Lima Belas - Teman

1.1K 90 0
                                    

Sedikit demi sedikit kamu mulai membuka hatimu. Aku senang mengetahuinya. Jadi, biarkan aku masuk kedalamnya.

***

Beomgyu memegang sepiring nasi goreng dengan es jeruk pesanannya. Ia mengedarkan pandangannya ke kantin. Mencari tempat duduk yang kosong. Seperti biasa, saat istirahat kantin sedang ramai-ramainya.

Ia kesal karena Taehyun yang biasanya ke kantin dengannya menolak ke kantin hari ini. Dikarenakan, ia belum menyalin PR Hueningkai untuk pelajaran setelah istirahat.

Beomgyu begitu menyayangkan Taehyun yang tidak seperti dirinya. Lihatlah dirinya yang selalu santai dimanapun dan kapanpun. Padahal Beomgyu juga belum mengerjakan PR tetapi ia memilih ke kantin dulu untuk memanjakan perutnya.

Senyum Beomgyu mengembang saat melihat satu kursi kosong di depan dua orang gadis. Beomgyu mengenal kedua gadis itu. Dia Yuna dan Ryujin. Beomgyu merasa tidak masalah makan di depan mereka. Karena, ia sudah merasa lapar. Ingin segera makan.

Beomgyu menghampiri meja Yuna dan Ryujin. "Gue duduk di sini ya? Kosong kan?"

"Duduk aja kak." jawab Ryujin.

Beomgyu duduk di kursi tersebut. Ia kemudian melahap nasi goreng pesanannya. Sedangkan Ryujin dan Yuna sedang menikmati mie ayam favoritnya.

"Kok gue kebelet ya? Yun gue mau ke toilet dulu." bisik Ryujin kepada Yuna.

"Jangan tinggalin gue sendiri di sini." gumam Yuna pelan.

Yuna merasa selalu canggung tiap kali berhadapan dengan Beomgyu.

"Cepet kok beneran. Udah gak tahan nih." kata Ryujin pelan.

"Beneran cepet ya? Terus balik lagi kesini."

"Oke." Ryujin berdiri dari tempat duduknya meninggalkan Yuna berdua dengan Beomgyu.

Beomgyu melirik dua gadis di depannya. Entah apa yang sedang mereka bicarakan hingga berbisik seperti itu.

Yuna menyesap es kelapa pesanannya. Ia melihat ke arah lain. Berusaha terlihat tidak canggung di hadapan Beomgyu.

"Suka mie ayam?" tanya Beomgyu mengawali pembicaraan.

Yuna menoleh pada Beomgyu. "Iya."

"Suka es kelapa juga?" tanya Beomgyu lagi. Ia bingung mencari topik sehingga ia mengatakan apa yang terlintas di pikirannya.

"Iya."

"Suka warna pink?" tanya Beomgyu melirik jam tangan Yuna yang bewarna pink.

"Iya. Jangan bilang abis ini kakak bakal tanya aku suka pake bando setelah lihat bando aku kan?"

Beomgyu melihat bando yang dipakai Yuna. Ia tertawa kecil. "Iya kayaknya."

"Kenapa nanya?" tanya Yuna penasaran.

"Lagi bingung nyari topik. Mau ngomong apa." jujur Beomgyu.

"Oh gitu." Yuna mengaduk minumannya.

"Ngomong-ngomong sekarang lo makin enak diajak ngobrol ya? Lucu." Beomgyu tersenyum.

"Iyakah?"

"Iya."

"Sebelumnya nggak enak diajak ngobrol kak?" tanya Yuna sedih.

Beomgyu menggelengkan kepalanya. "Sebelum-sebelumya kayak takut gitu seolah gue mau gigit."

Yuna terlihat malu. "Kan katanya gak boleh canggung lagi." jelas Yuna. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia hanya mengatakan apa yang sedang ia pikirkan, itu saja.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang