Pagi-pagi sekali Kay sudah berkemas untuk ke sekolah, setelah sarapan dan pamit pada bundanya Kay pun bergegas memasuki mobil nya. Saat ini tujuan pertamanya bukanlah ke sekolah, melainkan rumah Kinan. Ini adalah hari ketiga Kay dan Kinan tidak bertegur sapa. Setiap mereka bertemu Kinan selalu menghindar. Meskipun mereka sekelas tidak pernah ada percakapan sedikitpun yang terjadi setiap masuk kelas.
Saat Kay keluar dari gerbang rumahnya terlihat Rehan dengan motornya sedang menuju rumah. Melihat Rehan yang mulai mendekat Kay pun bergegas mempercepat laju mobil miliknya.
Setelah tiba dirumah Kinan Kay pun langsung memarkirkan mobilnya. Ia berharap Kinan masih ada dirumah, karna ia sudah berusaha sepagi mungkin untuk berangkat.
"assalamualaikum,"
Kay memberi salam.
"walaikumsalamm, siapa?"
Seseorang menjawab salam Kay dari arah ruang makan.
"Kay tante"
"yaampun Khayana ya?"
Seorang wanita yang baru saja keluar dari ruang makan itu langsung menghampiri Kay dan memeluknya. "apa kabar sayang? Udah lama kamu nggak main kesini"
"baik tan, tante apa kabar?" Kay menjawab wanita itu dengan sopan.
"tante baik"
"iiihhh gemes deh udah lama nggak liat anak cantik ini"
Wanita itu mencubiti pipi Kay dengan gemasnya.
"aww aww udah tan sakiiit"
"abis tante gemes sama pipi kamu"
"kemana aja sih kok nggak pernah kerumah tante?"
"hhehe nggak kemana-mana kok tan, Kinan mana tan?"
Kay mulai menanyakan soal Kinan.
"Kinan nada di kamarnya sayang, masuk aja Sanaa"
"tante tinggal dulu yam au kedapur"
Setelah mempersilahkan Kay ke kamar anaknya, mama Kinan pun langsung pergi ke dapur.
"iya tante makasih"
Kay pun langsung naik ke lantai atas dan menuju kamar Kinan.
Tok tok tok.
Kay mengetuk kamar Kinan.
"siapa?"
"gue Nan, boleh gue masuk?"
"masuk aja"
Kay pun masuk ke kamar dan duduk di meja belajar Kinan.
"ngapain lo kesini?" Kinan bertanya masih dengan nada kesalnya.
"gue kesini mau memperbaiki semuanya, gue nggak mau kita kayak gini terus gue nggak bisa lo diemin terus-terusan"
Tatapan mata Kay tertuju pada Kinan yang menghadap ke jendela kamar itu.
"untuk apa lo kesini kalo Cuma mau ngomong itu"
"gue kesini bukan Cuma mau ngomong itu Nan, gue mau minta maaf sama lo soal.."
"soal apa? Soal lo sama Rehan itu?"
Belum selesai Kay menyelesaikan bicaranya Kinan langsung bicara nyolot pada Kay.
"iya, gue Cuma mau jelasin sama lo kalo yang lo pikirin tentang kak Rehan itu nggak bener, lo nggal bisa menilai seseorang Cuma karna satu kejadian"
Kay mencoba bicara pelan menjelaskan pada Kinan.
"gue bingung Kay," ucap Kinan yang mulai serius menatap Kay. "gue ini sahabat lo apa bukan sih? Kalau lo anggap gue sahabat seharusnya lo bisa dengerin sedikit omongan gue. Tapi lo nggak pernah mau dengerin semua perkataan gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...