Kay sedang duduk dikamarnya sambil menyenderkan punggungnya ke meja belajar. Ia memeluk kedua kakinya yang ditekuk dengan erat. Pikiranya masih tertuju pada kejaddian di sekolah tadi. Bahkan ia sampai tidak mengikuti pelajaran terakhir hari itu.
Ia tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang sudah lama ia lupakan. Orang yang menorehkan luka di batinnya beberapa tahun silam dan meninggalkan begitu banyak pertanyaan di benak nya. Mengapa tuhan mempertemukan Kay denganya saat ini? Ia tidak mungkin menghindar, apalagi sekarang dirinya satu sekolah dengan orang itu. Dan yang lebih parahnya dia adalah sahabat Aldo dan teman yang lainya. Apakah ini jawaban dari semua pertanyaan nya?
Apa tuhan sengaja menciptakan keadaan ini? Dan apa maksud perkataan Rayyan siang tadi di taman sekolah? Ah ntahlah ia begitu bingung.
"lo nggak akan pernah bisa menghindar dari gue Khayana, sebelum lo tau semuanya dan bener-bener jelas kenyataanya."
"nggak papa sekarang lo udah nggak kenal gue, kita akan ngulang semuanya dari awal. Dimana kita belum saling kenal. Dan gue anggap hari ini pertemuan pertama kita, besok dan seterusnya adalah hari perkenalan dan akan berlanjut ke langkah selanjutnya. Kita mulai lagi dari nol lagi Kay"
Itulah kata Rayyan saat menghampiri Kay yang sedang menangis di taman tadi siang.
Sempat terjadi perdebatan di antara mereka berdua, dan berujung dengan saling diam dan pada akhirnya Kay pergi. Sebelum Kay melangkah jauh Rayyan pun berteriak.
"gue tau lo kecewa saat gue pergi, dan gue yakin lo pasti kangen sama gue"
"cukup Rayyan cukup.. "
Kay pun berlari meninggalkan Rayyan sendirian waktu itu.
Ntah apa yang dimaksud Rayyan saat itu. Tapi yang jelas pikiranya saat ini sedang kacau setelah bertemu cowok yang biasa di panggil Ray itu. Ia jadi teringat-ingat lagi dengan hal-hal yang pernah terjadi dulu. Apakah benar yang di ucapkan Rayyan Dia sedang kangen?
Setelah lama berkemelut dengan pikiranya ia merebahkan tubuhnya ke lantai. Rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya hingga ia tertidur pulas. Padahal ia paling tidak bisa tidur di lantai.
"Rayyan"
****
Sementara di tempat lain Rayyan sedang tersenyum-senyum sendiri di kamarnya sambil memeluk gitar kesayanganya. Ia merasa puas hari ini, ternyata orang yang dicarinya selama ini ada di dekatnya. Memang kalau jodoh tidak akan kemana-mana. Itulah yang ada dipikiranya saat ini. Hanya rasa bahagia yang merasuki jiwa dan pikiranya, tidak ada yang lainya.
"Khayanaa...Khayana" Katanya sambil tersenyum bahagia.
"ettt tunggu dulu. Siapa cowok yang sama Kayaa tadi?" tiba-tiba saja ingatanya jadi tertuju pada cowok yang bersama Kay di kantin itu. Apakah itu pacarnya? Atau Kay hanya sengaja memanas-manasi Ray?
"Apa mungkin Kayaa udah punya pacar?"
Pikiranya mulai kacau mengingat kejadian itu.
"aaahh"
Ray membanting gitarnya ke atas Kasur.
"gue akan dapetin lo lagi Khayana"
*****
Hari ini pagi-pagi sekali Ray sudah ada di tempat parker ia seperti sedang menunggu seseorang. Namun sepertinya orang yang ia tunggu tak kunjung datang. Akhirnya Ray pun meninggalkan tempat parker karna bel masuk sudah berbunyi.
"Ngga lo tau nggak anak yang kemaren ketemu itu kelas nya dimana?"
Ray bertanya pada Rangga sambil berbisik seolah tidak boleh ada yang tau ia bicara apa. Saat itu sedang pelajaran Bahasa Indonesia. Aldo dan Boy sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Boy sedang serius belaga ngerti dengan yang diucapkan bu Reni, sementara Aldo masih asik dengan game di ponselnya.
"siapa Ray, yang mana gue nggak ngerti"
Bukan Rangga namanya kalau langsung paham dengan apa yang dikatakan Ray.
"yaelah dua cewek yang kemaren dikenalin Aldo dikantin"
"cewek yang mana? Dikantin selalu banyak cewek Ray"
Ray membuka bola matanya jengah "susah ngomong sama lo ya, Kay kelasnya dimana Rangga?"
"ooo Kay, tu di lantai 2 kelas IPA 1"
"permisi bu, saya mau ijin ke toilet"
Setelah meminta izin pada guru Ray pun pergi.
"Ray mau kemana Ngga?"
Tanya Aldo penasaran pada Rangga.
"mana gue tau," Rangga hanya menjawab singkat dan langsung melanjutkan aktivitasnya mendengarkan musik.
Wah benar-benar anak-anak ini, bukanya mendengarkan penjelasan guru malah asik sendiri-sendiri.
****
Saat ini langkah kaki Ray tertuju pada kelas IPA 1. Yang kata Rangga itulah kelas Kay.
Ia sudah sampai di depan kelas IPA 1. Dilihatnya dengan cermat satu persatu murid yang duduk dibangku kelas, namun ia tak menemukan sosok Kay di antara mereka. Apa ia salah kelas? Dilihatnya tulisan yang terpajang di atas pintu itu. Dan benar ini adalah kelas 1PA 1.
Matanya terus mencari-cari ke segala arah, dan akhirnya ia melihat seseorang yang ia kenal, dia Kinan cewek yang bersama Kay kemarin. Tapi dimana Kay? Setelah berpikir agak lama Ray memutuskan untuk menunggu di depan kelas sampai jam istirahat.
Saat jam pelajaran selesai, akhirnya semua murid di kelas itu keluar.
Kinan tiba-tiba dikagetkan dengan seseorang yang menarik tanganya.
"elo, ngapain lo kesini?"
"gue cari Kay, dimana dia?" Ray hanya menjawab dengan singkat dan jelas.
"oh Kay, dia lagi sakit nggak masuk hari ini"
Ray terkejut mendengar jawaban Kinan, ia mengeraskan pegangan tanganya.
"aww sakiiit, lo ngapain sih?"
Kinan pun mendesis kesal karna pergelangan tanganya terasa sakit.
"eh hiya sory gue lupa"
"emang sejak kapan dia sakit?"
"tadi pagi, dia sms gue"
"bandel sih diomongin" Ray tersenyum kecil sambil menengok kea rah lain.
"maksud lo?" Kinan yang ada di depanya pun heran dengan ucapan Ray. Ia tidak mengerti Ray sebenarnya bicara pada dirinya atau siapa?
"nggak, bukan apa-apa"
Ray pun langsung pergi meninggalkan Kinan,
"eh eh eh, mau kemana lo?"
Ray yang mulai menjauh pun menjawab pertanyaan Kinan dengan berteriak
"mau cari matahari gue,"
Cewek-cewek yang kebetulan sedang ada di depan kelasnya pun langsung berteriak-teriak kegirangan melihat Rayyan melintas didepanya.
"mau dong jadi matahari kamuuuu"
Itulah kata mereka.
"dasar nggak jelas, hiii alay.." Kinan merasa geli melihat kelakuan para remaja putri didepanya itu, baginya itu hanyalah kelakuan lebay yang tidak ada gunanya dan sangat menjijikan. Walaupun benar Rayyan memang tampan tapi menurutnya mereka terlalu lebay.
tapi ngomong-ngomong ngapain Ray nanyain Kay?
selamat membaca,, jangan lupa vote ya,
boleh komentarnya kalau ada yang kurang pas,
dengan menerima kritikan dan pelajaran baru,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...