" tenang mas semuanya sudah disiapkan" ucap mia sambil menikmati secangkir teh hangat.
"Pokoknya mas Gris tenang aja Ray akan aman disini""Terimakasih mia kamu sudah mau membantu kami"
"Mas nggak usah ngomong gitu, sudah seharusnya aku menjaga Ray disini"
"Sekali lagi terimakasih Mia"
Gris merasa tenang, setidaknya ada orang yang bisa ia percaya untuk menjaga Ray. Ini bisa sedikit menghibur hati Wike istrinya.
*******
"Aduuh buruan..."
"Pelan-pelan mas"
Ray menatap anak buahnya itu dengan sinis. Sebut saja namanya Bimo."Mau ngapain lo???"
"Mengantar mas Ray"
"Looo tunggu dimobil!!"
"Tapi mas?"
"Sssst" Ray mendekatkan telunjuknya ke mulut. "Gue bilang tunggu dimobil!!!! Nggak usah ngintilin gue terus"
"Mas..." belum selesai Bimo bicara Ray sudah menghilang entah kemana.
Untung saja Ray adalah anak atasanya, kalau bukan sudah ia hajar sejak tadi.
"Dasar anak orang kaya" Bimo geleng-geleng.
******
Ray menatap seseorang yang sedang duduk disamping makam. Dengan langkah ragu ia berjalan mendekati seorang gadis yang memegang karangan bunga mawar putih yang ia letakan diatas rerumputan yang menyelimuti makam itu.
"Happy brith day dady"
Ucap gadis itu dengan suara lirih.
Lebih tepatnya seperti suara isak tangis.. Kemudian gadis itu membaringkan tubuhnya miring diatas makam itu.Ray begitu teriris melihat pemandangan itu. Lalu ia meletakan karangan bunga yang dibelinya tadi di samping gadis itu.
"Jangam sedih kayaaa, matahariku tak boleh murung apalagi berduka"Gadis yang dimaksud Ray adalah Kay. Yang sejak pulang ke Indonesia selalu di carinya.
Kay kaget mendengar suara itu. Suara itu sudah tidak asing lagi baginya. Ia pun bangun dan memandang lelaki berbaju putih yang ada di belakangnya.
"Kamu??"
Jantung Kay langsung berdebar kencang, bibirnya kaku. Saat tau orang yang dilihatnya adalah Ray.Ray melepaskan kacamata hitamnya.
"Iya Kayaa ini aku, aku kangen"
Ray memeluk tubuh itu dengan erat. Melepaskan rindunya yang amat dalam."Hhhh lepasin!!" kay melepaskan pelukan itu dengan kasar. "Beraninya lo dateng kesini, dasar pembohong.."
"Apa. Lo????" Ray begitu kaget mendengar Kay memanggilnya dengan sebutan elo gue.. Sungguh Kay tidak pernah se kasar itu sebelumnya. Apalagi menyebut dirinya dengan panggilan seperti itu.
"Iya loo itu pembohong, jangan pernah lo dateng ke makam bokap gue.. Gue benci sama lo"
"Maafin aku Kayaa aku kesini cari kamu, karna aku tau kamu pasti ada disini aku mau jelasin semuamya Kay"
"Nggak ada yang perlu dijelasin, gue benci sama lo Rayaaan gue benci"
Kay berlari dengan kencang tanpa memperdulikan sekelilingnya ia terus melewati kuburan-kuburan di pemakaman itu.
"Kayaaa" Ray berusaha mengejar Kay. Hingga kay akhirnya masuk ke dalam mobilnya...
Di dalam mobil Kay terus menangis... Ray terus mengetuk pintu mobil. Dan berusaha untuk bicara pada Kay..
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...