part 59

7.5K 702 5
                                    

Setibanya di rumah, jackson langsung masuk ke kamar untuk mandi di bantu dengan irene. Sedangkan limario masuk kedalam karmarnya. Saat masuk kedalam kamar, limario melihat jennie tertidur.

Limario yang tadinya kesal dan kecewa melihat jennie tertidur membuat rasa kesal dan kecewanya berkurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Limario yang tadinya kesal dan kecewa melihat jennie tertidur membuat rasa kesal dan kecewanya berkurang.

Limario duduk di tepi tempat tidur lalu membelai rambut jennie. Limario perlahan mendekatkan wajahnya hendak mencium jennie tapi jennie menghindari limario. Jennie langsung berbalik membelakangi limario.

"Mianhe" ucap limario.

Limario menceritakan tentang pertemuannya dengan jessica dari awal hingga akhir. Tidak ada yang di tutup tutupi pada jennie. Termasuk rencana bahwa jessica akan memberi pelajaran tambahan untuk jackson dirumah.

"Awalnya aku menolak. Tapi jackson yang memintanya sediri. Bagaimana aku bisa menolak permintaan putraku. Jadi mulai besok jessica akan datang untuk membimbing jackson" ucap limario.

Setelah panjang  lebar limario menjelaskan semuanya pada jennie tapi jennie tetap mengacuhkan limario. Meskipun jennie mendengar ucapan limario tapi ia tidak ada keinginan untuk menjawab ucapan limario.

"Kau tau jennie, sejujurnya aku juga kecewa padamu. Aku memintamu berhenti bekerja tapi kau masih keras kepala dan tak mau mendengarkanku. Aku merasa kau tidak menghargaiku sebagai suami. Aku hanya ingin menjagamu dan calon anak kita. Tapi kau malah berpikir jika aku mengekangmu. Yasudah jika memang kau tidak mau bicara denganku" ucap limario.

Limario masuk ke kamar mandi untuk mandi. Perlahan jennie berbalik melihat limario yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.

"Dia menyukaimu lim. Apa kau tak bisa melihat itu" ucap jennie dalam hati.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Makan malam limario dan jennie berjalan dengan keheningan diantara keduanya. Setelah makan malam, limario langsung masuk keruang kerjanya sedangkan jennie sibuk dengan beberapa pekerjaan di laptopnya.

Hingga jam menunjukkan pukul 12 malam limario belum juga masuk ke dalam kamar. jennie yang sedikit lelah menunggu limario akhirnya memutuskan untuk melihat limario.

Saat ia masuk kedalam ruang kerja limario, ia tidak melihat limario di dalam. Bahkan lampu ruang kerja limario juga sudah mati.

"Kemana dia?" Tanya jennie.

Jennie akhirnya masuk kedalam kamar jackson. Ia sedikit terkejut ketika melihat limario dan jackson sudah sama sama tertidur dalam posisi saling berpelukan.

Melihat limario tertidur membuat jennie sedikit merasa bersalah. Jennie mengecup pipi limario dan jackson lalu kembali ke kamarnya. Ia harus rela tidur sendirian karena ia tidak mau mengganggu tidur limario.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Saat bangun tidur jennie terkejut melihat limario sudah rapi bahkan ia sedang berdiri di depan cermin untuk memasang dasinya. Melihat limario kesusahan menggunakan dasi, jennie dengan sigap beranjak dari tempat tidur untuk membantu limario.

"Kenapa tidak membangunkanku? Aku bisa menyiapkan keperluanmu" ucap jennie.

"Aku bisa melakukannya sendiri. Ini mudah" ucap limario.

"Tapi aku istrimu lim. Sudah kewajibanku untuk melayanimu" ucap jennie.

"Begitukah? Lalu apa mengikuti perintahku juga merupakan kewajibanmu sebagai istri?" Tanya limario.

Jennie sangat paham arah pembicaraan limario. Ini pasti mengenai pekerjaan.

"Sayang... aku tau arah pembicaraanmu. Tapi aku benar bisa melakukannya. Aku mohon jangan melarangku bekerja" ucap jennie.

Limario menatap jennie dengan tatapan tajam. Ia benar benar kecewa, ia pikir jika dia menjelaskan alasannya untuk meminta jennie bekerja itu akan membuat jennie mengerti tapi ternyata tidak.

"Yasudah terserah kau saja. Lakukan semua sesukamu dan aku juga akan melakukan semuanya sesukaku" ucap limario.

Limario langsung keluar dari kamar jennie dan masuk kedalam kamar jackson.

"Aigoo putraku tampan sekali" ucap limario.

"Tentu saja. Aku kan mirip daddy" ucap jackson.

Limario hanya tersenyum lalu menggendong jackson ke ruang makan. Disana sudah ada jennie yang sedang menyiapkan makanan. Mereka bertiga makan dengan lahap tanpa mengeluarkan suara apapun.

Begitu juga saat perjalanan mengantar jackson. Limario dan jennie hanya sama sama terdiam. Sesekali jennie menatap limario yang sedang asik menatap keluar jendela.

Sesampainya di sekolah jackson, jessica sudah berdiri sambil tersenyum menatap limario. Jennie yang mengerti tatapan jessica pada sang suami langsung melingkarkan tangannya di lengan sang suami.

Jessica dan jennie saling bertatapan sinis. Sedangkan limario hanya tersenyum menatap sang istri menunjukkan pada sekitar bahwa rumah tangganya baik baik saja meskipun ia masih kesal dan kecewa pada limario.

"Tuan, aku akan menghubungi anda nanti. Untuk meminta alamat rumah anda" ucap jessica.

"Baiklah" ucap limario sambil tersenyum.

"Aigooo tampannya" ucap jessica dalam hati. Sedangkan jennie yang melihat suaminya tersenyum kepada jessica merasa sangat kesal.

"Sayang, kita pergi sekarang" ucap jennie manja.

"Yasudah. Nona jessica kami permisi dulu" ucap limario sambil tersenyum.

"Ckkk lagi lagi dia tersenyum pada wanita itu"ucap jennie dalam hati.

"Ne tuan silahkan" ucap jessica.

Limario dan jennie bergegas masuk kedalam mobil dan bergegas ke kantor. Lagi lagi di dalam mobil keheningan terjadi diantara mereka.

Limario menatap keluar jendela sedangkan jennie menatap wajah sang suami. Beberapa kali jennie menciumi leher limario tapi sang suami tetap tidak bergeming.

"Sayang... kau marah padaku?" Tanya jennie.

Ingin sekali limario menjawab ya tapi ia tidak bisa menunjukkan permasalahan rumah tangganya di depan orang lain meskipun di depan junhoe.

"Tidak" ucap limario.

"Benarkah? Jika kau tidak marah ayo cium aku" ucap jennie sambil mengkrucutkan bibirnya.

"ada junhoe disini. Tidak enak" ucap limario.

"Anda tidak perlu malu tuan. Pernikahan kalian adalah contoh untukku. Kalian berdua selalu terlihat manis saat bersama. Bahkan aku tidak pernah melihat kalian bertengkar" ucap junhoe.

"Tentu saja junhoe. Suamiku adalah suami terbaik di dunia" ucap jennie sambil memeluk limario. Sedangkan limario hanya tersenyum kecut mendengar ucapan junhoe.

"Apa yang terlihat oleh mata tidak selalu benar" ucap limario dalam hati.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang