Hayy.. Selamat malam!
Selamat membaca chapter ini guys.
Chapter ini akan sedikit panjang. Jadi baca sampai selesai ok😉
Jangan lupa tinggalkan jejakmu dan komen.👍👍😊😊Khayana menatap punggung laki-laki yang sedang memeluk gundukkan tanah yang belum genap satu hari itu. Tak terasa air matanya jatuh membasahi pipi.
Melihat Rehan seperti ini, Khayana jadi teringat pada almarhum ayahnya Ferdinan. Khayana pernah merasakan ada diposisi itu. Bahkan rasa sakit atas kehilangan itu masih ada sampai sekarang.
"Kak?" sapa Khayana pasa orang yang sedang bersedih itu.
Rehan langsung menoleh saat mendengar suara yang sangat dikenalnya. "Kay. Ngapain kesini?"
"Mau nemenin kakak."
"Yang sabar ya kak. Tante udah tenang di sisi tuhan."
"Gue nggak sanggup lagi Kay... Gue nggak bisa hidup tanpa mama. Cuma mama yang bisa ngertiin gue, cuma mama yang sayang sama gue."
Khayana memeluk tubuh Rehan dari samping. Rehan pun menyandarkan kepalanya ke pundak Khayana. "Mama Kay, mama ninggalin gue sendiri."
"Lo nggak sendirian kak. Ada gue disini."
"Gue kesini khusus buat lo kak. Lo harus ikut gue sekarang!"
Rehan mengerutkan dahinya. "Kemana Kay?"
"Gue akan bawa lo ke tempat lo yang sebenarnya."
"Nggak.! Tempat gue disini. Disamping mama. Gue harus nemenin mama."
Khayana menatap Rehan. Dia benar-benar bisa merasakan betapa sayangnya Rehan pada wanita yang namanya tertulis di nisan itu.
"Gue harus cepat bawa dia ke keluarganya." batin Khayana. Tekadnya sudah bulat ingin mempertemukan Rehan dengan keluarganya. Dia tidak mau Rehan terus bersedih, cukup dirinya yang menderita karna masalah ini, jangan Rehan dan jangan Rayyan. Tidak boleh ada lagi yang menjadi korban disini.
"Lo harus ikut gue kak! Gue mau mewujudkan keinginan terakhir nyokap lo sebelum dia meninggal."
Rehan menatap nisan mamanya sebentar lalu memalingkan wajahnya kearah Khayana. "MAMA?"
"Iya, sebelum dia meninggal gue sempet ketemu dia dirumah sakit. Gue tau dimana nyokap lo dirawat saat lo bawa gue kerumah sakit yang sama waktu gue diputusin Rayyan."
"Aa apa permintaan terakhir mama?" tanya Rehan antusias.
"Dia mau lo bahagia."
Rehan terdiam masih tak mengerti apa maksud Khayana. Tapi hatinya semakin sedih. Ternyata disaat saat terakhir hidupnya, mamanya masih memikirkan kebahagiaannya.
"Sekarang mana kunci mobil lo? Kita pergi sekarang karna kita nggak punya banyak waktu."
Rehan menyerahkan kunci mobil yang ada di saku celananya dan mengikuti Khayana. Meskipun dia tidak tau apa tujuan gadis itu membawanya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomanceKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...