Enam Puluh - Berhasil

851 78 0
                                    

Jujur akan perasaan tidaklah buruk.

***

"Lo tadi serius ngomong itu ke gue?" Taehyun memandang Chaeryeong takjub. Rasanya seperti mimpi saat mendengar pengakuan Chaeryeong yang begitu mengejutkannya. Apakah yang dikatakan Chaeryeong benar? Apa gadis itu masih menyukainya? Taehyun ingin memastikan ini.

"Lo masih suka sama gue?" Taehyun mengulang pertanyaannya, namun Chaeryeong tetap diam.

Chaeryeong menunduk guna menghindari tatapan Taehyun yang sedang berusaha mengintrogasinya. Ia merasa malu sekarang. Sebagai seorang wanita, haram bagi Chaeryeong untuk mengungkapkan perasaannya lebih dulu. Ia lebih memilih menunggu walaupun akan memakan waktu lama. Tak apa, asalkan ia melindungi harga dirinya.

Chaeryeong masih saja menganggap bahwa cowoklah yang harus pertama kali mengungkapkan perasaan. Memangnya siapa membuat peraturan bahwa wanita tidak boleh mengungkapkan perasaannya lebih dulu? Tidak ada. Selama ini wanita hanya berpikiran bahwa takdir mereka hanyalah menunggu. Mereka tak sadar bahwa tidak semua pria memiliki keberanian untuk menyatakan cinta. Jika, sudah seperti itu lalu sampai kapan cinta akan menemukan titik terang?

"Chae, lo suka gue kan?" desak Taehyun ingin tau.

Chaeryeong menggigit bibir bawahnya bingung. Apa ia harus berbohong pada Taehyun atau lebih baik ia berkata jujur?

Taehyun berdiri dari tempat duduknya kemudian ia berjongkok tepat di depan Chaeryeong. Ia mendongak untuk melihat wajah Chaeryeong.

Mata mereka bertemu. Mereka terdiam untuk beberapa saat, saling memandang sebelum kemudian Chaeryeong mengalihkan pandangannya ke arah lain. Gadis itu berusaha menutupi pipinya yang memerah bak tomat.

"Chae..." rengek Taehyun. Sepertinya kali ini ia berharap Chaeryeong akan mengatakan yang sejujurnya.

Chaeryeong berdiri untuk menghindari pertanyaan Taehyun yang tidak bisa ia jawab. Selama ini ia sok jual mahal dengan Taehyun, namun tiba-tiba sekarang ia mengatakan bahwa ia menyukai Taehyun? Chaeryeong takut apa yang akan Taehyun pikirkan tentangnya. Bagaimana jika Taehyun menganggapnya gila? Dan bagaimana jika ternyata Taehyun sudah melupakannya sejak lama? Chaeryeong tidak siap dengan jawaban Taehyun.

Chaeryeong berjalan menuju jendela kamar Taehyun, meninggalkan Taehyun yang masih jongkok di lantai. Chaeryeong ingin Taehyun melupakan ucapannya tadi sehingga sebisa mungkin ia ingin menghindar.

Chaeryeong mengambil ponsel dari sakunya. Ia menelepon seseorang.

"Kesel gue! Lo parah banget sumpah. Gak lucu tau!" omel Chaeryeong.

Terdengar suara gelak tawa seseorang dari telepon yang memekakkan telinga sehingga otomatis Chaeryeong menjauhkan ponsel dari telinganya beberapa centi sebelum kemudian ia kembali menempelkannya.

"Sebenarnya lo ngapain sih Yej? Kenapa lo bohong sama gue? Gara-gara lo gue-"

"Lo suka kan sama gue?" potong Taehyun.

Chaeryeong tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menoleh pada Taehyun yang sudah berdiri di sampingnya.

"Kayaknya besok bakal ada yang balikan nih. Gue tutup dulu deh, good luck Chae!" seru Yeji senang.

"Eh! Yeji!" seru Chaeryeong namun panggilan teleponnya sudah terputus. Chaeryeong berdecak, Yeji benar-benar menyebalkan. Entah apa yang sedang Yeji pikirkan sehingga membuat drama seperti ini.

Taehyun masih setia dengan wajah penasarannya. Ia tidak bosan terus-terusan bertanya pada Chaeryeong soal perasaannya. "Jadi, lo beneran suka gue kan?"

 Historia De Amor (TXT ITZY) Selesai✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang