chapter 32

20 2 0
                                    

Pagi ini Rayyan sudah siap dengan motornya. Ia segera bergegas menuju suatu tempat. Raut wajahnya kali ini sangat ceria tidak seperti biasanya. Entah kenapa semuanya hari ini terasa berjalan sangat lancar. Pagi-pagi sekali tantenya Mia sudah menyambutnya dengan hangat setelah pulang dari perjalanannya ke luar negeri. Tidak seperti hari-hari biasanya saat tantenya dirumah yang selalu saja diawali dan diakhiri pertengkaran dan perdebatan baik yang kecil maupun hal besar.

Mungkin ini karena memang Rayyan belum melakukan kesalahan yang mengundang kekesalan tante Mia. Selama pergi berlibur semua nasehat dan pesan tante Mia selalu ia laksanakan dengan baik. Bahkan semua tugas-tugas rumah yang seharusnya dikerjakan oleh asisten rumah tangga ia kerjakan karna asisten rumah tangganya sedang pulang kampung. Tumben sekali bukan, Rayyan yang biasanya selalu berdebat dulu jika Mia bicara tiba-tiba menjadi nurut dan rajin?

itu karena belakangan ini Ray sangat dekat dengan Khayana, dan Kay sering kali menasehatinya ia jadi lebih akrab dan mau mendengarkan nasehat tantenya itu. karna memang benar yang diucapkan Khayana, 'tante Mia itu cerewet kara dia sayang'.

memang Rayyan tidak pernah mau membantu urusan rumah selama ia tinggal dirumah Mia, itu semua adalah salah satu bentuk pemberontakannya pada papanya Gris yang sudah menitipkannya pada Mia, tante yang sangat tidak dia sukai itu. padahal sebenarnya ia adalah amak yang rajin dan penurut ia sering kali membantu pekerjaan mamanya dirumah. kerap kali Mia mengeluh pada Gris lewat telvon ataupun bertemu langsung saat ia sedang ada urusan dinegara yang sama. Itulah yang membuat Gris geleng-geleng kepala dan tidak tau lagi bagaimana menghadapi Rayyan. Bukannya Gris tidak mampu memberikan apartemen seperti permintaan Rayan, namun dirinya tidak mau Rayyan tinggal sendiri tanpa ada yang mengawasi.

Bukan karna Mia tidak suka saat Rayyan tidak pernah membantu pekerjaan rumah, itu semua memang bukanlah tugas Rayyan bahkan Mia sendiri tidak pernah mau tau urusan itu, sudah banyak para asisten yang membantu semua tugas dan pekerjaan Mia baik dirumah maupun ditempat lain. Karna dirinya adalah wanita yang sangat sibuk dan punya banyak bisnis wajar saja banyak orang yang ia pekerjakan untuk membantu setiap urusannya.

Masalahnya adalah karna Rayyan tidak pernah mendengarkan nasehatnya, dan kerap kali melawannya. Bukan karna Mia ingin selalu dihargai namun Mia hanya Khawatir sesuatu yang buruk terjadi lagi pada Rayyan. Seperti pada beberapa saat yang lalu Rayyan nyaris saja mati dikeroyok orang tak dikenal bahkan dituduh melakukan tindak criminal. Yang Mia sangat khawatirkan adalah saat orang yang melaporkan mengetahui semua identitas Rayyan. Hal yang sangat dijaga rapat-rapat oleh dirinya dan orang tua Rayyan. Mia memang memiliki karakter yang cerewet, namun sebenarnya dia adalah tipe orang yang sangat penyayang apalagi kepada Rayyan keponakannya sendiri.

Saat ini Ray sudah ada didepan rumah Khayana. Seperti biasa dirinya selalu stand by pagi-pagi didepan rumah pujaan hatinya itu. semenjak pindah sekolah dan ternyata satu sekolah dengan Kay ia selalu menjemput Kay untuk berangkat sekolah bersama-sama. Bahkan dirinya sengaja mengusir Kinan yang biasanya selalu menjemput Kay.

Ia sedikit mengacak rambutnya dan melihat wajahnya di kaca spion. "udah ganteng belum sih?" tanya Rayyan pada dirinya sendiri. Ia membenarkan rambutnya lagi dan mengarahkan susuran rambutnya ke sisi lain. Sepertinya terlihat serba salah dengan posisi rambut itu. "gimana sih sebenernya yang bagus? Kok kegantengan gue jadi bikin repot gini ya?" . Rayyan mengelus pelipisnya pelan sambil menghela nafas.

"ck.. nggak usah sok kegantengan deh!" ucap Khayana yang baru saja datang sambil menyilangkan kedua tangannya diatas perut.

"emang gue ganteng, makannya banyak yang suka."

"ganteng, banyak yang suka, tapi kok jomblo?"

Ray langsung menoleh kebelakang. Dan didapatinya Khayana sudah berada dibelakangnya.

Come Back (KARAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang