Weekend telah usai dan saatnya limario dan lee kembali ke aktifitas mereka yang membosankan yaitu bekerja. Saat sedang sibuk membicarakan sebuah acara amal, ponsel limario berbunyi.
Limario terdiam sejenak, ia hanya memandangi ponselnya yang terus berbunyi.
"Siapa?"tanya lee.
"Entahlah. Tanpa nama, tapi sepertinya nomor luar negeri" ucap limario.
"Tunggu apa lagi. Angkat saja, siapa tau penting" ucap lee.
Limario hanya mengangguk lalu menekan tombol hijau.
"Halo" ucap limario.
"Halo tuan manoban. Ini ahmet penanggung jawab pembangunan sky tower di dubai" ucap ahmet.
"Ohh ya tuan ahmet, ada yang bisa ku bantu?" Tanya limario sambil memberi kode pada lee. Limario keluar sejenak untuk berbicara dengan ahmet agar tidak mengganggu pekerjaan lee."Maafkan aku tuan. Apa aku mengganggu anda?" Tanya ahmet.
"Tentu saja tidak tuan" ucap limario.
"Apa anda ingat pertemuan kita minggu depan di dubai?" Tanya ahmet.
"Tentu saja aku mengingatnya. Apa ada hal penting?" Tanya limario.
"Begini tuan, apa bisa pertemuan kita di percepat? Pangeran hamdan ingin bertemu dengan anda dan juga arsitek yang menangani proyek sky tower. Karena minggu depan pangeran ada urusan di mesir" ucap ahmet.
"Begitukah? Kalau begitu kapan kita bisa bertemu?" Tanya limario.
"Lusa. Pangeran mengundang anda makan malam. Apa anda tidak keberatan?" Tanya ahmet.
"Tentu saja tuan kami tidak keberatan" ucap limario.
"Bagusah. Sampai jumpa lusa tuan manoban" ucap ahmet lalu mematikan panggilannya.Limario berbalik menatap rose yang sedang mengetik.
"Sekretaris park, tolong carikan tiket pesawat ke dubai besok malam untukku dan nona jennie" ucap limario.
"Ne tuan" ucap rose.
"Dan beritahu padanya mengenai keberangkatan ke dubai" ucap limario lalu kembali masuk kedalam ruangannya.
"Apa ada masalah lim?" Tanya lee.
"Hmm... tuan ahmet memintaku memajukan pertemuan di dubai atas permintaan pangeran hamdan" ucap limario.
"So? Kapan pertemuannya?" Tanya lee.
"Lusa. Aku dan nona jennie akan berangkat besok" ucap limario.
Deg
Lee min hoo terkejut mendengar ucapan limario. Lee merasa terbakar cemburu ketika melihat limario dan jennie dekat. Apa lagi semenjak mereka berdua melempar senyum dulu.
"Kenapa mendadak? Tidak bisakah jika di undur supaya aku bisa ikut? Minggu ini aku ada pertemuan dengan menteri" ucap lee.
"Sepertinya tidak bisa. Ini permintaan langsung dari pangeran hamdan. Lagi pula kenapa tiba tiba kau ingin sekali ikut?" Tanya limario.
"Aku hanya ingin saja" ucap lee.
Tok
Tok
Tokjennie masuk kedalam ruangan limario.
"Tuan manoban, bukankah kita sudah bicarakan kunjungan kita ke dubai minggu depan. Kenapa tiba tiba di ganti?" Tanya jennie.
"Hmm... tuan ahmet yang meminta di percepat atas permintaan pangeran hamdan. Apa ada masalah?" ucap limario.
"Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaanku disini. Apa aku harus ikut? Tidak bisakah anda pergi tanpaku?" Tanya jennie.
Jennie sebenarnya hanya mencari alasan agar tidak meninggalkan jackson.
"Nona jennie, sebenarnya mereka tidak ingin bertemu denganku tapi mereka ingin bertemu denganmu karena kau arsitek yang merancang sky tower. Lagi pula kita tidak akan lama disana. HANYA SATU MALAM" ucap limario dengan penuh penekanan.
Mendengar ujung dari ucapan jennie membuat jennie menatap limario dengan tatapan tajam. Jennie teringat kejadian malam gelap yang ia lakukan dengan limario demi 150 ribu dollar.
Lee memandang limario dengan tatapan penuh tanya. Ia sedikit bingung mendengar penekanan hanya satu malam yang di ucapkan limario.
"Baiklah tuan. Aku akan mempersiapkan semuanya" ucap jennie lalu keluar dari ruangan limario.
Lee menatap limario memandang kepergian jennie tanpa berkedip sekali pun.
"Apa itu tadi?" Tanya lee.
Bukannya menjawab pertanyaan lee, limario masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"Yakk... lim" ucap lee sedikit berteriak dan membuat limario terlejut.
"What?" Tanya limario.
"Aku bertanya padamu. Apa itu tadi?" Tanya lee.
"Itu apanya?" Tanya limario.
"Hmm.. mengenai penekanan suaramu pada kata hanya satu malam. Apa maksudnya?" tanya lee.
"Tidak ada maksud. Aku hanya sedikit tegas agar dia tidak seenaknya saja. Jangan karena dia kita bisa mendapat proyek ini dia bisa seenaknya saja" ucap limario.
"Lim, jangan terlalu keras padanya" ucap lee.
"Lee min hoo dengarkan aku, aku tau jika kau menyukainya tapi bukan berarti aku harus memperlakukannya dengan special. Jadi kau harus profesional" ucap limario.
"Aku profesional lim. Aku tidak membuatnya special" ucap lee.
"Terserah kau saja. Aku mau pergi" ucap limario lalu beranjak mengambil jasnya.
"Yakkk kau mau kemana?" Tanya lee.
"Makan siang bersama ibuku. Katanya ada hal penting yang ingin di bicarakan padaku" ucap limario.
"Aku mau bertaruh pasti ibumu akan membahas mengenai pernikahan lagi" ucap lee sambil tertawa.
Limario menghela nafasnya malas lalu pergi begitu saja meninggalkan lee yang masih tertawa.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"Jackson eomma pulang" teriak jennie. Tapi jennie sedikit bingung karena tidak melihat jackson menyambutnya. Ia pun pergi ke kamar jackson.Saat masuk, jennie melihat jackson sedang sibuk menelpon neneknya.
"Eomma, jackson sedang bicara dengan nenek" ucap jackson.
"Lanjutkan saja nak. Eomma akan bicara dengan bibi taeyeon" ucap jennie. Jennie keliar dari kamar jackson lalu mengetuk kamar taeyeon.
"Ada apa jennie?" Tanya taeyeon.
"Eonni, besok aku harus pergi ke dubai" ucap jennie.
"Dubai? Berapa lama jen?" Tanya taeyeon.
"Hanya dua hari satu malam. Tolong jaga jackson" ucap jennie.
"Tentu saja. Kau tak perlu khawatir. Aku akan menjaganya dengan baik" ucap taeyeon.
"Terimakasih eonni" ucap jennie sambil memberika pelukan hangat pada taeyeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊