Tujuh Belas - Aku Dan Kamu

1.2K 95 5
                                    

Vote dan komennya ditunggu hehehe.

***
Aku dan kamu yang menjadi kita.

***

Hueningkai menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat lesnya. Ia baru selesai les dan memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

Hueningkai menyalakan mesin mobilnya, berjalan menjauhi tempat les.

Hueningkai fokus pada jalanan di depannya. Ada halte bus di sebelah kirinya. Matanya menangkap seorang gadis yang ia kenal.

Hueningkai menghentikan mobilnya tepat di depan gadis itu.

Gadis itu menaikkan alisnya. Ia menebak-nebak dalam hati, siapakah pengendara yang berhenti di hadapannya?

Hueningkai membuka kaca jendela mobilnya. Gadis itu melihat Hueningkai sambil tersenyum senang.

"Mau pulang?" tanya Hueningkai.

Ryujin mengangguk semangat. Sudah lama ia berdiri disitu. Menunggu bus yang tak kunjung datang. Sehingga saat melihat Hueningkai, Ryujin senang dan berpikir barangkali ia bisa nebeng kepada Hueningkai.

"Mau bareng?"

"Mau!" seru Ryujin antusias.

Hueningkai tersenyum, tanpa di suruh untuk masuk ke mobilnya, Ryujin langsung membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalamnya.

Ryujin merasa bahwa kali ini ia memang bernasib baik. Hueningkai dengan senang hati mengajaknya bareng.

"Uh! Tau nggak sih kak tadi aku berdiri di situ lama banget. Udah gitu panas lagi." keluh Ryujin sambil mengibaskan tangan kanannya.

"Sabar kali." kata Hueningkai tetap fokus menyetir.

"Udah gitu ini perut rasanya lapar." Ryujin memegang perutnya. Ia memajukan bibirnya.

Hueningkai tersenyum kecil. Melihat Ryujin seperti itu terlihat lucu. "Mau makan?"

Ryujin menoleh pada Hueningkai. Ia tersenyum riang. "Boleh makan dulu?"

"Boleh sih."

"Yaudah kita makan dulu ya kak."

Hueningkai mengangguk patuh. Ia merasa sikap seperti ini bukanlah dirinya. Ini pertama kalinya ia patuh pada seorang wanita selain mamanya. Hanya Ryujin yang dapat membuatnya seperti ini.

"Aku lagi pengen makan pecel lele." kata Ryujin.

"Makan yang lain dong, gue gak suka ikan."

"Tapi aku pengennya makan lele." kata Ryujin keras kepala seperti orang yang lagi ngidam.

"Selain itu, ayam atau telur gitu?" tawar Hueningkai.

"Ayam? bosen. Telur? alergi." curhat Ryujin.

"Terus maunya apa?" tanya Hueningkai hampir tak sabar.

"Lele. Ya? ya?" Ryujin menunjukkan ekspresi memelas yang membuat pertahanan Hueningkai runtuh seketika.

"Iyadeh terserah." kata Hueningkai pasrah.

Hueningkai menoleh pada Ryujin. "Makannya dimana?"

Ryujin berpikir sejenak sebelum menjawab "setelah ini lurus aja. Aku suka makan di sana, pecelnya enak."

Mobil Hueningkai berhenti di tempat yang dimaksud Ryujin. Tempatnya terlihat sederhana. Hal itu membuat Hueningkai tercengang. Di jaman seperti ini, tak banyak anak muda yang mau makan di tempat seperti itu. Mereka biasanya lebih memilih makan di cafe yang harganya lebih mahal.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang