Dua belas - Di Antara Kita (2)

1.2K 100 2
                                    

Entahlah, saat bersamamu perasaanku terasa aneh. Aku selalu ingin memandangmu, ingin melihat senyummu. Saat kamu tersenyum, aku ingin menghentikan waktu agar aku dapat melihatnya lebih lama lagi.

***

"Eh lo les disini juga?" tanya Hueningkai kepada seorang gadis yang dikenalnya baru-baru ini. Sepulang sekolah Hueningkai memiliki jadwal mengikuti bimbingan belajar yang tidak jauh dari sekolahnya.

"Iya kak. Aku sebel banget sama mama aku. Aku dipaksa disuruh ikut les." keluh Ryujin. Gadis itu terlihat tak berminat memasuki les.

"Kenapa? Mama lo pasti pengen yang terbaik buat lo."

"Tapi kalo aku gak mau kan gausah di paksa. Pelanggaran HAM itu namanya." celoteh Ryujin.

Hueningkai tekekeh "Tapi pelanggaran HAM ini nggak buruk."

"Gak tau ah mana di ancam di potong uang jajan. Kesel kan!" Ryujin mengeluarkan unek-uneknya. Hueningkai tertawa kecil melihatnya.

"Jadi lo ikut les karena sayang uang jajan?" tanya Hueningkai tidak habis pikir.

"Ya iyalah kak. Gak ada dalam kamus aku bahwa aku bakal ikut les kayak gini." Ryujin menghela nafasnya pasrah.

"Sabar kali, siapa tau setelah ini lo jadi punya semangat belajar."

"Arghh! Waktu main gameku yang berharga terpotong sia-sia hiks." Ryujin mengacak rambutnya frustasi.

"Main game gaada faedahnya tau!" ujar Hueningkai menekankan.

"Ada."

"Apa?"

"Aku seneng."

"Faedah macam apa itu?" Hueningkai geleng-geleng kepala.

"Pokoknya aku seneng itu aja." kata Ryujin ngotot.

"Kalo les bikin lo seneng nggak?"

"Ya nggak lah. Pake ditanya lagi." jawab Ryujin kesal.

"Kalo lo ngelakuin apapun dengan senang hati tanpa terpaksa. Gue yakin apa yang tadinya lo nggak suka bakal suka dengan sendirinya."

"Kakak Mario teguh bukan?"

"Bukanlah. Pake nanya lagi. Udahlah yuk masuk udah mau mulai nih lesnya."

Ryujin menganggukkan kepalanya. Dengan berat hati ia memasuki tempat lesnya. Ia menatap punggung Hueningkai di depannya. Apakah benar apa yang dikatakan Hueningkai?

+x+

Yeonjun duduk di atas motornya. Ia beberapa kali memeriksa notif di ponselnya. Ia sedang menunggu seseorang.

Senyum Yeonjun mengembang saat melihat gadis yang ia tunggu sedari tadi sedang berlari kecil ke arahnya.

"Maaf nunggu lama ya kak?" kata gadis itu sopan. Ia sungguh tak enak hati membiarkan Yeonjun menunggu di depan rumahnya tanpa memintanya masuk.

"Nggak kok." ucap Yeonjun berbohong. Padahal ia sudah menunggu sekitar setengah jam di depan rumah itu.

"Tadi aku harus beres-beres dulu. Kenapa tadi kak Yeonjun nggak mau nunggu di dalam aja." Yeji menutup pagar rumahnya.

"Nggak usah. Gue suka nunggu disini."

"Maaf banget ya kak." tetap saja Yeji merasa tidak enak.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang