Kinan sudah berada didepan kelasnya sambil berkacak pinggang. Ia menatap tajam Khayana yang sedang berjalan dari kejauhan. Wajahnya terlihat sangat kesal meskipun ini masih pagi.
"Kinan, ngapain lo didepan pintu gitu?" tanya Kay yang baru saja datang.
"stop!!" Kinan menghadang tubuh Kay yang hendak masuk kedalam kelas. "jangan berani lewatin gue kalo lo belum jawab semua pertanyaan gue!"
"lo kenapasih Kinan? Tumben amat lo kayak gini?" tanya Kay heran. Ia bingung kenapa sahabatnya ini mendadak aneh.
"kemana pacar lo itu? kenapa lo kesekolah naik ojek online?" tanya Kinan. Ia sengaja mempertegas kalimat PACAR dalam pertanyaanya.
"Rayyan maksud lo?" Kay bertanya balik.
"ya iyalas siapa lagi! Jangan mentang-mentang dia itu Bad Boy disekolah ini ya dia bisa seenaknya sama lo." Kinan bicara lantang dengan tangan yang masik bertengger dipinggangnya. "dia udah berani ngusir gue dirumah lo, dan sekarang dia malah nggak jemput lo dan nyuruh lo naik ojek. Wahh nggak bisa dibuarin tu anak."
Khayana hanya terkekeh mendengar kalimat yang diutarakan oleh Kinan. Sahabatnya ini memang sangat posesif jika Kay sudah dekat dengan laki-laki. Kinan paling tidak suka jika ada yang mempermainkan sahabatnya. Apalagi jika orang itu adalah laki-laki yang selalu berusaha mendapatkan cinta Kay.
"lo kok malah santai sih? Gue ini sebagai sahabat lo lagi kawatir." Kinan melotot sambil bicara kesal. "gue tau lo cinta banget sama Rayyan. Tapi lo juga harus hati-hati sama cowok Bad Boy kayak dia. Banyak cewek-cewek yang suka sama dia dan lo termasuk yang paling beruntung bisa dapetin dia."
"terus maksud lo ngomong kayak gini apaan?" tanya Kay tidak mengerti.
Kinan menepuk dahinya sekali. Kenapa sahabatnya ini sangat tidak peka. "lo mau Rayyan direbut orang?"
"ya enggak lah, Rayyan itu milik gue." Jawab Khayana mempertegas.
"makannya itu seharusnya lo marah dong kalo Rayyan nggak jemput lo. Kemana aja dia? Lo harus tanyain itu ke Rayyan." Perintah Kinan mengatur.
"gue udah nanya, Rayyan bilang dia lagi ngurusin tantenya yang lagi sakit."
"hah! Tantenya? Lo yakin Ray nggak bohong?" Kinan masih ngotot dan tak percaya dengan penjelasan Kay. Kay sedikit termakan dengan ucapan Kinan. Yang diucapkan Kinan nada benarnya. Kay belum mengetahui secara pasti apakah Rayyan berbohong atau tidak. Ia tidak boleh gampang percaya begitu saja. Lagipula terakhir Kay bertemu dengan tante Mia di supermarket ia terlihat baik-baik saja. 'apa mungkin Rayyan bohongin gue?' batinnya.
Namun dengan cepat ia mengusir semua pikiran-pikiran itu, ia berusaha membuang jauh-jauh kecurigaannya pada Rayyan. Mungkin Kinan hanya khawatir saja padanya.
"ah nggak mungkin, gue tau betul siapa Ray. Dia nggak mungkin bohongin gue." Kay menepis semua ucapan Kinan.
"Hhh serah lo deh Kay." Kinan pun masuk kedalam kelas duluan dengan raut wajah kesalnya.
*****
Saat ini Rayyan sedang menunggu Khayana dikantin. Rayyan sengaja memesankan makanan lebih dulu sebelum Kay tiba dikantin. Ia tidak menjemput Kay kekelasnya. Tapi dirinya sudah mengirimkan pesan agar Kay menemuinya dikantin biasa.
"gue duluan ya!" ucap Kinan sambil berlari keluar kelas. Ia terlihat sangat buru-buru karna akan rapat di ruang osis. Aldo baru saja mengabarinya lewat SMS bahwa hari ini anggota osis akan mengadakan rapat dengan pihak eskul musik untuk membahas acara yang akan diadakan bulan depan disekolah. Karena Kinan adalah anak Musik dan terlibat aktiv dalam kegiatan ekstrakulikuler maka dia harus terlibat dalam acara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...