Masa libur sekolah pun telah usai, kini saatnya memasuki tahun ajaran baru, tak terasa waktu cepat berlalu. Setahun lagi masa SMA akan berakhir.
"Sudah lama sejak kepergian ayah aku selalu kesepian seandainya papa masih ada." itulah yang sedang Kay pikirkan.
Kay memandang ke luar jendela sambil merenung.Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di depan rumah..
"Itu pasti kinan" Kay bergegas merapikan bajunya dan mengambil alroji yang ada di meja belajar. Dan tak sengaja tangan Kay menyentuh sebuah bingkai foto hingga terjatuh.
Prakkkk
Kay mengambil bingkai itu, ternyata kaca nya retak.
"Kenapa harus foto ini?? Kenapa bisa pecah siih!!" Ia begitu kesal dengan kecerobohanya. Itu adalah fotonya dengan seseorang yang terlalu abstrak baginya. Namun begitu banyak kenangan tentang foto itu.. Bagaimana bisa orang itu selalu muncul dalam fikiranya disaat dirinya sedang memikirkan papanya. Sudah seperti daftar orang terpenting saja..
"Kinan pasti udah nunggu"
Kay langsung bergegas ke depan. Takut Sahabatnya itu menunggu lama. dia tidak mau mendengar ocehan Kinan yang tidak ada habisnya. Masalah foto urusan belakang."Lama banget sih Kay!!"
"Maaf bawel udah yuk berangkat."
Kay langsung memotong omongan Kinan. Sebelum makin ribet urusanya hehe."Hmmmmm kok mau berangkat nggak pamit dulu sama bunda"
Kata seorang wanita paruh baya yang sedang memegang selang untuk menyirami bunga."Eeeh iya lupa, hhehe maaf ya bun"
Kay tertunduk dan merasa bersalah.. Ia pun langsung memegang dan mencium punggung tangan bundanya."Heee bunda" Kinan pun ikut bersalaman.
"Yaudah belajar yang bener ya, hati-hati dijalan."
"Siap bunda,," Kay langsung memeluk Marlin dan mencium pipi bundanya itu.
"Daaah bunda kita berangkat dulu." mmuah😘
****
"Ini buat aku?" cowok itu langsung merebut minuman ditangan Kay.
"Itu kaaan??" Kay bergidik melihat cowok didepanya yang merebut botol minumnya dan langsung meminum air itu. Padahal Kay sudah meminumnya. "Hehee" yang diperhatikan malah tertawa samar.
"Nggak papa kan gue minum?" tanyanya pelan..
"Nggak" Kay melihat sekilas wajah lelah yang habis bermain basket itu.
Cowok itupun duduk disampingnya. Menarik kaosnya yang sudah basah karna keringat itu. Ia menyenderkan kepalanya ke pundak cewek disampingnya itu. "Nggak papa nih kamu kesini?" tanyanya pelan.
"Nggak kok." Kay tersenyum samar.
"Terus Kinan gimana??"
"Kinan lagi rapat di aula. Untuk persiapan acaranya minggu depan"
Wajah itupun terlihat lega. Mendengar pejelasan Kay.. "Jadi lo bebas dong nemuin gue disini" katanya sambil meringis. "Hehe"
"Kok gitu?" Kay mengeritkan keningnya.
"Kan ngga bakal ada yang marah sama gue, kalo cewek mungik ini nyamperin ke lapangan basket" ia mengacak rambut Kay dari belakang.
"Gue butuh lo saat ini, untuk nenangin gue"
" kenapa kak??" Kay hanya menoleh memandang wajah lesu itu. Jantungnya berdebar kencang saat tubuh itu menyender di pundaknya seperti menghilangkan lelah dan lesu yang diembannya. Wajah itu seperti memendam beban berat. Membuat Kay semakin iba dan tak bisa membiarkan tatapan mata itu terus terluka. Hatinya tersentuh dan membuatnya semakin tertarik untuk mendengar cerita dan kejadian baru yang belum diceritakan orang disampingnya ini.
"Papa..." lelaki itu membuka suaranya. Matanya yang sendu dan tubuhnya yang lelah tak bisa lagi disembunyikan. Ini memang sangat melelahkan, bahkan lebih lelah dari bermain permainan basket kesukaanya selama ber jam-jam. Hanya gadis disampingnya yang masih bersamanya sekarang. Tempat ia menceritakan segalanya.
"Kenapa lagi sama papa Kakak?" Kay menatap serius kearah mata itu. Dan tiba-tiba tanganya digenggam erat.. Membuat Kay hanya pasrah menerima semua ini. Ia tau laki-laki disampingnya membutuhkan ketenangan saat ini.
"Papa Kay.. Dia bener-bener udah kelewatan. Papa nggak sayang mama"
Kay langsung memeluk tubuh itu dengan lembut.. "Yang sabar yaa.."
"Kasian mama Kay.. Ini bener-bener keterlaluan." tubuh itu pun melemah dan menurunkan kepalanya ke pengkuan Kay. "Gue nggak kuat ngeliat mama diperlakukan kayak gitu.. Papa bener-bener jahat.."
Kay membelai lembut rambut laki-laki dalam pangkuanya itu dengan tulus. Membiarkan tubuh itu terbaring tenang diatas pahanya. Memberikan sedikit waktu untuk membuat mata itu terlelap dalam ketenangan.
"Kak!!" dan sekarang mata itu benar-benar damai setelah empunya menutupnya. Tanpa memperdulikan panggilan gadis didekatnya.
Hanya itulah yang diinginkanya. Menenangkan sejenak pikiranya. Dan menceritakan semua beban di pikiranya pada gadis itu..
Kay hanya pasrah dengan semua perlakuan itu. Ia tau laki-laki itu sedang banyak masalah. Yang dibutuhkanya saat ini hanyalah dukungat dan ketenangan..
Kira-kira siapa ya orang yang ada di foto nya Kay.. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...