Limario keluar dari mobil sambil membawa sebuah koper berisikan uang 150 ribu dolar dan sebuah paperbag.
"Selamat malam tuan manoban" ucap manager hotel.
"Selamat malam. Apa kamarku sudah di siapkan?" Tanya limario
"Sudah tuan. Seperti biasa nomor 1003. Apa tuan ingin langsung ke kamar?" Tanya manager hotel.
"Berikan kartunya dan letakkan ini di kamarku" ucap limario sambil memberikam kopernya kepada manager hotel.
Limario duduk di restoran hotel sambil meneguk segelas wine sambil menunggu jennie.
Beberapa saat kemudian wanita yang ditunggunya berdiri di hadapan limario. Jennie berdiri di depan limario dengan balutan dress bewarna hitam selutut.
"Kau mau duduk terlebih dahulu?" Tanya limario.
"Tidak terimakasih" ucap jennie
"Kenapa kau memakai pakaian serba hitam?" Tanya limario
"Ya.. karena ini akan menjadi malam yang gelap" ucap jennie.
Limario sedikit terkejut dengan ucapan jennie.
"Hmm kau benar. Malam ini memang malam yang sangat gelap" ucap limario.
"Tuan manoban, apa kau memebawa uang yang ku minta?" Tanya jennie.
"Ckk... kau tidak sabaran sekali. Tentu saja aku membawanya. Ayo kita ke kamar" ucap limario.
Limario berjalan berdampingan denegan jennie menuju kamar limario yang ada di lantai 10.
"Untuk apa uang sebanyak itu?" Tanya limario.
"Anda tidak perlu tau" ucap jennie.
"Hmm... kau benar" ucap limario.
Limario dan jennie memasuki kamar nomor 1003. Didalam kamar jennie melihat sebuah koper. Limario yang memperhatikan jennie menatap ke arah koper membuat limario membuka koper tersebut dan menunjukkannya pada jennie.
"Baguslah. Ayo kita mulai sekarang" ucap jennie.
"Kenapa kau bersemangat sekali huh" goda limario.
"bukannya aku bersemangat tapi aku ingin segera keluar dari kamar ini" ucap jennie.
"Benarkah? Sayangnya, malam ini akan menjadi malam yang panjanng untukmu. Duduklah dulu, aku ingin kau menemaniku minum" ucap limario.
Jennie hanya bisa menuruti permintaan limario dan duduk di sofa. Limario mengambil sebuah wine dari lemari es dan menuangkannya ke dua gelas. Tanpa di sadari jennie, limario telah memasukkan obat kedalam minuman jennie.
Limario memberikan minumannya pada jennie sambil tersenyum. Mereka berdua dengan cepat meneguk segelas wine.
Limario mulai mendekatkan wajahnya ke wajah jennie. Tak lupa tangan limario mulai membelai tangan jennie. Jennie tak bisa menolak setelah limario menempelkan bibir tebalnya ke bibir jennie.
Limario mulai melumat bibir jennie sedangkan jennie hanya terdiam tidak membalas lumatan bibir limario.
Brug
Jennie tidak sadarkan diri ke dalam pelukan limario. Limario hanya tersenyum.
"Maafkan aku jennie. Aku berbeda dengan ayahku" ucap limario.
Limario menggendong tubuh jennie dan meletakkan tubuh jennie di atas tempat tidur. Tak lupa ia menutup tubuh jennie dengan selimut.
"Aku sudah membuktikan bahwa semua wanita sama termasuk kau jennie. Kau menjual tubuhmu hanya untuk 150 ribu dolar" Ucap limario. Limario memutuskan untuk ikut berbaring di samping jennie.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Jennie terbangun lebih dulu dan melihat limario masih terlelap sambil membelakanginya. Ia pun bertanya tanya pada dirinya sendiri apa yang sudah terjadi padanya.
Tiba tiba saja limario berbalik dan memeluk pinggang jennie tanpa membuka matanya. Jennie sedikit terkejut tapi melihat wajah limario yang sangat menggemaskan membuat jennie tidak tega mengganggunya.
Jennie hanya ingat bahwa semalam limario mencium bibirnya dan setelah itu ia tidak mengingat apapun lagi. Bahkan pakaian keduanya masih lengkap
"Selamat pagi" ucap limario yang membuat jennie terkejut.
"Hmm... selamat pagi tuan" ucap jennie.
Limario melepas pelukannya lalu duduk di kepala tempat tidur sambil mengusap wajahnya.
"Hmm tuan... apa yang sebenarnya terjadi semalam? Kenapa aku tidak mengingat apapun?" Tanya jennie.
"Aku memberimu obat tidur" ucap limario.
"Wae? Bukannya tugasku untuk tidur dengan anda" Tanya jennie.
"bukankah kau memang tidur bersamaku semalam? Bahkan kita masih ada di tempat tidur yang sama sekarang" ucap limario.
"Maaf tuan, kupikir maksud anda adalah bercinta" ucap jennie.
Limario terdiam sejenak "awalnya memang aku berpikir seperti itu. Tapi aku tidak mau di samakan dengan ayahku" ucap limario.
Jennie hanya terdiam menatap limario karena ia sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan limario.
"Sudahlah. Ambil saja uangnya dan terimakasih telah menemaniku tidur. Maafkan atas ciuman semalam" ucap limario.
Jennie benar benar tidak menyangka bahwa di balik sosok limario yang terkenal sangat tega dan tidak memiliki rasa kasihan masih ada kebaikan di dalam diri limario.
"nona jennie??? Ada apa denganmu? Kenapa kau diam saja?" Tanya limario.
"Hmm tidak tuan. Sebaiknya aku pergi sekarang" ucap jennie.
Ketika jennie hendak beranjak dari tempat tidur, limario menahan tangan jennie. "Mandilah terlebih dahulu dan ganti pakaianmu. Aku sudah menyiapkan pakaian baru untukmu di dalam paperbag. Kau tidak mungkin pergi ke kantor dengan pakaian seperti itu kan" ucap limario.
"Tidak perlu tuan. Aku akan pulang terlebih dahulu. Lagi pula ini masih sangat pagi" ucap jennie.
"Baiklah jika itu maumu" ucap limario.
Tanpa mandi, tanpa make up, dan dalam ke adaan acak acakan jennie meninggalkan limario dengan membawa koper berisikan uang. Limario beranjak dari tempat tidur dan berdiri di balkon kamar hotel sambil menatap jennie yang berjalan keluar dari hotel dan menaiki sebuah taksi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jennie masuk kedalam apartement dan melihat jisoo dan jackson bermain berdua. Jackson berlari memeluk jennie."Eomma sudah pulang yeeyyy" ucap jackson lalu memeluk jennie. Jennie hanya tersenyum lalu mengecup kedua pipi jackson.
"Kau pagi sekali jennie. Kau dapat uangnya?" Tanya jisoo.
"Tentu saja" ucap jennie sambil menunjuk koper yang berisikan uang.
"Aku ikut senang mengetahuinya. Jadi jackson bisa mulai perawatannya" ucap jisoo.
"Ya, nanti siang aku akan memberikan uangnya pada dokter somi" ucap jennie.
"Aku akan menemanimu nanti. Jennie, kemarin ibu mertuamu datang mencarimu" ucap jisoo.
"Kenapa dia datang?" Tanya jennie.
"Entahlah, dia tidak bicara apapun padaku. Ia hanya meminta nomor ponselmu dan aku memberikannya" ucap jisoo.
"Hmm baiklah. Jisoo, terimakasih telah menjaga jackson. Apa dia nakal?" Tanya jennie.
"Tidak. Dia sangat pintar sepertimu" ucap jisoo sambil tersenyum.
"Baiklah, aku akan mandi lalu kita berangkat bersama" ucao jennie.
"Ya, mandilah. Kau terlihat sangat berantakan. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita" ucap jisoo.
Jennie tersenyum lalu berjalan meninggalkan jackson dan jisoo. Jisoo bergegas membuat sarapan sedangkan jackson memilih menghabiskan waktu untuk mewarnai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊