part 39

10.1K 858 13
                                    

Setelah berbincang cukup lama dengan irene, jennie mencari limario di kamarnya. Ia terkejut melihat kamar limario yang sangat besar dan luas. Dominasi warna putih dan emas membuat kesan mewah dan elegant.

Jennie juga melihat foto limario yang terpampang di dinding kamar limario.

Pandangan jennie bergeser pada sosok yang ia sayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pandangan jennie bergeser pada sosok yang ia sayangi. Limario tertidur di atas tempat tidur berukuran king size.

Jennie berbaring di samping limario. Ia memandangi wajah limario. Sesekali ia membelai wajah limario.

"Ckk... kau bilang sulit tidur. Tapi sekarang, ku tinggal bicara dengan irene. Kau bisa tidur dengan cepat" ucap jennie.

Tiba tiba limario terbangun dan tersenyum menatap jennie.

"Yakk... kau mengejutkanku. Kau tiduk tidur?" Tanya jennie.

"Aku tidur. Tapi aku mendengarmu bicara jadinya aku terbangun" ucap limario.

"Maafkan aku. Aku pasti mengganggu tidurmu" ucap jennie.

"Tidak. Apa urusanmu dan irene sudah selesai?" Tanya limario.

"Hmm.. aku sudah memberitahu irene" ucap jennie.

Limario hanya mengangguk mengerti lalu ia mengambil tabletnya. Ia membuka folder laporan proyek rumah sakit untuk appanya.

"Kalau begitu kita bicarakan mengenai proyek pembangunan rumah sakit untuk ayahku sekarang" ucap limario. Limario duduk bersandar tempat tidur. Melihat limario duduk membuat jennie juga ikut duduk bersandar tempat tidur.

Limario mulai menjelaskan proyek rumah sakit, sedangkan jennie memperhatikan dengan serius tapi sesekali ia menatap wajah limario.

Lama kelamaan jennie menjadi merasa bosan dengan apa yang di ucapkan limario. Jennie mulai menyandarkan kepalanya di bahu limario lalu melingkarkan tangannya di tubuh limario.

"Jennie, apa kau mendengarkanku?" Tanya limario yang mulai terganggu dengan gerakan tangan jennie yang mulai membelai perutnya.

"Ne... aku mendengarkanmu lim. Lanjutkan" ucap jennie.

Limario melanjutkan penjelasannya. Tiba tiba pandangan jennie tertujuh ke arah resleting celana limario yang terbuka. Jennie langsung teringat dengan adegan panas yang ia lakukan bersama limario. Ia mengingat betapa besar dan panjangnya penis limario. Membayangkannya saja membuat jennie menjadi horny.

"Jennie, kau baik baik saja? Wajahmu memerah" ucap limario. Bukannya menjawab pertanyaan limario, jennie malah mendesah. Limario terkejut mendengar jennie mendesah.

"Jennie kim" bentak limario.

"Ahh nee... sampai mana kau tadi?" Tanya jennie.

"Apa yang kau pikirkan hinggaa kau mendesah seperti itu?" Tanya limario.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang