Pagi ini Rayyan berangkat ke sekolahnya dengan mood yang cukup baik. karena tantenya Mia pagi tadi barusaja berangkat ke luar kota. Ia merasa seperti mendapatkan kebebasan hidup. Berasa terbebas dari sel penjara bawah tanah. "Akhirnya mak lampir itu pergi juga" itulah yang di ucapkan Rayyan saat tantenya pergi dengan segala peringatan dan ancaman untuk Rayyan. Akhitnya ia jadi bisa terbebas dari pengawasan Mia meski hanya sebentar.
"pagi mas Ray" Bimo yang baru saja datang langsung menyapa Ray dengan hangat.
"pagi Bim" Ray yang sedang menikmati secangkir kopi itupun membalas sapaan Bimo.
"sudah mau berangkat mas?"
"bentar lagi" ia membalas pertanyaan Bimo dengan serius mempersipkan keberangkatanya.
"saya kesini mau memberikan informasi mas"
Ray langsung berhenti mendengar ucapan Bimo. Ia mengerutkan keningnya.
"informasi apa Bim" ia menanggapi dengan serius perkataan Bimo."informasi soal yang kemaren mas Ray bicarakan"
"jadi gimana Bim?" Ray langsung meletakan tangan kananya ke atas meja dan menyenderkan dagunya.
"saya sudah menemukan alamatnya"
"bagus..." Ray mengangguk puas.
"tapi soal anak itu saya belum bisa menemukan informasi mas. Sepertinya dia tidak disekolahkan di kota ini atau mungkin dia ada di luar negri"
"nggak masalah, yang penting gue harus tau soal bapaknya" Ray bicara sambil mengunyah kacang tanah di mulutnya. "oh ya soal yang kemaren baru gue ceritain ke lo itu gimana? Apa udah dapen Informasi?"
"Kalo soal itu yang mas Ray cari?, saya belum menemukanya mas, tapi pasti sebentar lagi akan saya temukan"
"baguss cepet lo cari informasi tentang itu" Ray menepuk pundak Bimo "gue mau berangkat dulu, lo kalo mau sarapan panggil aja bi Imah di belakang"
"baik mas"
"gue berangkat Bim" Ray pun langsung ke luar dan menaiki motornya ke sekolah.
*********
Saat ini jam istirahat sedang berlangsung, Kinan dan Kay sedang menikmati semangkuk bakso di kantin.
"nah gitu dong akur, kan enak litanyA nggak diem-dieman terus"
Aldo yang baru saja datang tiba-tiba langsung duduk di samping Kinan yang sedang makan bakso.
Sontak saja Kinan tersedak kuah bakso. "uhhuk huuk"
"ahhhahahahahh" Kinan .. Kinan Aldo langsung tertawa terbahak-bahak melihat Kinan yang kesakitan. "kenapa nggak baksonya lo telen sekaligus tadi hhaha"
"husst elo do, orang lagi keselek juga," Kay langsung menegur Aldo yang bercandanya kelewatan itu. " nih minum Nan" ia memberikan minuman dan menyuruh Kiman meminumnya.
"ehh itu si Aldo ternyata" Rangga menunjuk kea rah Aldo yang sedang duduk.
"dasar tu anak main ninggalin aja" Ray langsung menepak pundak Boy yang berdiri disampingnya.
"dia emang suka ngilang-ngilang kayak dedemit"
"eh kalian ngapan disitu, sini-sini" Aldo melambaikan tanganya pada Ray dan yang lainya.
Merekapun langsung menghampiri Aldo ke tempatnya.
"ninggalin aja lo ini" Rangga mendesis kesal.
"kalo urusan makan aja lo maen ninggalin aja" Boy pun bicara kesal pada Aldo yang sedang meminum es teh milik Kay.
"eh udah-udah nyantai sih, sini duduk dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...