"lepasin gue Din." Rehan menyingkirkan tubuh Dinda dengan kasar sampai terjatuh kelantai. "Ree aku bisa jelasin semuanya" Dinda terus memohon pada Rehan.
"nggak perlu dijelasin semuanya udah jelas!!!"
"Din.. kamu nggak papa?" Aldo meraih tubuh Dinda dan membantunya berdiri. "apa-apaan sih lo Re?" Aldo menatap nanar kearah Rehan. Sementara Rayyan bangkit dari posisi jongkoknya dan langsung mencengkram tangan Dinda.
"apa-apaan lo!! Berani-beraninya lo nyakitin dia...." Seketika ucapan Ray terhenti. Tatapan matanya fokus dan tak berkedip. Aliran darah di tubuhnya seperti berhenti seketika. Cengkraman tangan Ray langsung terlepas, tangannya terasa lemas tak bertenaga. Melihat perempuan dihadapanya ini. "elo??" baru sekarang ia menyadari kalau orang yang berteriak tadi adalah Dinda. Dirinya terlalu focus pada keadaan Kay hingga tak menyadari keberadaan Dinda di sini. "Din???"
"Rrrray?" Dinda menatap mata itu, ini benar dia.. Rayyan? Yatuhan kenapa harus Rayyan. Dinda benar-benar diam seribu Bahasa saat ini. dirinya tak bisa berkutik lagi setelah dipertemukan dengan tiga laki-laki itu. Rehan, Aldo dan Ray.. kenapa mereka bisa muncul secara bersamaan disaat yang seperti ini?
Aldo langsung merangkul tubuh Dinda membantunya untuk tegak. "kamu nggak apa-apa Din" sekilas Aldo memandang kearah Rayyan dengan tatapan sinis. "sini aku bantu" Dinda menyingkirkan tangan Aldo dan menolaknya. "Dinnn?" Aldo menatap Dinda heran.
Dinda masih merasakan sikap baik dan perhatian Aldo, perhatianya benar-benar membuat Dinda tak dapan berbicara apa-apa lagi. Sikap lembut itu semua masih tercurahkan untuk Dinda. Saat Menatap Rehan yang sudah sangat marah dan emosi semakin membuat nyali Dinda ciut, kesalahan yang ia perbuat saat ini memang sudah sangat fatal. Kenapa bisa dirinya berada dalam situasi yang tak menguntungkan seperti ini?. Dirinya sudah tak bisa berbuat semena-mena lagi seperti tadi. Sementara Rayyan, kenapa dia begitu membela perempuan itu? Kepala Dinda terasa sangat sakit memikirkan semua ini.
"apa-apaan sih elo Do,,!!" Rangga menyingkirkan tubuh Dinda dari pelukan Aldo sahabatnya. Wajahnya saat ini geram melihat Aldo yang mulai lemah karna Dinda. "udah jelas sekarang, dia memang ibliss"
"cukup Ngga!!1" Aldo mendorong tubuh Rangga sampai tersungkur kelantai.
Seketika Kinan mengerjapkan matanya. Melihat Aldo bersikap kasar seperti yang dilihatnya waktu itu. Sekarang Kinan baru mengerti kenapa waktu itu Aldo membanting pintu ruangan Ray dan pergi dengan marah. Ternyata penyebab pertengkaran mereka dirumah sakit waktu itu adalah Dinda. Dan Rehan? Dia sudah mengenal Rehan sejak dirinya sekolah disini. Yang Kinan tau Dinda adalah mantan kekasih Rehan. Itulah kenapa Dinda sangat membenci sahabatnya Kay. Karna Rehan selalu mendekati Kay. Dinda adalah perempuan yang selalu bertindak semena-mena. Wajar saja dia bersikap seperti itu, Dinda adalah anak dari pemilik yayasan tenpat mereka sekolah. Dinda adalah perempuan yang sangat nekat. Dia akan melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan keinginanya, seperti mendapatkan cinta Rehan kembali contohnya. Tapi Rayyan? Apa hubunganya Ray dengan perempuan yang disebut iblis oleh Rangga ini?
Kinan menggelengkan kepalanya. Ini benar-benar pertujukan yang sangat seru. Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Kinan sepertinya sangat antusias melihat pertengkaran ini. seperti sedang mencari tau apa arti dari jalan cerita ini. ia sudah tidak sabar melihat kehancuran Dinda yang songong itu.
Rangga bagkit dan membalas perbuatan Aldo dengan meninjunya. "buta ya lo Doo!!!"
Aldo sampai hampir tumbang karna tinjuan tangan Rangga. Ia menyentuh pipinya yang lebam namun tak memberikan perlawanan sedikitpun.
"bener kata Rangga Do" Rehan menyenggol pundak Aldo. "dia bukan perempuan baik,, inget omongan gue sebelum semuanya terlambat." Rehan menepuk pundak Aldo dan pergi dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...