Aldo membanting tangannya keatas meja. Wajahnya saat ini begitu sangat menyeramkan ia tak bisa lagi menahan kemarahannya. Tatapannya tajam menatap Rangga yang saat ini sudah menatapnya nanar sama dengannya yang sudah penuh dengan emosi.
"cukup!!!" bentak Aldo.
"apa lo?" tantang Rangga emosi.
"lo yang apaan bangsat!" Aldo kembali menimpali ucapan Rangga dengan penuh emosi. Ia tak terima karna Rangga terus menjelekkan Dinda perempuan yang sangat dicintainya itu. meskipun Dinda tidak pernah membalas cintannya dengan baik. Bagi Aldo, Dinda tetaplah wanita terbaik yang masih tetap menempati hatinya.
"Do, harus gimana lagi gue jelasin ke elo semua ini. bukannya gue mau melarang elo Do. Tapi gue prihatin sama lo." Oceh Rangga dengan kesal.
"cukup Ngga! Cukup lo merendahkan Dinda didepan gue!" pinta Aldo kesal.
"apa lo ini udah buta?" tanya Rangga kesal. Lagi-lagi dirinya tidak bisa menyadarkan sahabatnya.
Aldo bangkit dan menarik kerah baju yang dikenakan oleh Rangga. Tangannya mengepal keras dan terarah kewajah Rangga. Kesabarannya mulai habis karna Rangga terus saja memojokkannya. "kurangajar lo!!"
"Stopp!"
Rayyan mendorong dua sahabatnya itu kearah yang berlawanan. Ia berusaha untuk mencegah agar Aldo tidak meninju Rangga.
Tangan Aldo yang besar dan kekar itu akan sangat sakit jika pukulannya mengenai wajah Rangga yang sangat manis dan terlihat seperti kulit bayi itu. tidak adil rasannya jika Rangga harus main tinju dengan Aldo yang notabennya adalah atlet tekondo dan seorang pemain basket professional itu.
Rangga adalah cowok yang hobi bermain musik,drama dan teater. Ia tidak terlalu suka dengan aktifitas fisik yang terlalu menguras tenaga seperti bela diri. Meskipun dirinya juga juga suka bermain futsal tapi itu tidak terlalu sering dilakukannya. Rangga memang orang yang paling kritis diantara empat sahabat itu. wajar saja jika dirinya tidak suka dengan hubungan Aldo dengan Dinda yang sudah jelas-jelas dulu pernah membuat persahabatan mereka berantakan. Bagi Rangga Dinda adalah perempuan iblis (itu adalah julukan yang selalu diutarakan olehnya dan Boy). yang selalu menjadi biang masalah dalam persahabatannya. Karena Dinda dua sahabatnya pernah bermusuhan dan bahkan pergi meninggalkan mereka.
Kepala Rayyan saat ini sangat pusing melihat dua sahabatnya berkelahi. Sudah cukup banyak masalah yang dihadapinnya saat ini ditambah lagi dengan persoalan cinta masa lalu Aldo yang tidak kunjung usai dan selalu menjadi bola api pertikaiian Aldo dengan Rangga. Juga masalah hubngannya dengan Khayana yang saat ini sedang menghadapi masalah besar akibat ditentang tante Mia yang sedang terserang depresi berat entah karena sebab apa. Sudah pasti tantenya itu akan meracuni pikiran kedua orang tuanya untuk ikut tidak merestui hubungan mereka.
Melihat Rangga dan Aldo bertengkar membuat Rayyan jadi semakin pusing. Meskipun masa lalu Aldo itu adalah masalalunya juga namun Rayyan tidak mau terlalu banyak ikut campur dan berkomentar banyak. Ia tidak mau jika Aldo kembali salah paham padanya seperti dulu. Bagi Ray hubungannya dengan Dinda dulu adalah suatu kesalahan besar dan ketidak sengajaan yang sudah membuat sakit hati Aldo.
Jika Rayyan tahu lebih dulu bahwa Aldo sangat mencintai Dinda dirinya tidak mungkin berusaha mendapatkan Dinda. Namun semua itu sudah terlambat Aldo terlanjur salah paham dan tidak terima. Hingga terjadilah pertengkaran hebat diantara keduanya. Semua itu menjadi pelajaran untuk Ray. Ia tidak mau persahabatannya rusak karena masalah percintaan. Lagipula dirinya saat ini sudah memiliki Khayana gadis yang sangat dicintainya.
Namun Aldo sudah sangat kelewatan. Bahkan dirinya sudah tidak mau lagi diajak bicara baik-baik. Jika sudah menyangkut tentang Dinda dirinya tidak mau ada yang main-main apalagi menghinanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...