part 6

8.2K 826 13
                                    

limario pergi untuk menemani lee melihat proyek di busan. Mereka memilih berangkat sendiri sendiri karena limario harus menandatangani Beberapa berkas di kantor terlebih dahulu.

Jam 11 siang limario sudah sampai di lokasi proyek. Ia melihat lee min hoo sudah sibuk bicara dengan salah satu pekerja. Limario hanya bisa menunggu lee sambil melipat tangannya.

Beberapa saat kemudian lee berjalan menghampiri limario.

"Ku pikir kau tak datang" ucap lee.

"Apa pernah aku mengingkari janjiku?" Tanya limario.

"Tidak pernah. Kau memang sahabat terbaik" ucap lee.

"Jadi, apa ada masalah disini?" Tanya limario.

Lee menggeleng "tidak ada. Semua sudah berjalan dengan semestinya dan gedung ini akan selesai tepat waktu" ucap lee.
Setelah cukup lama berbincang, lee mengajak limario makan di sebuah restoran yang tidak jauh dari lokasi proyek.

Lee memesan dua mangkok jjajangmyeon, dua porsi mandu, dan dua kaleng soda. kurang dari lima belas menit mereka menunggu, makanan pun datang.

Limario dan lee menikmati makan siang mereka dengan nikmat tanpa saling mengeluarkan suara.

"Apa setelah ini kau akan kembali ke kantor?" Tanya lee sambil mengusap mulutnya menggunakan tisu.

"Tidak. Aku akan pulang" ucap limario.

"Pulang? Kalau begitu kita pergi minum malam ini. Sambil membahas rencana pembangunan rumah sakit untuk ayahmu" ucap lee.

"Aku tidak bisa. Malam ini aku ada pekerjaan" ucap limario.

"Pekerjaan? Pekerjaan apa?" Tanya lee.

"Ya .. ada beberapa pekerjaan yang harus aku urus" ucap limario.

"Wait, pekerjaan apa yang kau lakukan sehingga aku tidak boleh tau? Kau mau menyembunyikan sesuatu dariku?" Ucap lee.

Lee terus mendesak limario mengatakan apa yang limario sembunyikan darinya. Limario sekuat tenaga berpikir untuk mengelak dari pertanyaan lee yang mengarah padanya secara bertubi tubi.

"Baiklah aku jujur padamu. Aku akan bertemu seorang wanita nanti malam" ucap limario.

"Bertemu seorang wanita? Benarkah? Apa aku mengenalnya?" Tanya lee.

"Kau tidak mengenalnya" ucap limario.

Limario sengaja berbohong karena ia sudah berjanji pada jennie bahwa hubungan mereka akan menjadi rahasia mereka berdua.

"Begitukah? Apa dia sangat cantik? Jadi kau akan pergi berkencan nanti malam?" Tanya lee.

"Yakk... kenapa pertanyaanmu lebih banyak dari ibuku. Ibuku saja tidak pernah bertanya tentang itu" ucap limario dengan sedikit kesal karena lee selalu ingin tau apapun yang berhubungan dengan dirinya terutama jika menyangkut tentang wanita.

"Lim, aku hanya ingin tau siapa wanita yang berhasil menaklukkan hati batumu" ucap lee.

"Ckk... aku dan dia hanya pergi berjalan jalan. Tidak perlu di besar besarkan. Sudahlah, aku tak mau membahas ini. Jika kita sudah selesai aku akan pulang" ucap limario.

Lee mendengus kesal menatap limario. Ada rasa ketidakpuasan dengan jawaban limario. Tapi lee tidak ingin bertanya lagi karena jika ia bertanya lagi maka itu bisa membuat limario marah padanya. Mereka mengakhiri makan siang lalu bergegas kembali ke seoul.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Hampir seharian ini bo na mengabaikan ji young. Ia sangat kecewa dengan sikap ji young pada jennie dan juga jackson. Ji young bahkan berpura pura sakit agar mendapat perhatian bo na tapi hasilnya nihil. Bo na tetap mengabaikan ji young.

"Yeobo jangan mengabaikanku seperti ini" ucap ji yong.

"Kau tidak suka aku mengabaikanmu? Begitupun aku tidak suka dengan sikapmu. Cucumu sakit dia membutuhkan uang untuk operasi tapi kakeknya sendiri tidak mau membantunya. Untuk apa kau memiliki banyak uang jika uang itu tidak bisa melindungi keluargamu" ucap bo na.

"Siapa yang kau maksud keluargaku? Dia bukan cucuku. Sampai mati pun aku tak akan mau menganggapnya cucuku" ucap ji young.

"Kalau begitu, sampai mati juga aku tidak akan mau bicara lagi denganmu" ucap bo na.

Bo na beranjak meninggalkan ji young tapi ji young menahan tangannya "kenapakau bicara seperti itu padaku?" Tanya ji young.

"Aku kecewa dengan sikapmu. Kau lebih memikirkan dirimu sendiri di bandingkan kedua putramu. Kau mengusir si yang hanya karna kau malu karena si yang lebih memilih jennie daripada wanita pilihanmu dan kau memaksa ji yang untuk bekerja di perusahaan padahal kau tau dia ingin menjadi seorang pengacara. Jika saja kau merestui mereka, aku yakin si yang masih disini bersama kita" ucap bo na sambil menangis.

Melihat sang istri menangis membuat ji young tidak tega. Ia pun menarik bo na kedalam pelukannya. "Maafkan aku" ucap ji young.

"Cucu kita sedang sakit keras. Dia sangat mirip dengan si yang. Bahkan dia lebih mirip denganmu" ucap bo na.

"Baiklah. Aku akan memberikan uang padanya" ucap ji young.

Senyum bo na mengembang mendengar ucapan suaminya.

"Benarkah? Kau tidak berbohong?" Tanya bo na.

"Apa pernah aku berbohong padamu? Sekarang telpon jennie dan beritahu dia. Kalau aku akan membayar biaya pengobatan cucuku" ucap ji young.

"Yeobo, aku tidak memiliki nomor ponsel jennie" ucap bo na.

"Mwo? Kalau begitu pergilah temui jennie. Bukankah kau tau apartementnya" ucap ji young sambil tersenyum.

"Kau benar. Apa kau tidak mau ikut bersamaku?" Tanya bo na.

"Aku belum siap. Aku yakin jennie masih marah padaku. Kau saja yang pergi" ucap ji young.

Bo na hanya mengangguk. Ia mengerti maksud dari arah pembicaraan ji young. Tanpa buang buang waktu bo na bersiap untuk pergi ke apartement jennie.

-
-
-
-
-
-
-
-
"Jisooyah, maafkan aku karena telah merepotkanmu" ucap jennie. Jennie meminta jisoo untuk menemani jackson karena ia harus bertemu dengan limario.

"Aku senang bisa membantumu. Tapi bagaimana bisa temanmu meminjamkan uang sebanyak itu?" Tanya jisoo.

Jennir terdiam sejenak memikirkan alasan apa yang akan ia katakan pada jisoo.

"Hmm sebenarnya dia temanku sekelasku waktu SMA" ucap jennie dengan sedikit gugup.

"Benarkah? Apa dia laki laki?" Tanya jisoo.

"Ya, dia laki laki" ucap jennie.

"Aku yakin jika temanmu itu menyukaimu. Jika tidak, ia tidak mungkin meminjamkanmu uang sebanyak itu" ucap jisoo.

Jennie terkejut mendnegar ucapan jisoo "Itu tidak mungkin jisoo. Dia sudah menikah dan aku juga dekat dengan istrinya. Istrinya sendiri yang memintanya untuk meminjamkan uang padaku" ucap jennie.

Entah apa yang ada di pikiran jennie sehingga jennie mengarang cerita seperti itu. Setelah melewati pertanyaan jisoo yang bertubi tubi jennie bergegas berangkat ke hotel tempat limario menunggu.

Saat taksi jennie mulai melaju, saat itu juga mobil bo na berhenti di depan lobby apartement jennie. Ia berjalan dengan semangat yang membara tapi semangatnya pupus ketika mengetahui bahwa jennie sedang tidak ada di apartement.

Bo na meminta nomor ponsel jennie pada jisoo dan mencoba menelpon jennie tapi ponsel jennie tidak aktif. Akhirnya bo na harus kembali kerumah tanpa berbicara apapun terhadap jennie maupun jisoo.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang