Empat - Perasaan Yuna

2.1K 136 1
                                    

Aku menyukaimu seperti ini. Lebih baik bagimu untuk tidak mengetahui perasaanku.

***

Yuna baru saja pulang dari sekolah. Setelah berganti baju, ia turun ke bawah untuk mengambil minuman. Sepulang sekolah begini ia merasa haus.

Yuna mendengar teriakan abangnyanya Soobin dari kamarnya. Yuna sudah tau, Soobin pasti sedang bermain game dengan Yeonjun. Yeonjun adalah teman Soobin sejak SMA. Mereka begitu dekat sehingga sering kali Yeonjun datang ke rumah Soobin dan bahkan terkadang menginap.

Yuna menaiki tangga menuju kamarnya. Ia mengeluarkan buku pelajaran dari tasnya. Melihat buku matematika, ia ingat bahwa besok matematika ada PR. Yuna berencana mengerjakan PR matematika daripada tidak ada kerjaan.

Ada lima soal, tidak terlalu banyak memang. Namun satu soal yang terlihat simpel ternyata jawabannya panjang. Itulah matematika. Terkadang satu soal bisa menghabiskan setengah lembar kertas. Menggunakan rumus yang jawabannya harus ia uraikan.

Yuna tidak merasa kesulitan di nomor satu sampai tiga. Namun di nomor empat ia agak kesulitan. Beberapa kali ia mencoba menghitung dengan benar menggunakan rumus yang telah ia pelajari disekolah tadi. Namun, ia tak kunjung menemukan jawabannya. Jawaban yang diperoleh Yuna tidak memenuhi opsi jawaban yang tersedia.

Yuna tidak menyerah begitu saja. Yuna mengambil bukunya dan berdiri dari meja belajarnya. Yuna berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar kakaknya yang bersebelahan. Tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu lalu masuk setelah dipersilahkan masuk.

"Bang Soobin bantuin Yuna ngerjain soal ini dong." kata Yuna duduk disebelah Soobin yang sedang fokus dengan gamenya.

Mendengar permintaan adiknya, Soobin menghentikan permainannya dan mengambil buku yang dibawa Yuna. Hanya 30 detik Soobin menatap soal matematika di depannya, Soobin menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Gak bisa. Soalnya baru dilihat aja udah bikin pusing." keluh Soobin mengembalikan buku milik Yuna.

"Yahhhh kok gak bisa sih bang." kata Yuna kecewa.

"Tau nggak sih dek jaman abang masih sekolah dulu abang paling gak bisa sama matematika. Abang pusing lihatnya masa dari dulu gak berhenti nyari Y dan X mulu. Yang udah pergi ngapain harus dicari sih?"

"Hahaha, bilangnya yang udah pergi gak perlu dicari tapi kenapa lu masih aja suka sama si-" ejek Yeonjun.

"Gak ada woii!" sahut Soobin cepat. Melihat reaksi Soobin, Yeonjun tidak melanjutkan ucapannya dan hanya tertawa kecil.

Yuna hanya melihat tingkah abangnya tidak mengerti. Memangnya Soobin sedang menyukai seseorang? Setahu Yuna abangnya Soobin tidak pernah sekalipun pacaran ataupun dekat dengan seorang gadis. Namun, Yuna sedang tidak ingin menyelidiki tentang perasaan abangnya. Menurutnya itu tidak perlu, karena mungkin abangnya memiliki privacy yang seharusnya Yuna tidak boleh tahu.

"Sini coba lihat soalnya?" pinta Yeonjun. Yuna memberikan bukunya pada Yeonjun. Hanya 5 detik Yeonjun melihat soalnya, yeonjun tersenyum.

"Wahh kalau ini sih mudah."

"Beneran kak?" Yuna membulatkan matanya.

"Iya. Jadi ini itu cara ngerjainnya begini." Yeonjun mulai menjelaskan cara penyelesaian soal matematika kepada Yuna.

Soobin yang melihatnya Yeonjun membantu Yuna, kembali melanjutkan bermain game yang sempat terhenti.

"Yang ini itu dari mana kak? Kok hasilnya bisa 15?" tanya Yuna sambil menunjuk jawaban yang tidak ia pahami.

"Ini itu dari ini di kali dengan ini." jawab Yeonjun setelah Yuna mengerti Yeonjun menjelaskan bagian soal yang lain.

Yuna memperhatikan cara Yeonjun menjelaskannya. Awalnya ia menatap hanya kepada buku di depannya. Namun, pandangannya berubah. Yuna mulai melihat Yeonjun disampingnya. Entah kenapa Yuna merasa nyaman sedekat ini bersama Yeonjun. Sebenarnya Yuna dari dulu sudah merasakan perasaan nyaman seperti ini. Namun selama ini ia mengabaikannya karena ia selalu berpikir bahwa Yeonjun sudah seperti kakak kandungnya. Wajar jika Yuna merasa nyaman dengan Yeonjun. Sama halnya Yuna merasa nyaman bersama abangnya Soobin.

Tetapi kali ini berbeda. Yuna mulai menghilangkan pikiran seperti itu saat merasa bahwa jantungnya berdetak dua kali lebih kencang dari biasanya. Suara Yeonjun menghangatkan hatinya. Cowok itu masih fokus menjelaskan kepada Yuna. Namun Yuna sama sekali tidak fokus karena Yeonjun.

"Sudah selesai. Gimana Yuna paham?" Yeonjun menoleh kepada Yuna. Sehingga membuat gadis itu kelabakan. Pipinya memerah karena malu jika Yeonjun menyadari dirinya yang dari tadi melihat Yeonjun.

"Eh iya kak. Makasih ya." Yuna segera mengambil bukunya kemudian bergegas meninggalkan kamar kakaknya.

"Ada gunanya juga lo pinter matematika jadi bisa ngajarin adek gue." kata Soobin.

"Bener juga. Kadang gue kasihan lihat dia punya abang yang nggak bisa berhitung kayak gini. Dulu setiap pelajaran berhitung entah itu matematika, fisika, kimia lo selalu tidur."

"Awas lo ya." ancam Soobin sambil tertawa kemudian diiringi oleh tawa Yeonjun.

+x+

Yuna melompat ke kasur kamar tidurnya. Ia membenamkan wajahnya di bantal sambil mengatur detak jantungnya agar kembali normal. Ia menyesali sikapnya tadi. Bagaimana jika Yeonjun menyadarinya? Bagaimana jika Yeonjun mulai berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya? Ah! Rasanya Yuna ingin menghilang sekarang.

Yuna menatap langit-langit kamarnya. Sejak kapan ya Yuna merasa begini? Yuna mulai mengingatnya. Yuna ingat saat ia masih SMP yeonjun pernah menggendongnya saat kakinya terkilir. Saat itu Soobin sedang tidak bersamanya sehingga saat Yuna jatuh dihalaman rumah Yeonjunlah yang membantunya. Itulah pertama kalinya Yuna merasakan jantungnya berdebar. Bukan saat itu saja, berulang kali jantungnya selalu berdebar saat bersama Yeonjun.

Namun, saat ini Yuna semakin yakin dengan perasaannya. Yuna mengakui bahwa ia mencintai Yeonjun. Yeonjun adalah cinta pertamanya.

Yuna berpikir bahwa Yeonjun tidak perlu mengetahuinya. Selama itu terjadi mereka akan tetap baik-baik saja. Disamping itu karena Yuna pun tidak tahu tentang perasaan Yeonjun. Apakah Yeonjun juga mencintainya? Yuna tidak ingin memikirkan itu. Itu tidaklah penting. Yuna mencintai Yeonjun tetapi ia tidak akan memaksa Yeonjun untuk mencintainya juga. Cukup mencintai dalam diam itu lebih baik.




Bersambung....

•••Yuna•••

•••Yuna•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang