"Ckk... beraninya dia mengatai sooyoung tidak punya sopan santun. Sekarang dia yang lari begitu saja" gerutu si jang.
Plak
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan si jang.
"Appa, kenapa appa menamparku?" Tanya si jang.
"Itu karena seharusnya limario yang menamparmu. Dia pria yang sopan. Tidak sepertimu yang hanya mengandalkan fisik bukan otak" ucap ji young.
"Dia pria yang sopan? Jika dia pria yang mengerti sopan santun. Dia tidak akan menunjuk sooyoung" ucap si jang.
"Sooyoungah.. apa yang kau ucapkan hingga limario marah seperti itu?" Tanya bo na.
"Aku tidak mengatakan apapun eomma" ucap sooyoung.
"Itu tidak mungkin. Limario tidak akan bertindak seperti itu jika kau tidak membuatnya marah" ucap ji young.
"Appa.. kenapa kau terus membela pria itu?" Tanya si jang tak terima.
"Karena limario bukan orang sembarangan dan yang pasti dia bukan orang yang ceroboh sepertimu. Sekarang cepat katakan apa yang istrimu katakan" bentak ji young.
""Lihat lah wanita itu, pintar sekali dia mencari mangsa. Setelah dia menggoda si yang oppa. Sekarang dia menggoda bosnya sendiri. Itu yang di ucapkan sooyoung" ucap si jang.
Sooyoung menatap tajam si jang ia tak menyangka bahwa si jang akan mengatakannya. Si jang memang paling takut dengan ayahnya berbeda dengan kwang si yang yang berani menentang ji young.
Plak
Tamparan keras bo na mendarat mulus di pipi sooyoung.
"Itu yang seharusnya pantas kau dapatkan" ucap bo na lalu pergi meninggalkan taman.
"Kalian harus memintaa maaf pada tuan manoban. Jika tidak, appa akan memenjarakanmu dengan tuduhan penganiayaan pada tuan manoban" ucap ji young.
"Appa.. appa tidak mungkin melakukannya. Jangan becanda" ucap si jang.
"Kau pikir appa becanda? Kau telah mempermalukan appa dan eomma. Semua tindakan kalian tadi membuat eomma dan appa terlihat tidak bisa mendidikmu dengan baik" ucap ji young lalu meninggalkan sooyoung dan si jang.
-
-
-
-
-
-
-
-
-Jennie keluar dari kamar jackson setelah memastikan jackson terlelap. Ia menghampiri limario yang sedang mencoba mengobati lukanya sendiri di kamar jennie.
Jennie duduk di samping limario dan mengambil alih pekerjaan limario.
"Jackson sudah tidur, sekarang katakan padaku siapa yang memukulmu?" Tanya jennie.
"Kwang si jang. Dia tidak suka aku memarahi istrinya.. aw.. pelan pelan jennie" ucap limario.
"Mianhe. Lalu kenapa kau memarahi istrinya" tanya jennie.
"Karena wanita itu menghinamu dan aku tidak suka itu" ucap limario.
"Menghinaku? Menghina seperti apa?" Tanya jennie.
"Wanita itu bilang kau pandai memilih sasaran. Setelah berhasil menggoda si yang dan sekarang kau menggodaku" ucap limario.
Jennie hanya tersenyum mendengar ucapan limario. Ia tidak terkejut karena dari dulu sooyoung dan si jang memang tidak pernah menyukainya.
"Ada apa dengan senyum itu? Apa mereka selalu memperlakukanmu seperti itu?" Tanya limario.
"Sooyoung dan si jang memang selalu sepertu itu padaku" ucap jennie.
"Ckk.. aku akan memberikan pelajaran pada mereka. Berani sekali mereka memperlakukan kekasihku seperti itu" ucap limario kesal.
"Siapa kekasihmu?" Tanya jennie.
"Mwo? Tentu saja kau" ucap limario.
"Aku kekasihmu? Memangnya kapan kau memintaku menjadi kekasihmu" goda jennie.
Jennie sengaja menggoda limario karena jennie ingin membalas ketika limario menggodanya.
"Mwo? Kau menggodaku jennie? Tentu saja kau kekasihku. Memangnya aku harus bilang padamu mau jadi kekasihku?" Ucap limario.
"Tentu saja lim" ucap jennie.
"Aigooo... jennie, kita ini sudah tua. Kita tidak perlu seperti anak yang baru berusia 19 tahun" ucap limario.
"Ckkk... kau ini tidak bisa romantis sedikit padaku" ucap jennie.
"Tidak. Romantis bukan gayaku" ucap limario sambil tertawa.
"Hmm.. kau beruntung aku mau dengan pria tidak romantis sepertimu. Jika kau bersama wanita lain sudah pasti mereka akan meninggalkanmu" ucap jennie.
"Tidak juga. Mereka akan tetap bersamaku karena aku kaya. Karena jaman sekarang orang romantis dan tampan akan kalah dengan orang kaya dan tua sepertiku" ucap limario sambil tersenyum.
Jennie mulai malas berdebat dengan limario karena limario memiliki seribu alasan untuk menyangkal pernyataannya.
"Aku serius jennie. Apa kau mau bukti?" tanya limario.
"Hmm.. tunjukkan padaku" ucap jennie.
Limario terdiam sejenak memikirkan pernyataan yang akan ia ucapkan. Hingga sebuah ide terlintas di otaknya.
"Jennie, Jika kau harus memilih diantara aku dan taehyung siapa yang kau pilih?" Tanya limario.
"Yakk... pertanyaan macam apa itu. Tentu saja aku memilihmu" ucap jennie dengan sedikit kesal.
"Nah itu buktinya. Taehyung tampan dan masih muda sedangkan aku sudah tua dan jelek tapi kau tetap memilihku" ucap limario.
"Lim... itu bukan bukti yang pas. Aku memilihmu karena aku mencintaimu ini bukan karena tua, muda, romantis, ataupun kaya. Lagi pula kau masih berusia 32 tahun. Itu belum bisa di bilang tua. Sudahlah aku tak mau membahas masalah tak jelas seperti ini. Sekarang buka bajumu " ucap jennie.
Limario terkejut mendengar ucapan jennie dengan cepat ia menutup tubuhnya menggunakan selimut.
"Jangan sekarang jennie. Ini masih siang" ucap limario.
"Yakkk apa yang kau pikirkan. Aku memintamu melepas bajumu karena bajumu kotor. Pakai ini" ucap jennie sambil memberikan pakaian baru untuk limario.
"Huffft kupikir kau mau macam macam denganku" ucap limario.
"Harusnya aku yang takut denganmu" ucap jennie.
Beberapa saat kemudian taeyeon mengetuk pintu kamr jennie. Jennie terkejut ketika taeyeon berdiri sambil membawa dua koper besar.
"Eonnie, kau mau kemana? Kenapa membawa tas sebesar ini?" tanya jennie.
Belum sempat taeyeon menjawab pertanyaan jennie, limario menghampiri jennie dan taeyeon.
"Ohhh koperku. Terimakasih tae" ucap limario lalu membawa masuk kedua kopernya.
Jennie terkejut melihat limario membawa masuk kedalam kamar kedua koper besar.
"Baru saja junhoe mengantarkan itu untuk limario" ucap taeyeon lalu pergi meninggalkan jennie dan limario.
Jennie lagi lagi terkejut ketika melihat limario membuka koper dan mengeluarkan semua isinya.
"Lim, apa ini?" Tanya jennie.
"Karena kau tidak mau tinggal bersamaku. Jadi, aku yang akan tinggal bersamamu disini dan satu lagi. Aku menyewa unit di sebelahmu untuk junhoe" ucap limario.
Jennie benar benar terkejut mendengar ucapan limario. Ada rasa bahagia dan rasa takut secara bersamaan. Jennie bahagia karena ia akan terus bersama limario. Tapi jennie juga takut jika orang di kantor tau mengenai hubungan mereka.
"Jennie, jangan melamun. Ayo bantu aku merapikan pakaianku" ucap limario.
Mereka berdua pun mulai menata pakaian limario dan menyisihkan sebagian pakaian si yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊