chapter 42

19 1 0
                                    

Rayyan membuka lemari-lemari yang ada di kamar Mia, ia mengecek satu persatu lemari tantenya itu mulai dari yang terbesar sampai bagian-bagian yang terkecil. Dirinya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. tantenya sedang pergi ke Singapur untuk berobat dan mengurus bisnisnya. Sejak depresi Mia jadi wanita yang ketergantungan obat, mungkin karena ia terlalu memikirkan suatu masalah ataupun masa lalunya.

"Mumpung tante lagi di Singapur ini kesempatan gue buat cari tau."

"tante pasti menyembunyikan sesuatu, sebenarnya rahasia apa yang tante simpan selama ini?"

"gue yakin ini ada hubungannya dengan keluarga om Ferdinan."

Rayyan membuka satu-persaatu lemari di kamar Mia. Ia membuka lemari besar yang berisikan baju-baju yang tergantung rapi mulai dari gaun-gaun pesta sampai dress yang harganya terbilang sangat mahal. Lalu Rayyan beralih ke pintu sebelahnya dan membuka setiap sela-sela lipata baju yang sangat tersusun rapi itu. ia mulai putus asa sejak tadi dicarinya dari semua lemari yang ada dikamar itu tidak ada satupun yang mencurigakan, semuanya isinya hanyalah baju-baju dan sepatu serta tas koleksi tantenya.

Rayyan terus mencari, ini lemari terakhir yang ia buka mungkin hanya disini ia bisa menemukan sesuatu karena semua milik Mia sudah di masukinya bahkan di ruangan kerja Mia sekalipun. sampai ke bagian teratas lemari itu akhirnya Rayyan menemukan sebuah kotak. Ia pun mengambil kotak itu lalu membukanya.

Ternyata isi kotak itu adalah beelembar - lembar foto. Foto pertama adalah foto Mia dengan ayah Khayana, foto kedua juga foto orang yang sama dengan tempat yang berbeda serta gaya yang berbeda pula.

"ah isinya Cuma masa pacaran tante Mia, kenapa ini masih disimpen? Dasar susah move on."

Rayyan melemparkan kotak itu keatas ranjang. Dan kembali mengacak bagian lemari itu. ia yakin pasti ada sesuatu yang lebih penting daripada foto-foto itu. Namun tidak ada lagi apa-apa didalam lemari itu.

"di kantor? Iya gue harus ke kantor." Rayyan berjalan menuju ranjang dan membereskan foto-foto yang berserakan karena dilempar olehnya tadi. Ia ingin segera ke kantor Mia, siapa tau disana Rayyan akan menemukan sesuatu yang lebih penting daripada ini.

Saat Rayyan sedang membereskan foto yang berceceran, ia menemukan sebuah foto bayi kembar yang sangat lucu. "foto siapa ini? lucu banget." kemudian Rayyan membalik foto itu, disana terdapat tulisan

"Alice & Axel'"

. Rayyan mengerutkan dahinya, "siapa bayi kembar yang ada didalam foto ini? apa mungkin ini anak tante Mia?" batinnya bertanya-tanya, 'mana mungkin seorang wanita yang belum pernah menikah bisa mempunyai anak kembar? Atau mungkin ini adalah anak?'

"ah nggak mungkin!" Rayyan menggelengkan kepalanya berusaha membuang semua pemikiran aneh yang ada didalam benaknya itu. ia mengambil foto bayi kembar yang sangat lucu itu lalu memasukkannya kedalam kantong celana. "mana mungkin bayi lucu-lucu kayak gini anaknya tante Mia, miripan juga sama gue. Kalo gue sama Khayana yang punya anak begini baru pantes." Rayyan kembali menggelengkan kepalanya dan menepis semua hal yang rasanya tidak mungkin terjadi.

Rayyan kembali membereskan foto yang lain dan kali ini Rayyan benar-benar tercengang saat ia menemukan foto sosok yang berhasil membuatnya gemetar. Didalam sebuah foto terlihat seorang laki-laki kira-kira berumur 35 tahun dengan kemeja putih dan jas hitamnya. Ia nyaris terjatuh kelantai saat melihat wajah laki-laki itu. untung tubuhnya terhalang oleh Kasur empuk. nafasnya kini sudah naik turun tak beraturan dadanya terasa sesak. Rasanya Rayyan ingin muntah muak karena melihat wajah seseorang yang berada didalam foto itu.

Otaknya kembali bekerja untuk mengingat kejadian kelam yang telah dialaminya beberapa tahun lalu. Membuat kepalanya terasa pusing dan rasa takut kembali datang menghantuinya. mengingatkannya pada luka lama dimana dirinya harus kehilangan satu ginjalnya. "BIADAP."

Come Back (KARAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang