Empat Puluh Lima - Harapan

903 61 1
                                    

Maaf. Satu kata yang bisa kuucapkan setelah sekian lama. Setelah ini aku harap semuanya akan baik-baik saja.

***

Duduk sendirian di taman membuat Yuna merasa lebih baik. Ia senang memperhatikan kupu-kupu yang beterbangan mengelilingi bunga. Apakah ia bisa seperti bunga? Bunga tidak pernah kesepian karena banyak kupu-kupu di sekitarnya. Sedangkan dirinya? Yuna sendirian. Tidak ada seseorang yang mampu mengisi kekosongan dalam hatinya.

Yuna sudah menduga, cinta yang ia dapat tidak akan pernah berakhir manis. Contohnya saja cinta dari kedua orang tuanya yang hilang entah kemana, cinta dari Soobin yang pada akhirnya membuatnya terluka, dan cinta dari Yeonjun yang palsu.

Yuna merasa tidak adil dengan hidup yang diberikan tuhan padanya. Kenapa ia harus menderita atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat? Atau apakah kehidupan ini yang membencinya?

Yuna mengingat beberapa tahun belakangan ini hidupnya memang menyedihkan. Ia jadi rindu dengan hidupnya sebelum masalah papanya muncul. Ia rindu memiliki banyak teman, rindu kehangatan keluarga, Yuna merindukan semuanya.

Dulu hidup Yuna nyaris sempurna. Semua orang sampai menaruh iri pada Yuna. Dia cantik, kaya, baik, dikelilingi banyak orang. Berbanding terbalik dengan kehidupan yang sedang ia jalani saat ini.

Yuna seperti merasakan bahwa kesabarannya mulai habis. Ia tidak sanggup terus-terusan begini. Walaupun begitu, Yuna masih percaya akan keajaiban tuhan. Yuna masih terus berdoa pada tuhan. Yuna tidak bisa menyalahkan tuhan atas kehidupan yang ia beri. Yuna tidak bisa berhenti berharap agar suatu saat nanti hidupnya akan berubah menjadi lebih baik. Andai ia memiliki kantong doraemon, ia ingin kembali pada masa lalu yang bahagia. Namun itu tidaklah mungkin, bagaimanapun juga Yuna harus melihat kedepan. Melihat terus kebelakang bukanlah hal yang baik.

Yuna melihat jam tangannya. Sudah hampir dua puluh menit Yuna duduk seperti ini. Sebentar lagi istirahat akan usai. Sepertinya hari ini cukup untuk menenangkan pikiran. Ia harus kembali ke kelas dan mulai beraktivitas seperti biasa. Yuna yakin dia pasti bisa melewati semuanya.

Tidak banyak anak yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di taman. Mereka lebih memilih pergi ke kantin atau tetap diam di dalam kelas. Namun, hal itu membuat yuna senang karena suasana di taman menjadi lebih tenang.

Yuna berdiri kemudian berbalik bermaksud pergi meninggalkan taman. Yuna diam saat matanya menangkap sosok pria yang ia kenal sedang melangkah menjauhinya.

Pandangan Yuna tidak bisa beralih dari pria itu. Pria yang berjalan dengan enggan. Yuna meremas ujung roknya bimbang. Entah kenapa melihat kehadiran pria itu membuat rasa bersalahnya muncul ke permukaan.

Yuna sibuk memutar otaknya. Apa yang harus ia lakukan? Yuna ingin menghentikan pria itu untuk tidak pergi, tapi Yuna takut. Takut jika ucapannya akan menyakiti pria itu lagi.

Yuna menghela nafasnya. Ia meyakinkan dirinya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Yuna tidak bisa terus-terusan merasa begini.

"Kak Beomgyu.." panggil Yuna pelan, namun Yuna yakin Beomgyu dapat mendengarnya mengingat jarak mereka tidak begitu jauh.

Yuna mengamati Beomgyu yang berhenti. Beomgyu mendengarnya! Perasaan Yuna menjadi campur aduk. Apa yang harus ia katakan pada Beomgyu? Yuna menjadi gugup.

Yuna mengerutkan dahinya samar saat Beomgyu tak kunjung menoleh padanya. Pria itu diam mematung di tempatnya. Apa yang Beomgyu pikirkan?

Raut wajah Yuna berubah menjadi kecewa saat Beomgyu tak menghiraukan panggilannya. Pria itu pergi seolah ia tak mendengar suara apapun. Seolah panggilan Yuna hanyalah angin baginya.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang