sih kak." sangkal Yuna. Ia yakin mungkin sekarang pipinya memerah bak kepiting rebus.

"Wah pipinya merah tuh. Hayoo siapa?" goda Yeonjun.

Yuna semakin kikuk, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Di sisi lain ia ingin jujur dengan perasaannya. Tetapi, ia tidak bisa melakukan hal itu. Karena ia sadar dia adalah seorang wanita. Harusnya cowok yang menyatakan perasaannya lebih dulu.

Yuna menghiraukan Yeonjun. Hal itu semakin membuat Yeonjun penasaran.

"Yuna sekarang udah gede ya, udah tau cinta-cintaan." Yeonjun menoel pipi Yuna.

Jantung Yuna berdebar kencang. Ia semakin tidak bisa menutupi rasa gugupnya akibat Yeonjun. "Apaan sih..ka...kak."

"Soobin adek lo udah punya pacar nih." seru Yeonjun keras. Padahal tidak ada Soobin di sekitar mereka.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang