Limario sedang berada di ruangannya. Ia berjalan mondar mandir karena memikirkan jennie. Sampai saat ini ia masih merasa tidak tenang karena jennie belum memaafkannya.
Ia pun memutuskan untuk pergi keruangan lee. Tapi saat ia keluar dari ruangannya, bersamaa dengan keluarnya jisoo dan lee dari dalam ruangan lee.
"Kalian mau kemana?" Tanya limario.
"Ohh... aku dan jisoo akan pergi meeting. Ada apa?" Tanya lee.
"Tidak. Tadinya aku ingin mengajakmu minum kopi" ucap limario.
"Mwo? Apa kau baik baik saja? Tidak biasanya kau mengajakku minum kopi di jam kerja" ucap lee.
"Ya aku baik baik. Kalau begitu pergilah" ucap limario.
"Tuan jika anda butuh kopi, anda bisa meminta pada jennie. Karena jennie bisa membuat kopi yang sangat enak" ucap jisoo.
"Begitukah? Nanti aku pikirkan" ucap limario. Lee dan jisoo bergegas meninggalkan limario. Limario hendak kembali keruangannya tapi ia memikirkan ucapan jisoo.
"Mungkin aku bisa bicara dengannya kali ini" ucap limario dalam hati.
Limario memutuskan untuk pergi ke ruangan jennie. Ketika masuk, ia melihat jennie sedang membaca beberapa berkas.
" hmm apa kau sibuk?" Tanya limario.
"Tidak" ucap jennie tanpa menoleh kearah limario. Sejujurnya jennie masih sangat marah pada limario. Terlepas dari semua masa lalu limario tapi jennie tetap menganggap limario tidak pantas untuk merendahkannya seperti itu.
"Nona jisoo bilang kau bisa membuat kopi yang enak. Bisakah kau membuatkannya untukku?" Tanya limario.
Tanpa menjawab limario jennie langsung berdiri dan membuatkan kopi untuk limario.
"Jennie, hubungan kita baik baik saja kan?" Tanya limario.
Mendengar pertanyaan limario membuat jennie berbalik menatap limario. "Hubungan apa yang kau maksud?" Tanya jennie.
"Hmm hubungan pekerjaan kita" ucap limario.
"Ohh itu. Ya, hubungan kita baik baik saja. Karena aku profesional. Aku tidak ingin mencampur adukkan antara pekerjaan dengan masalah pribadi" ucap jennie ketus.
Setelah kopi untuk limario siap, jennie langsung memberikannya pada limario lallu kembali berkutat dengan kertas kertasnya.
"Sebenarnya aku kesini untuk meminta maaf lagi padamu. Aku berjanji tidak akan mengilanginya lagi. Apa kau memaafkanku?" Tanya limario.
Jennie hanya terdiam memikirkan ucapan limario. Saat ia hendak membalas ucapan limario, limario malah berkata "jika memang kau tidak menerima permintaan maafku tak apa. Aku memang sangat keterlaluan padamu. Yang harus kau tau aku benar benar menyesal" ucap limario lalu pergi meninggalkan ruangan jennie.
"Dia bahkan belum mendengarkanku" ucap jennie.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ranee dan lee hi sampai di tempat acara amal. Seorang wanita muda menyambut mereka. Ia adalah yuri, ketua organisasi kanker yang menyerang anak anak. Dalam acara ini ranee dan lee hi hanya datang berdua dikarena limario dan lee sedang makan malam dengan salah satu rekan bisnis mereka."Aku senang kalian bisa bergabung bersama kami dan sekali lagi terimakasih untuk sumbangan dananya. Itu sangat berharga untuk kami" ucap yuri.
"Senang bisa membantu" ucap ranee.
Sedangkan tatapan lee hi terhenti di seorang anak laki laki yang sedang bermain di pangkuan sang ibu. Anak laki laki itu terlihat sangat menggemaskan.
"Nona yuri, siapa anak laki laki itu?" Tanya lee hi sambil menunjuk anak laki laki yang sedari tadi mencuri pandangan lee hi.
"Ohhh dia jackson dan ibunya. Jackson adalah pasien dokter somi. Ia juga salah satu penderita leukimia. Tapi beberapa minggu yang lalu ia baru saja melakukan operasi. Jackson sangat beruntung memiliki ibu seperti jennie. Wanita itu sangat bekerja keras untuk kesembuhan jackson. Operasinya membutuhkan biaya yang sangat besar sekitar 200 ribu dolar dan aku sedikit malu padanya karena ia tetap bergabung pada organisasi ini meskipun organisasi ini belum bisa membantunya" ucap yuri.
Mendengar ucapan yuri membuat lee hi dan ranee merasa iba. Mereka perlahan mendekati jennie dan jackson.
"Anakmu sangat lucu dan tampan nona" ucap lee hi pada jennie.
"Terimakasih nyonya" ucap jennie sambil tersenyum.
Jennie belum menyadari bahwa kedua wanita paru baya yang ada di depannya adalah ibu lee dan ibu limario karena jennie belum pernah bertemu dengan mereka.
"Berapa usianya?" Tanya ranee.
"Enam tahun" ucap jennie.
"Aigooo lucu sekali" ucap ranee
Jackson terlihat malu dan memeluk jennie. Ranee dan lee hi hanya tertawa melihat tingkah menggemaskan jackson.
"Maafkan aku nyonya kelihatannya ia malu. Padahal tidak biasanya dia terlihat malu" ucap jennie.
"Tak apa. Silahkan nikmati jamuannya" ucap lee hi sambil tersenyum.
Lee hi, ranee, dan yuri kembali berkeliling menyapa anak anak yang menderita kanker.
Disisi lain setelah melakukan makan malam bisnis, limario dan lee minum di rumah kapal milik lee.
Meskipun lee memiliki apartement yang mewah tapi ia lebih sering tinggal di kapal pesiar miliknya. Bahkan bagi lee apartement hanyalah sebagai rumah kedua baginya karena ia sangat mencintai laut.
"Kau sangat aneh. Suka sekali tinggal diatas air seperti ini" ucap limario.
"Semua orang memiliki keanehannya masing masing lim. Begitu juga denganmu" ucap lee.
"Aku? Wae?" Tanya limario.
"Kau aneh karena tidak percaya dengan wanita dan cinta. Padahal cinta itu sangat indah apa lagi jika berakhir diranjang" ucap lee sambil tertawa.
"Hentikan mulut kotormu itu atau aku akan memukulmu" ucap limario kesal.
"Baiklah aku menyerah kepala bati" ucap lee.
Limario hanya menghela nafas malas lalu meneguk segelas wine.
"Lim... ceritakan padaku bagaimana perjalananmu di dubai" ucap lee.
Mendengar ucapan lee, limario Serasa mendapat serangan jantung. Ia langsung teringat dengan tindakan memalukannya.
"Tidak ada yang perlu di ceritakan. Kita hanya makan malam bersama tuan ahmet dan pangeran hamdan lalu kembali ke kamar masing masing" ucap limario dengan wajah datarnya.
"Begitukah? Syukurlah" ucap lee.
"Syukurlah?" Tanya limario.
"Aigooo... lim, apa kau lupa jika aku menyukai jennie" ucap lee.
"Hmm aku ingat itu" ucap limario.
Setelah meneguk banyak sekali wine, limario memilih pulang meskipun lee memintanya untuk menginap.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊