part 3

8.4K 840 5
                                    

Jennie masuk ke dalam apartementnya dan melihat jisoo sedang menemani jackson tidur. Melihat wajah jennie yang sangat kacau jisoo pun mengambil beberapa kaleng beer di lemari es jennie lalu memberikannya pada jennie.

"Bagaimana?" Tanya jisoo.

Jennie menggeleng. Jisoo langsung mengerti makna dari gelengan kepala jennie. "Astaga mereka tidak memiliki hati. Bagaimana mereka bisa sekejam ini pada cucu mereka sendiri" gerutu jisoo.

"Unnie kau kan tau bahwa aku dan si yang menikah tanpa ada restu dari orang tua si yang. Sejak saat itu hubungan si yang dengan keluarganya terputus. Bahkan mereka menganggapku sebagai penyebab kematian si yang" ucap jennie.

"Jennieyah, semua itu kecelakaan" ucap jisoo.

"Saat itu si yang mabuk dan kami berdebat. Aku sudah memintanya untuk tidak pergi. Tapi dia tetap pergi. Si yang bilang ia akan bicara pada appanya agar menerimaku sebagai menantu lalu kecelakaan itu terjadi" ucap jennie lalu menangis.

Jisoo langsung menarik jennie kedalam dekapannya. "Bahkan mereka tidak datang di pemakan si yang. Tapi adiknya datang, kupikir ia datang menemui kakaknya untuk yang terakhir kalinya tapi ternyata ia malah menyebutku pembunuh kakaknya" ucap jennie sambil terisak.

Jisoo terus mencoba menenangkan jennie hingga jennie terlelap dalam pelukan jisoo karena kelelahan menangis. Karena tidak sanggup mengangkat tubuh jennie, jisoo membiarkan jennie tidur di sofa.

Jisoo mengambil selimut untuk jennie lalu bergegas ke kamar jackson dan tidur bersama jackson.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Limario dan lee sedang berada di peternakan kuda milik lim. Setiap hari minggu limario pasti menyempatkan diri untuk mengunjungi kuda kesayangannya. Yaitu THUNDER.

Limario sangat suka berkuda berbeda dengan lee yang lebih suka menghabiskan waktu di tengah laut dengan kapal pesiar miliknya. Tapi hari ini ia memilih menemani limario berkuda karena sekarang tepat hari kematian marco manoban ayah limario. Lee berpikir bahwa ia harus menghibur limario.

Limario berkeliling pacuan kuda sambil menunggangi thunder sedangkan lee hanya duduk sambil menikmati secangkir kopi. beberapa saat kemudian lee hi eomma lee menelpon lee untuk mengajak limario pulang kerumah eommanya.

Lee hanya bisa menghela nafasnya dan memutar otak agar bisa membujuk limario untuk pulang. Karena semenjak marco meninggal, limario tidak pernah ikut memperingati  kematian marco.

"Lim... eomma menelponku agar membawamu kerumah bibi ranee" ucap lee.

Reaksi limario terbilang sangat datar karena setiap tahun ia terbiasa mendapat panggilan itu tapi tetap saja limario tidak menghadiri peringatan kematian ayahnya.

"Jawabanku tidak akan berubah" ucap limario.

"Oh ayolah lim. Jangan memandang ini semua untuk ayahmu. Pikirkanlah ibumu. Bibi ranee lebih menderita dari pada kau. Coba bayangkan, ia harus tau suaminya mati di ranjang wanita lain dan sekarang anaknya satu satunya juga membuatnya sedih dengan menolak menghadiri peringatan ayahnya" ucap lee.

Limario hanya bisa terdiam memikirkan semua ucapan lee. "Ibumu membutuhkanmu. Umurmu sudah 32 tahun lim dan kejadian itu sudah 20 tahun yang lalu. Sampai kapan kau terus seperti ini?" Tanya lee.

"Baiklah.. aku mengerti. Aku akan datang nanti malam" ucap limario. Senyum lee mengembang mendengar ucapan limario.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Disisi lain jennie sedang menikmati suasana paginya dengan jisoo dan jackson di sebuah taman yang tidak jauh dari apartementnya. Jennie

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang