Sebelas - Lukisan

1.2K 114 2
                                    

Aku bukanlah orang yang terbuka dengan siapapun. Tetapi saat bicara denganmu, aku merasa perasaan kita terhubung. Tanpa sadar aku mempercayaimu untuk berbagi kisah hidupku.

***

Sepulang sekolah Yeji langsung pergi mengunjungi sebuah pameran seni lukis yang diadakan tidak jauh dari rumahnya. Yeji memang suka dengan lukisan. Walaupun ia tidak bisa melukis tetapi dengan hanya melihat lukisan ia merasa senang.

Dimana pun tempatnya Yeji selalu menyempatkan diri untuk pergi ke pameran lukisan. Hanya untuk sekedar melihat-lihat keindahan di setiap lukisan yang di pamerkan.

Yeji melihat dengan seksama setiap lukisan yang dipamerkan di sekitarnya. Ia juga memotret beberapa untuk disimpan sebagai koleksi di ponselnya.

Namun, ada satu lukisan yang cukup menarik perhatiannya. Lukisan pemandangan danau dengan banyak pohon bunga sakura di sekitarnya. Terdapat sebuah kursi dengan dua orang pria dan wanita yang duduk membelakangi.

Yeji menyukainya. Alasannya, karena lukisannya tampak nyata. Selain itu, ia juga sangat menyukai bunga sakura. Karena bunga sakura terlihat cantik dengan warna merah jambu.

Yeji memotret lukisan itu. Ini akan menjadi lukisan yang paling ia suka. Yeji mengamati lukisan itu agak lama. Kemudian menoleh saat ada yang memanggil namanya.

"Hai. Disini juga?" sapa Yeonjun ramah melihat kehadiran Yeji.

Yeji tersenyum. "Iya kak. Kakak juga suka lukisan?" tanya Yeji. Dunia ini memang sempit. Seminggu yang lalu ia dan Yeonjun tidak sengaja bertemu di sekolah. Sekarang juga.

"Iya suka."

"Lihat deh kak. Lukisan ini bagus ya?" tanya Yeji antusias sambil menunjuk lukisan di depannya.

"Biasa aja. Masih kalah dengan lukisan yang lainnya." kata Yeonjun.

"Nggak kok, buktinya di antara lukisan yang lain. Lukisan ini yang paling aku suka." kata Yeji mengutarakan pendapatnya menyangkal pendapat Yeonjun.

"Hahahaha makasih." kata Yeonjun sambil tersenyum senang.

"Makasih buat apa?" tanya Yeji bingung. Kemudian Yeji melihat sebuah huruf 'YJ' di pojok kiri bawah lukisan.

Yeji tampak tidak percaya. "Apa lukisan ini kakak yang buat?" tebak Yeji ragu.

Yeonjun mengangguk.

"Wahhh!! Beneran kak? Keren!" seru Yeji antusias.

Yeonjun terlihat malu mendengar pujian Yeji. "Biasa aja kok. Masih amatir." sangkal Yeonjun.

"Nggak kok! Lukisan kakak beneran kayak nyata." ujar Yeji menekankan.

"Udah ah jadi malu dengernya." kata Yeonjun mengalihkan pembicaraan.

Yeji tersenyum melihat Yeonjun.

"Mau pergi ke bazar depan pameran?" ujar Yeonjun menawarkan.

"Boleh."

Yeonjun dan Yeji pergi ke sebuah bazar makanan yang berada di depan pameran. Banyak makanan yang dijual di sana. Mulai dari makanan berat seperti nasi hingga berbagai kue dan camilan.

"Baru pertama kali pergi ke pameran ini?" tanya Yeonjun kepada Yeji yang berjalan di sampingnya.

"Enggak. Setiap tiga tahun sekali digelar pameran disini. Aku selalu datang. Cuman tiga tahun yang lalu belum ada bazar seperti ini. Sekarang ramai ya." kata Yeji sembari memperhatikan sekelilingnya dengan seksama.

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang