"Selamat pagi.."
sapa tuan Rudi saat memasuki ruangan nyonya Rita.
"Apa kabarmu hari ini?" ucapnya sambil meletakkan karangan bunga kesukaan wanita itu. "Hmm kau pasti merindukannya ya?"
"Aku yakin dia juga pasti merindukanmu. Kau tau tidak? Tadi.. Pagi-pagi sekali dia menelvonku. Dan kau tau apa yang dia katakan???"
tanya tuan Rudi. Rudi terus saja mengajak bicara meskipun dia tau nyonya Rita tidak akan pernah menjawab meskipun dia mendengarnya.
"Dia bilaaang.. Jaga mama baik-baik. Itu kesepakatan kita pa." tuan Rudi meniru perkataan putranya yang bicara melalui telvon tadi pagi.
"hhhmm." tuan Rudi tertawa. "dia memang keras... Dia pikir aku jahat padamu."
Wanita itu saat ini tebaring lemah di ranjang rumah sakit. Matanya masih saja tak mau terbuka meski dokter terbaik telah didatangkan tuan Rudi langsung dari negri Jerman yang jauh disana.
"Kau tau.. Kami membuat kesepakatan."
"Terdengar lucu memang. Kau pasti sedang menertawakanku ya?" tanya tuan Rudi meledek. Ia mengucap wajah nyonya Rita dengan lembut. "Aku membuat kesepakatan dengan anak kecil. Anakmu itu memang cerdas."
"Aku menyekolahkannya di Amerika, dia sekarang tinggal di rumah kita." ucapnya lirih.
"Ternyata tidak sia-sia kau mempertahankan anak itu. Kau benar.. Aku akan mencintainya."
Tuan Rudi selalu setia menemani wanita itu setiap pagi. Mengajaknya bicara meski tak pernah dijawabi, Membahas tentang putra-putra mereka yang sudah beranjak dewasa dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan 18 tahun yang lalu, belakangan ini sikapnya begitu perhatian pada nyonya Rita. Memang sudah sepatutnya dia begitu.
"Maafkan aku.. Ini semua kesalahanku." ucapnya penuh sesal. "Penyesalan memang datang diakhir. Yang awalnya berawal dari kesalahan tuhan memilihkanku takdir."
"Tapi sekarang aku baru sadar, tuhan mengirimkanmu untuk mengubah takdirku. Kau malaikat yang dikirim tuhan Rita... Dan aku adalah iblis yang selalu menguji dirimu dan selalu menyakitimu. Aku memang bodoh..." tuan Rudi mulai meraih tangan nyonya Rita yang lemas dan pucat dan menggenggamnya erat.
"Oh ya.. Aku punya berita bagus untukmu. Kau pasti mau tau itu kan?"
"Anak kita sudah bersatu." bisiknya lirih ditelinga nyonya Rita. "Mereka sudah akur. Sama seperti apa yang kau inginkan."
"Kau juga harus tau, Rayhand yang membawa Stevan pada kita lagi. Dia mampu melakukan itu sayang. Dia memang pantas diandalkan."
"Stevan juga selalu menjengukmu disaat kau sedang tidur. Dia menyayangimu."
Tuan Rudi melirik alroji ditangannya. Pekerjaan di kantornya sudah menanti saat ini. Keluhnya. "Maafkan aku.. Aku harus pergi dulu."
Tuan Rudi mengecup kening nyonya Rita sebelum pergi.
"Selamat pagi nyonya.. Ada yang ingin bertemu dirimu."
"Suruh dia masuk!"
"Baiklah.." perawat mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...