part 65

8.8K 729 10
                                    

Tak terasa satu bulan pun berlalu. Hari demi hari kembali menghangat diantara hubungan jennie dan limario. Bahkan jennie menjadi lebih manja pada sang suami. Seperti saat ini jennie meminta limario memijit kakinya.

"Sayang, kalau kau sakit kita batalkan saja kepergian kita ke amerika nanti" ucap limario.

"Aku baik baik saja sayang. Kita berangkat saja. Tidak enak jika kita tidak menghadiri pernikahan adik lee" ucap jennie.

Jennie sedikit berlari meninggalkan limario ke kamar mandi. Ia merasakan mual yang amat parah sehingga ia memuntahkan semua sarapannya pagi ini.

Limario yang cemas melihat jennie bergegas memanggil dokter song. Tiga puluh menit kemudian dokter song datang untuk memeriksa keadaan jennie.

"Bagaimana dengan keadaan istriku dokter?" Tanya limario.

"Istri anda baik baik saja tuan" ucap dokter song.

"bagaimana dia bisa baik baik saja sedari tadi dia terus muntah. Lihatlah, wajah istriku pucat" ucap limario.

"Tuan, hal seperti itu wajar. Aku akan memberikan obat anti mual dan vitamin untuk istri anda" ucap dokter.

Limario hanya mengangguk mengerti. "Dokter, nanti malam aku akan pergi ke amerika. Apa itu bisa bermasalah kepada kandunganku?" Tanya jennie.

"Sayang... berhentilah bicara soal amerika. Kita tidak perlu pergi jika kau sakit. Yubin pasti mengerti" ucap limario.

Jennie menggeleng lalu kembali menatap dokter song.

"Bagaimana dokter?" Tanya jennie.

"Tentu saja anda boleh bepergian kemanapun. Tapi anda harus tetap meminum vitamin dariku" ucap dokter song.

"Ckkk... dokter kenapa kau membiarkannya pergi. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan istriku" ucap limario kesal.

"Tuan, istri dan calon anak anda baik baik saja. Anda tak perlu khawatir" ucap dokter song.

Limario hanya bisa mendengus pasrah lalu mengantar dokter song keluar. Setelah memastikan dokter song pergi limario langsung kembali ke kamar dan membantu jennie meminum obat pemberian dokter song.

Jennie kembali manja pada sang suami. Ia meminta sang suami berbaring di sampingnya lalu memeluknya. Limario hanya tersenyum karena ia sangat menyukai jennie yang manja seperti ini.

Tiba tiba tangan jennie membuka resleting celana limario. Jennie mengeluarkan penis limario lalu mengurutnya.

"Sayang... apa yang kau lakukan?" Tanya limario.

"Aku ingin memainkan ini" ucap jennie sambil terus mengocok penis limario.

"Aigooo... kau mesum sekali. Bagaimana jika anak kita menjadi mesum sepertimu" ucap limario.

"Tidak apa apa dia mesum. Asal dia mesum kepada istrinya nanti. Seperti daddy dan eommanya" ucap jennie sambil tersenyum.

Limario hanya terkekeh mendengar ucapan jennie. Di saat penis limario benar benar berdiri tegak dan tegang jennie malah menghentikan permainannya.

"Kenapa berhenti huh?" Tanya limario.

"Sudah selesai. Aku lelah" ucap jennie.

"Mwo??? Kau tega membiarkannya berdiri seperti itu?" Tanya limario.

"Wae??? Itu lucu. Biarkan saja seperti itu" ucap jennie.

"Jennie ini tidak lucu sama sekali" ucap limario dengan sedikit meninggikan nada bicara.

"Mwo??? Kau mau marah padaku huh?" Tanya jennie.

Limario dengan cepat menggeleng " tidak sayang. Aku tidak marah. Yasudah biarkan saja dia berdiri. Sekarang tidurlah" ucap limario.

Jennie mengecup pipi limario lalu tersenyum. Limario memeluk tubuh kecil jennie hingga jennie terlelap.

Setelah memastikan jennie terlelap, limario langsung masuk ke dalan kamar mandi untuk menidurkan lagi juniornya.

-
-
-
-
-
-
-
-

"Apa daddy dan eomma akan lama di amerika?" Tanya jackson.

"Tidak sayang. Daddy tidak akan lama. Kau jangan nakal dan harus menuruti ucapan bibi irene  dan paman junhoe ya" ucap limario.

"ne daddy. Jackson berjanji akan menuruti ucapan bibi irene dan paman junhoe" ucap jackson.

"Anak pintar. Beri daddy ciuman" ucap limario.

Jackson mengecup seluruh wajah limario tak lupa jackson juga memeluk jennie dan mengecup seluruh wajah jennie.

"Tuan, mari..." ucap junhoe.

Jennie dan limario bergegas ke bandara. Lagi lagi jennie begitu manja pada limario. Seperti seorang bayi koala yang menempel pada induknya.

Bahkan selama di pesawat limario sedikit kerepotan karena tingkah manja jennie tapi limario dengan sabar menuruti satu persatu permintaan sang istri.

Jennie meminta limario untuk bicara pada salah satu pramugari untuk meminta pramugari itu mengusap perut jennie agar jennie bisa tidur dengan nyenyak.

Dengan sedikit malu malu limario berbicara dengan pramugari. Sang pramugari pun dengan senang hati membantu limario. Ia duduk di samping jennie lalu mulai mengusap perut jennie.

Sedangkan limario hanya bisa berdiri memandangi sang istri yang mulai terlelap. Setelah memastikan jennie terlelap limario kembali duduk di samping jennie. Limario mengecup kening jennie sejenak lalu ikut memejamkan mata.

Hingha tak terasa pesawat yang di tumpangi limario mendarat sempurna di bandara john f kennedy. Limario dan jennie bergegas pergi ke hotel tempat mereka menginap.

"Sayang, sebelum kita ke kamar. Bagaikana jika kita makan dulu?" tanya limario.

"Bisa kita makan di kamar saja. Aku lelah lim" ucap jennie. Limario hanya menggangguk dan bergegas ke kamar.

Saat berada di kamar jennie kembali bermanja manja kepada limario. "Sayang... ayo cepatlah. Pijit kakiku" ucap jennie dengan sedikit berteriak agar limario yang ada di dalam kamar mandi bisa mendengarnya.

Beberapa saat kemudian limario keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam bergambar captain amerika yang sengaja jennie beli sewaktu berbelanja beberapa hari yang lalu.

"Sayang... apa kau serius memintaku memakai celana dalam ini?" Tanya limario.

"Wae??? Kau tidak suka aku menyuruhmu memakai itu?" Tanya jennie.

"Tidak... tapi aku sedikit kurang nyaman dengan gambarnya" ucap limario.

"Itu lucu dan cocok untukmu. Kapan kapan Aku akan membelikannya lagi. Ayo cepat pijit kakiku. Aku lelah sekali" ucap jennie.

Limario dengan pasrah duduk diatas tempat tidur lalu mulai memijit kaki jennie. Jennie tersenyum menatap sang suami.

"Kau tau sayang... kau adalah suami palinh sempurna. Kau bahkan mau melakukan apapun untukku" ucap jennie 

"Tentu saja. Karena aku sangat mencintaimu. Dulu aku hanya punya satu keinginan" ucap limario.

"Apa itu?" Tanya jennie.

"Aku berharap aku berbeda dari ayahku" ucap limario.

"Harapanmu terwujud. Kau bisa membuktikan jika Kau sangat berbeda dari ayahmu" ucap jennie.

Limario tersenyum bangga mendengar pujian sang istri.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang