chapter 43

23 1 0
                                    

Rayyan memacu mobilnya ke sebuah tempat yang lokasinya sudah di share oleh Aldo melalui google maps. Rayyan memang tidak berangkat bersama dengan rombongan yang lain bahkan ia baru memutuskan untuk ikut tadi malam. Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya akhirnya Rayyan memutuskan mau menerima ajakan Aldo untuk berlibur bersama di vilanya.

Aldo dan yang lain sudah berada di vila tinggal menunggu Rayyan, Khayana dan Kinan. Aldo melihat alroji di tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul 10 sedangkan mereka sudah sepakat untuk berkumpul di vila pukul 10.30 tidak ada kabar dari yang lain semua nomor telvon yang dihubunginya selalu tidak aktif. "kemana sih mereka? Udah lama bener belum dateng juga." Ucap Aldo kesal.

"mungkin kena macet, tau sendiri kan arah ke puncak weeken begini emang suka macet." Jawab Boy mengambil kesimpulan.

"gue nggak habis fikir kenapa Kay sama Rayyan macetnya bisa sama." Kilah Rangga heran.

"lo ngomong apaan sih? Dimana-mana juga siapa aja bisa macet bareng kalo lagi ada di jalan yang sama, terus apa masalahnya bego?" ucap Boy kesal, ia menghentikan acara main game nya yang sejak tadi dijalankan. "ini semua gara-gara kalian yang nggak mau berangkat bareng-bareng, emang lo nggak khawatir sama Kay, Kinan sama cewek yang lain? Mereka perempuan."

"ini bukan mau gue bego, ini gara-gara si Aldo yang masih perang dingin sama Kinan, dan juga si Ray pake acara baper segala nggak mau berangkat bareng kita." Ucap Rangga melakukan pembelaan.

"udah-udah cukup! Mulut lo semua kayak cewek.!" Bentak Aldo yang kesal karena kedua orang didekatnya selalu saja berdebat sepanjang perjalanan bahkan saat baru sampai di vila. "ini liburan apaan sih sebenernya heran gue." Kepalanya terasa pusing mendengar Rangga dan Boy bicara. Dua orang pencinta gratisan itu memang selalu menyebalkan.

tak lama kemudian terdengar suara mobil yang datang di depan vila mobil itu mulai memasuki gerbang vila. "itu mereka!" teriak Boy dan Rangga secara bersamaan saat melihat mobil berwarna kuning milik Kinan mulai memasuki gerbang Vila.

Aldo menatap malas kearah mereka berdua. "gue juga tau kelles." Ucap Aldo jengah. Kemudian ia langsung berlari keluar.

Kinan dan Khayana keluar dari mobil disusul oleh Milea, Tania, dan Amanda.

Aldo mengerutkan dahinya, ia memang tidak mendekat kearah mobil Kinan. Ia hanya berdiri didepan vila sambil melihat mereka berempat menurunkan semua barang-barang di dalam mobil.

"woi Aldo ngapain lo melongo disitu? Bantuin kita!" teriak Milea yang sedang menurunkan koper besar miliknya.

Aldo berjalan menuju mobil Kinan. Ia mengamati seseorang yang masih tersisa didalam mobil. "lo bawa supir?" tanya Aldo yang sejak tadi heran.

"bukan urusan lo!" ucap Kinan sambil memutar bola matanya jengah. Kemudian ia menarik kopernya yang sangat berat.

"sini biar gue bantu." Kata seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil. Orang itu adalah Rehan.

Aldo menatap jengah kearah Rehan. "ngapain lo kesini? Gue nggak ngajak lo."

"gue yang ajak dia." Kali ini Khayana yang sejak tadi hanya diam mulai bicara setelah Rangga membantunya membawakan barang-barang. "kenapa emang?"

"lo kok gitu sih Kay?" tanya Aldo heran. Ia tidak suka dengan keberadaan Rehan.

"Aldo, lo udah janji sama gue, gue boleh bawa siapa aja yang gue mau."

Aldo menghela nafas malas. Ia teringat soal perjanjiannya dengan Khayana. Seharusnya Khayana tidak mengajak Rehan, paling tidak ia mengajak yang lain namun semuanya sudah terlambat Aldo tidak mau melanggar perjanjian. Meskipun dirinya sangat tidak suka dengan keberadaan Rehan mau tidak mau ia harus menerima keputusan Khayana. "yaudah iya."

Come Back (KARAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang