Karena kekesalan Kinan kemarin, pagi ini Kinan tak lagi datang ke rumah Kay. Kinan yang biasanya setiap pagi selalu menjemput Kay untuk berangkat bersamanya namun sekarang tak kunjung datang. Kay sudah menduga ini pasti akan terjadi. Ia benar-benar merasa bersalah pada Kinan. Kemarahan Kinan membuatnya tak bisa tidur nyenyak semalaman. Meskipun ia sudah menyampaikan permohonan maaf lewat wa dan berkali-kali menelvon nya namun Kinan tetap saja tak menghiraukan semua panggilan masuk dan chat darinya. Itulah yang membuat Kay semakin khawatir, Kinan benar-benar kecewa padanya.
Kay menghampiri bunda nya yang sedang membuat kue.
Ia memeluk dari belakang dan mencium pipi wanita itu.
"pagi bunda"
"eehh Kay,, pagiii"
Marlin yang sedang asik menakar bahan-bahan kue itupun tak sengaja memegang pipi putrinya.
"yaaah bunda,,,"
Kay memegang pipinya yang putih terkena tepung oleh bundanya.
"maaf sayang, bunda nggak sengaja, jadi cemong deh anak bundaa yang cantik ini"
Marlin hendak mengusap pipi Kay dengan tisu.
"ehh nggak usah bun biar kay aja, mau berangkat ini soalnya udah telat"
"kok buru-buru amat, nggak nungguin Kinan dulu"
"nggak bun Kay berangkat sendiri aja naik taksi"
"lo kok naik taksi? Tumben Kinan nggak jemput?"
"nggak bun"
Kay bicara sambil terhenti setelah meminum air putih
"kamu lagi ada masalah sama Kinan?"
Marlin yang penasaran langsung bertanya pada Kay, karna tak biasanya sahabat anaknya itu tak datang pagi-pagi ke rumahnya.
"yaa gitu deh bun."
"nggak baik loh musuhan"
Kay menelan salivanya kasar, perkataan bundanya itu membuatnya teringat kata-kata Kinan kemarin.
"iya bun, Kay juga udah minta maaf sama Kinan tapi Kinan nya belum mau maafin"
"memang ada masalah apasih"
"Cuma salah paham aja"
"musuhan itu nggak baik lo, lebih baik kamu ngomong baik-baik sama Kinan minta maaf sama dia"
Marlin menasehati putrinya untuk meminta maaf pada sahabatnya itu, karna Marlin tau mereka berdua sudah sangat akrab.
"iya bun nanti disekolah Kay akan jelasin ke Kinan. Sekarang Kay berangkat dulu ya"
Kay pamit dan mencuim punggung tangan wanita itu.
"hati-hati sayang,"
"iya bun,, daaah bunda semangan bikin kue nya"
Kay melambaikan tanganya lalu pergi.
"pagi cantik"
Kay terkejut melihat Rehan yang sudah ada di depan rumahnya Saat ia membuka pintu.
"kak Reeee." Serunya. "ngapain kesini?"
"mau jemput lo"
Rehan turun dari motornya. kedua tanganya ia lipat di depan dada sambil menyenderkan tubuhnya ke body motor besar berwarna putih itu.
" jemput aku?"
"iya, gue tau temen lo itu pasti nggak jemput makanya gue kesini"
"nggak usah aku bisa berangkat sendiri ko naik taksi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back (KARAY)
RomantizmKhayana Syakir : NYAWA HARUS DIBAYAR NYAWA "Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus dia?" Seharusnya aku bunuh dia, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenapa? Kenapaaa.. Kenapa? Kenapa aku begitu bodoh. AKU HARUS BALAS DENDAM." Rayyan Kh...