Rayyan baru saja pulang dari liburannya bersama teman-teman. Dia tercekat kaget saat melihat seorang wanita sedang membelai lembut rambut seorang gadis dan anak laki-laki yang kira-kira seumuran dengannya atau tidak jauh-jauh dari umurnya saat ini. Rayyan mengerutkan dahinya melihat mamanya begitu menatap dua anak itu dengan penuh cinta seperti membelai darah dagignya sendiri. Bahkan Rayyan tidak pernah disentuh dan ditatap sedalam itu oleh mamanya. Dari kejauhan Rayyan mengintip mamanya dengan dua orang anak muda yang sedang saling bercengkrama haru itu.
saat memasuki rumah Rayyan tidak menemukan seorang pun kecuali Bimo yang sedang membuat kopi di dapur. Saat ditanya "kemana tante Mia?" Bimo hanya menjawab "sedang bersama nyonya di dekat kolam samping." Rayyan langsung heran saat Bimo mengatakan itu. nyonya adalah panggilan Bimo untuk mamanya Wike. Kenapa mamanya datang secara mendadak tanpa memberitahunya lagi? Beberapa bulan yang lalu juga mamanya datang tanpa memberitahunya, sekarang pun begitu. Itu semua membuat Rayyan penasaran dan cepat-cepat menuju kolam renang samping rumah.
"siapa dua anak itu?" Rayyan bertanya-tanya namun dirinya masih enggan untuk mendekat ia hanya menunggu di bangku yang ada didekatnya.
Tak lama kemudian, salah satu diantara mereka yaitu seorang gadis pergi meninggalkan mamanya. Dan sekarang hanya ada mamanya dengan seorang laki-laki dan juga Mia yang terlihat tenang duduk di bangku panjang yang berada didekat kolam. Saat gadis itu pergi meninggalkan mamanya, entah mendapat ide darimana terbesit dalam benak Rayyan untuk mengikuti gadis itu.
Gadis itu Nampak mengendap-endap seperti maling saat berjalan. Ternyata gadis itu ingin ke kamar mandi. Awalnya Rayyan ingin mengurungkan niatnya megikuti seorang gadis yang sedang ke kamar mandi. Namun hati kecilnya selalu mendorong untuk etap mengikuti gadis itu. 'ngapain juga gue ngikutin cewek ke kamar mandi? Nanti malah gue dikira mesum.'batin Rayyan mempertimbangkan. Tapi melihat gerak-gerik gadis itu yang sangat aneh membuatnya semakin penasaran. "pasti ada yang nggak beres."
Rayyan mengikuti gadis itu sampai kearah kamar mandi yang memang sangat sepi dan agak jauh dari kolam renang. Namun ternyata gadis itu tidak ingin ke kamar mandi, ia berhenti didepan pintu kamar mandi dan terlihat mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.
"siapa sebenernya cewek ini?"
Rayyan berusaha menguping pembicaraan telvon itu namun tidak bisa mendengarnya.
"iya ntar gue hubungi lagi, berisik banget sih lo!" Kata gadis itu yang sepertinya sedang kesal dengan seseorang yang berada di seberang sana.
"siapa yang sedang lo hubungi?"
Gadis itu langsung kaget dan menoleh, ia tercekat saat mendapati Rayyan sudah tepat berada di belakangnya. Entah sejak kapan ada orang lain di ruangan itu? setaunya ia sudah mencari tempat paling sepi di rumah ini.
"Eee, elo siapa? Sejak kapan lo disini?" tanya gadis itu kaku.
"gue yang..." ucapan Ray terhenti.
Terbesit ide dalam benak Rayyan, saat meliat ekspresi gadis itu sepertinya terpana dengannya. Ini semakin membuatnya lebih leluasa mengeluarkan ide-ide gilanya ketika menggoda seorang gadis.
"gue sodaranya tante Mia, kalo boleh tau lo siapa?" tanya Rayyan berbasa-basi sambil mengulurkan tangannya. "gue Raynand."
"gue Chika."
"nama yang bagus. Lo lagi ngapain disini?"
"ehh anuu gue tadi abis menghubungi pac.." Chika menghentikan ucapannya. Melihat wajah tampan Rayyan rasanya sayang untuk di sia-siakan mubazir jika tidak bisa didapatkan. "gue harap dia yang jadi pacar gue yatuhan." Batinnya dalam hati. "gue habis menghubungi temen gue, iya temen gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...