Empat Puluh Satu - Tidak bisa lupa

876 62 3
                                    

"Luka yang kau berikan akan selamanya membekas dalam ingatan"

***

Yeji baru saja dari perpustakaan dengan sebuah buku di tangannya. Duduk di kelas 12 membuatnya tidak bisa bersantai lagi. Ujian yang akan ia jalani semakin dekat. Begitupun dengan try out yang tinggal menghitung hari.

Setelah ini Yeji bertekad untuk terus belajar karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Belakangan ini pun Yeji sudah mulai bisa untuk tidak memikirkan Yeonjun. Yeji harus mengesampingkan urusan asmaranya dan giat belajar. Lagipula Yeonjun sudah bersama Yuna dan pria itu takkan pernah kembali padanya.

Yeji menuruni tangga dengan hati-hati. Ia akan berbelok dan tidak sengaja berpapasan dengan Yuna.

Yeji mengerutkan dahinya samar. Entah kenapa Yuna terlihat tidak begitu baik hari ini. Walau bagaimanapun Yeji harus tetap menyapanya.

Yeji tersenyum pada Yuna. Sudah lumayan lama ia jarang bertemu dengan Yuna karena kelasnya ada di lantai satu sedangkan kelas Yuna ada di lantai tiga. Dan hari ini ia bertemu Yuna karena letak perpustakaan yang ada di lantai tiga. "Hai Yuna."

Yuna tersenyum kecut pada Yeji. Yeji merasa ada yang berbeda, tetapi ia mencoba untuk mengabaikannya.

"Yuna, gimana kabarnya?" tanya Yeji pada Yuna.

Yuna menatap sinis pada Yeji. "Nggak usah sok peduli." gumam Yuna kemudian gadis itu pergi melewati Yeji begitu saja.

Yeji diam mematung. Ia terkejut dengan sikap Yuna yang tiba-tiba dingin padanya. Yeji sibuk bertanya-tanya dalam pikirannya. Apakah ia telah membuat kesalahan? Kenapa Yuna bersikap begitu?

Yeji ingin mengejar Yuna untuk bertanya apa yang salah darinya, tetapi hal itu tidak ia lakukan mengingat Yuna yang terlihat sensitif.

Yeji kembali berjalan sembari mencoba berpikiran positif. Ah! Mungkin saja Yuna sedang ada masalah dan Yuna tidak sengaja bersikap seperti itu padanya. Dan mungkin saja Yuna hanya terbawa emosi atau ia sedang PMS. Yeji menjadi bingung dan sedang berusaha menghibur dirinya sendiri.

+x+

"Yuna, ayo pulang." ajak Ryujin sambil membereskan buku-bukunya di meja.

Yuna tidak menjawab. Dirinya sedang diselimuti rasa bersalah. Bersalah karena telah bersikap buruk pada Yeji. Memangnya apa salah Yeji? Yuna merasa belakangan ini ia tidak menjadi dirinya sendiri. Ia jadi sering marah dan malah menumpahkan kekesalannya pada Yeji. Ini semua akibat dari rasa kecewanya pada Yeonjun.

Entah kenapa melihat Yeji membuat Yuna ingat tentang ucapan Yeonjun tempo hari saat mengatakan bahwa gadis yang ia cintai Yeji dan bukanlah dirinya. Yuna sangat terluka mendengarnya.

"Yuna!" Ryujin menepuk pundak Yuna karena ia diabaikan.

Yuna tersentak. "Eh iya apa?"

Ryujin menghela nafasnya sejenak. Sudah sejak kemarin ia yakin ada yang tidak beres dengan Yuna. Sekeras apapun Ryujin berusaha mengorek informasi pada Yuna namun Yuna tetap bersikeras tak ingin memberitahunya.

"Ayo pulang." Ryujin mengulang kata-katanya.

"Kamu pulang duluan aja."

Ryujin menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Aku mau nunggu Bang Soobin di kelas aja."

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang