"Rayyan tidak bersalah, dia adalah korban" Itulah teriakan Mia dari dalam kamar rumah sakit.
"bagaimana mungkin anak ini tidak bersalah, jika ia telah melukai seseorang hingga tanganya patah?" seru laki-laki itu dengan nada tinggi dan ekspresi marah.
"apa? Tangan patah??/" Mia mengerutan keningnya dan merasa tak percaya dengan ucapan orang itu. "mana mungkin Rayyan yang bersalah, sedangkan kami lihat sendiri Ray babak belur" kata Mia menyangkal sesuai apa yang dilihatnya.
"saya tidak pernah merasa memukuli orang, justru saya yang dipukuli sekelompok orang memakai penutup kepala pak." Ray mencoba membela dirinya dengan tenang sambil merintih kesakitan.
Melihat pengakuan dan sikap Ray barusan membuat Mia, Aldo dan teman yang lainya kecuali Bimo merasa bingung. Mereka saling pandang satu sama lain. Ternyata setelah sekian lama tak bertemu Ray sudah banyak yang berubah dari dirinya. Ada sedikit perasaan kagum dihati Mia meski pada awalnya Ia mulai percaya dengan pernyataan laki-laki yang datang bersama polisi dengan tuduhan bahwa Ray telah menganiaya seseorang sampai patah tulang.
Aldo pikir Ray akan marah besar karna tidak terima diperlakukan seperti itu atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat. "gue lagi nggak mimpi kan" Aldo berbisik pada Boy yang ada disampingnya"
"nggak ini nyata" Boy kembali membisikan sesuatu ke telinga Aldo.
"iya benar apa yang dikatakan keponakan saya, mungkin bapak salah orang" Mia membenarkan ucapan Ray setelah menyimak dan mengamati wajah Ray yang menurutnya tidak ada kebohongan.
"tidak mungkin, dia adalah anggota geng motor itu diaa juga yang ikut melakukan pengeroyokan kepada anak saya dia harus dihukum." Lelaki itu masih saja ngotot dan menyangkal semua pembelaan Ray.
"kalau memang bapak tidak percaya bapak tanyakan saja pada Aldo" Ray mengarahkan pandanganya kearah Aldo "saat itu saya sedang menepi di pinggir jalan karna menerima telvon dari Aldo"
Kemudian salah satu anggota polisi itu menanyakan kebenaran pernyataan Ray kepada Aldo
"apa benar yang dikatakanya nak Ray?"
"iiya benar pak" Aldo membenarkan ucapan Ray.
Karna keadaan Ray masih sangat lemah dan kesakitan akhirnya polisi itu membawa Aldo dan Mia ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Dan di rumah sakit tersisalah Bimo, Boy dan Rangga. Setelah dirasa sudah larut malam Bimo mengantarkan anak-anak itu pulang kerumahnya masing-masing, dan tak lupa menyampaikan pesan Aldo dan menjelaskan semuanya kepada orang tua Aldo agar mereka tidak khawatir.
************
"memang waktu itu saya menelvon Ray tapi saat saya sedang bicara tiba-tiba ada suara gaduh dan teriakan serta pukulan, darisitulah saya khawatir karna Ray tidak lagi menjawab pertanyaan saya" Aldo mencoba menceritakan semuanya.
"lalu apa lagi yang anda dengar setelah itu?" anggota polisi pun kembali menanyakan kejadian selanjutnya yang Aldo dengar.
"saya tidak begitu jelas mendengarnya, tapi yang ada dipikiran saya saat itu Ray dalam bahaya"
"setelah itu, apa yang anda lakukan selanjutnya?"
"saya pun pergi kerumah tante Ray untuk menanyakan keadaan Ray, tapi kata tante Mia Ray tidak ada dirumah sejak sore tadi"
Setelah dimintai keterangan secara detail akhirnya Mia dan Aldo keluar dari ruang penyidikan dan diperbolehkan untuk pulang. Namun mereka masih belum bisa bernapas lega, karna kasus ini belum selesai dan pelaku sebenarnya masih belum diketahui. Karna hari sudah sangat larut Aldo pun akhirnya menginap dirumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...