chapter 37

21 1 0
                                    

Wike menghela nafas. "entahlah Rayyan, tapi yang jelas kamu harus berhati-hati menghadapi tante Mia dalam keadaan seperti itu. mama tidak mau tantemu berbuat nekat pada keluarga itu."

"iya ma." Jawab Rayyan.

Setelah mendengar cerita mamanya akhirnya Rayyan paham kenapa tantenya tidak menyukai Khayana. Ia termenung sejenak mengingat kejadian-kejadian saat dimana Mia begitu takut saat melihat pacarnya datang kerumah. Rayyan merasa ada sesuatu yang lain yang telah membuat tantenya menjadi seperti itu selain karena rasa khawatir akan keselamatannya.

Mungkin itu karena Mia masih memendam dendam di masa lalunya karena kisah cintanya yang tak sampai pada ayah Khayana. Tapi melihat raut wajah ketakutan yang dialami oleh Mia. Rayyan melihat seperti ada trauma dan kekhawatira yang mendalam yang dialami oleh Mia. Ia jadi teringat ucapan Khayana saat dirinya mengantar Khayana setelah Mia mengamuk. Khayana pernah bilang kalau bundanya Marlin pun pernah mengalami depresi dan semua gelagatnya persis seperti yang dialami oleh Mia saat ini. 'apakah mungkin semua kejadian ini ada hubungannya dengan tante Marlin?' batinnya bertanya-tanya. Setelah mendapatkan jawaban dari mamanya, rasa penasaran Rayyan semakin bertambah.

"Rayyan?" ucap Wike membuyarkan lamunan Rayyan.

"iya ma." Jawab Rayyan agak sedikit kaget.

"apa yang sedang kamu pikirkan Rayyan?" tanya Wike.

"tidak ada ma,"

"apakah kamu memikirkan Khayana dan ibunya?"

Rayyan memutar bola matanya. "apa maksud mama?"

"apa mereka tahu kalau kau adalah putra kami Rayyan?"

Rayyan tak menjawab, ia hanya diam. Ia bingung dengan keadaan yang sedang dialaminya sekarang. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Khayana dan Marlin jika mengetahui siapa sebenarnya dirinya? Ia tidak siap menerima kenyataan jika Khayana akan kembali membencinya dan meninggalkannya. Itu adalah hal yang paling ia takutkan bahkan lebih menakutkan daripada rasa cemburunya melihat Khayana dekat dengan Rehan. Ini lebih mengerikan dari bayangan lain jika Khayana tiba-tiba direbut oleh Rehan atau laki-laki lain yang lebih baik dari dirinya.

Rayyan menggeleng-gelengkan kepalanya. Membayangkan sesuatu yang buruk yang akan terjadi didalam hubungannya dengan Kay. Rayyan sangat mencintai gadis itu ia tidak mau ada seorangpun yang merebut Khayana apalagi harus dibenci oleh Khayana.

Wike menatap putranya. Ia tahu apa yang sedang difikirkan oleh Rayyan. Sebagai seorang ibu Wike sangat memahami keadaan sulit yang sedang dihadapi oleh Rayyan.

"akan lebih menyakitkan jika suatu saat Khayana mengetahui semuanya dari orang lain Rayyan, kejujuran itu penting dalam sebuah hubungan." Ucap Wike.

"tapi ma." Rayyan menghentikan ucapannya. Mamanya ada benarnya.

"cepat atau lambat mereka akan tahu semuanya Rayyan."

"tapi bagaimana caranya Rayyan memberitahu Khayana ma? Rayyan takut Khayana marah."

Wike tersenyum. "kamu sangat mencintainya bukan?"

"iya ma, aku sangat mencintai Khayana."

"mama yakin hanya cinta kalian yang dapat menyelesaikan semua ini, karena Khayana juga sangat mencintaimu. Ia tidak akan pernah bisa membencimu meskipun semuanya akan sangat menyakitkan Rayyan." Wike mengusap rambut Rayyan lalu mengambil tas nya yang tergeletak.

Rayyan menatap mamanya yang bersiap-siap ingin pergi. "mama mau kemana?"

"mama mau pergi sebentar. Ada janji sama temen."

Come Back (KARAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang