Aku kira aku akan bisa melupakanmu seiring berjalannya waktu, tapi aku salah. Ternyata kamu masih menjadi pemilik hatiku.
***
"Mau?" tanya Taehyun kepada gadis di sebelahnya yang menyorotnya kesal.
"Nggak." tolak Chaeryeong cepat. Ia menggeleng, ia cukup kesal karena Taehyun tidak membelikannya ice krim.
"Wihh ini enak loh." Taehyun memamerkan ice krim ditangannya, membuat Chaeryeong semakin kesal, cewek itu memajukan bibirnya.
"Gue mau pulang aja." ucap Chaeryeong hendak berdiri.
Taehyun meraih tangan Chaeryeong menyuruh agar gadis itu tetap disini. "Gue bercanda kali nih." Taehyun mengambil kantong plastik hitam disebelahnya kemudian memberikannya kepada Chaeryeong.
Chaeryeong menerimanya. Ia memeriksa apa yang ada di dalam kantong plastik. Matanya membulat, senyum tercetak jelas di wajahnya. "Jadi gue dibeliin nih?" tanyanya riang.
"Iya, mana mungkin gue lupa gak ngebeliin lo ice krim. Bisa-bisa nanti lo marah, sekarang terbukti kan marah beneran?" tutur Taehyun.
Chaeryeong tersenyum malu-malu. Ia sadar bahwa dirinya memang gampang terpancing amarah. Harusnya sifat seperti ini ia hilangkan.
Taehyun bersandar di kursi, ia menatap langit yang cerah hari ini. Pikirannya melayang kemana-mana. "Jadi inget dulu waktu kita putus dulu."
Chaeryeong menoleh pada Taehyun. Ia menghentikan aktivitas memakan ice krimnya kemudian menatap Taehyun penuh tanda tanya.
"Inget nggak kita dulu waktu putus?" tanya Taehyun lagi.
Chaeryeong diam. Ia kembali mengingat momen yang paling menyakitkankan baginya.
Hari itu Chaeryeong sedang duduk di meja belajarnya. Ia mencoba fokus belajar untuk ulangan matematika yang diadakan besok. Tetapi, sekeras apapun Chaeryeong mencoba fokus ia tetap tidak bisa. Pikirannya hanya memikirkan satu hal. Dimana Taehyun? Kenapa cowok itu tidak menghubunginya seharian?
Chaeryeong menaruh kepalanya di meja. Ia berulang kali memeriksa ponselnya, berharap ada notif yang masuk dari Taehyun. Ia tersenyum simpul saat tidak mendapatkan apa yang ia cari.
Chaeryeong berdiri dari tempat duduknya. Ia menuju kasurnya dan berbaring disana. Tidak lupa dengan ponsel di sebelahnya barangkali ada pesan dari Taehyun.
Sudah berulang kali Taehyun seperti ini. Cowok itu kerap kali menghilang entah kemana. Tidak ada kabar atau pesan apapun yang ia kirimkan. Chaeryeong mulai berfikiran negatif karena khawatir. Ataukah mungkin ia sudah tidak penting lagi bagi Taehyun?
Chaeryeong mencoba untuk menghilangkan pikiran negatif dari kepalanya. Ia membuka aplikasi instagram di ponselnya, dengan gabutnya ia melihat instastory berharap hal itu dapat mengusir kebosanannya.
Chaeryeong membelalakkan matanya saat tidak sengaja melihat story milik teman Taehyun. Ada Taehyun disana, Chaeryeong yakin mereka sedang ada di warnet. Chaeryeong tau pasti Taehyun disana untuk main game.
Beberapa jam kemudian ponsel Chaeryeong berdering. Chaeryeong yang saat itu ketiduran dengan malas melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Tertera nama Taehyun disana.
Chaeryeong memutar bola matanya malas. Ia sudah kesal karena melihat Taehyun yang berada di warnet hingga tidak memerdulikannya. Chaeryeong menggeser gambar telepon merah, ia menolak panggilan tersebut. Ia sedang tidak ingin bicara dengan Taehyun.
Walaupun Chaeryeong menolak panggilan Taehyun beberapa kali, cowok itu sama sekali tidak menyerah untuk terus meneleponnya. Dengan terpaksa, Chaeryeong akhirnya mengangkatnya. Ia menempelkan benda elektronik itu di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅
ФанфикKisah cinta 5 cowok ganteng dengan 5 cewek cantik baru dimulai. Siapa bilang jatuh cinta itu mudah? Mereka melalui banyak lika liku kisah hingga akhirnya bertemu cinta mereka yang sesungguhnya. High Rank : #1 in Kpoplovers [13/11/19] #5 in Midzy [...